Yeti adalah makhluk legenda yang dipercaya hidup di puncak pegunungan Himalaya, di wilayah Nepal, Bhutan, Tibet dan India utara.
Yeti dipercaya berbentuk seperti manusia, yang berjalan tegak. Namun yeti memiliki bulu yang lebat. Yeti hidup di puncak pegunungan yang tibggi dan diseliputi salju.
Orang Eropa pertama kali mendengar tentang yeti pada abad ke 19. Saat itu, lembah Himalaya merupakan wilayah jajahan Inggris, sebagai bagian dari India. Dari sini penjelajah Inggris mulai mendengar tentang legenda makluk besar yang berjalan tegak seperti manusia, tetapi berbulu lebat, yang hidup di pegunungan Himalaya.
Perhatian dunia terhadap legenda yeti mencapai puncaknya pada tahun 1950an. Pada masa ini, para pendaki gunung banyak yang menuju Himalaya untuk berlomba mecapai puncak-puncak tertinggi di dunia.
Saat Edmund Hillary, seorang pendaki asal Selandia Baru, dan pemandunya asal Nepal, Tenzing Norgay, menuju Gunung Everest untuk melakukan pendakian pertamanya, mereka juga mendengar tentang legenda ini dan menemukan jejak kaku di salju yang mirip yeti.
Di beberapa kuil Buddha di Tibet, ada peninggalan semacam kulit kepala yang dipercaya sebagai kepala yeti. Namun tes DNA menunjukkan bahwa kulit ini berasal dari kulit beruang atau kambing gunung.
Saat ini konsensus para ilmuwan adalah yeti merupakan penampakan dari beruang coklat yang fahulu banyak hidup di Himalaya, namun mulai terancam punah. Beruang coklat ini dapat berdiri tegak sebagaimana manusia, sehingga dari kejauhan nampak seperti manusia yang berbulu lebat yang dianggap sebagai yeti