Go-Jek adalah layanan dan aplikasi transportasi online di Indonesia. Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim, seorang lulusan Harvard Business School yang melihat peluang usaha dari layanan ojek.
Go-Jek yang didirikan pada tahun 2010 ini memungkinkan sesorang untuk memesan tumpangan dalam bentuk ojek kendaraan bermotor ataupun taksi online.
Seiring bertambahnya waktu, Go-Jek menambah fitur baru seperti Go-Food (jasa pesan dan antar makanan), Go-Pulsa (jasa isi ulang elektronik), Go-Mart (jasa beli dan antar toko swalayan), Go-Send (jasa antar barang dengan motor) dan Go-Box (jasa antar barang dengan mobil pickup dan box).
Awalnya Go-Jek dan layanan transportasi berbasis online lainya seperti Uber dan Grab mendapat tentangan keras dari ojek pangkalan maupun taksi konvensional. Ini karena layanan Go-Jek lebih murah karena harga dihitung aplikasi, lebih aman, dan dapat dipesan secara praktis lewat telepon genggam.
Kini banyak pengojek pangkalan telah bergabung dengan Go-Jek,…
Grab adalah aplikasi angkutan berbasis online. Grab merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura dan aktif menyediakan layanan di wilayah Asia Tenggara.
Grab berawal dari aplikasi MyTeksi yang diluncurkan di Malaysia pada tahun 2012 untuk menyediakan jasa pencarian transportasi melalui telepon genggam. Setelah sukses di Malaysia, perusahaan ini mengganti namanya menjadi GrabTaxi dan kemudian Grab serta meluaskan pasar ke negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia.
Di Indonesia, aplikasi Grab masuk tahun 2014. Dalam bisnis transportasi berbasis aplikasi online, Grab mengalami kompetisi sengit dari aplikasi serupa seperti Go-Jek dan Uber.
Selain itu, Grab juga bersaing dengan transportasi konvensional seperti taksi resmi dan ojek pangkalan.
Selain jasa transportasi, Grab juga menambah layanannya berupa jasa antar barang (Grab Express) dan jasa pemesanan makanan (Grab Food).