Konektor USB-C (atau USB type C) adalah konektor standar untuk transmisi data dan daya, dan merupakan versi terbaru dari seri konektor USB (Univertas Storage Bus). Konektor USB-C dikembangkan dan diril pada tahun 2014 oleh USB Implementers Forum, grup perusahaan yang telah terdiri lebih dari 700 perusahaan dalam keanggotaannya, termasuk Apple, Dell, HP, Intel, Microsoft, dan Samsung.
Konektor USB-C terlihat mirip dengan konektor USB mikro pada pandangan pertama, meski lebih berbentuk oval dan sedikit lebih tebal. Seperti Lightning dan MagSafe, konektor USB-C tidak memiliki orientasi ke atas atau ke bawah, artinya USB-C bisa dipasang berbalik. Kabel USB-C juga memiliki konektor yang sama pada kedua ujungnya, jadi anda tidak perlu mencari tahu ujung mana yang akan masuk ke mana, yang beberbeda dengan semua kabel USB yang telah gunakan selama 20 tahun terakhir.
Protokol default dengan konektor USB-C yang baru adalah USB 3.1, yang pada keceppatan transfer 10Gbps, secara teoritis dua kali lebih cepat dari USB 3.0. Pengisian daya untuk baterai menggunakan konektor USB-C juga lebih cepat dari USB tipe lama.
Dukungan USB-C untuk mengirim sinyal video simultan dan sekaligus aliran daya berarti anda dapat terhubung dan menyalakan perangkat DisplayPort, MHL, atau HDMI, serta dapat dugunakan untuk transfer data sekaligus daya di smartphone dan tablet.
USB Implementers Forum juga mengumumkan pada tahun 2016 bahwa ia mengupdate spec USB-C untuk menyertakan kemampuan transmisi audio, yang berarti jack headphone 3.5mm tidak lagi diperlukan dan segera bisa hilang dari komputer atau gadget, seperti yang telah ada pada Apple iPhone 7.
Karena perkembangan dan fitur yang lengkap ini, pastikan untuk memeriksa spesifikasi pada komputer atau gadget yang ingin anda beli, pastikan memiliki slot USB-C. Dengan konektor ini, anda akan lebih mudah, nyaman dan cepat dalam transmisi data dan pengisian baterai, membuatnya sebagai fitur yang wajib ada di perangkat modern.