Berbicara tentang kampus pendidikan yang melahirkan lulusannya untuk menjadi tenaga pendidik dan kependidikan tentu nama perguruan tinggi yang pertama ada di pikiran kita adalah Universitas Pendidikan Indonesia atau disingkat dengan UPI. Salah satu perguruan tinggi negeri atau PTN yang terletak di Kota Bandung ini pada dasarnya memang mencetak sumber daya manusia yang akan terjun ke dunia pendidikan dan sebagian besar lulusannya menyandang gelar Sarjana Pendidikan atau S.Pd. Meskipun demikian, tidak semua jurusan atau program studi yang tersedia di UPI merupakan jurusan pendidikan saja, tetapi banyak pula program studi yang termasuk ke dalam non-pendidikan atau ilmu murni.
GAMBARAN UMUM
UPI memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari status, nama, hingga tempat yang menjadi saksi dari perjuangan bangsa Indonesia ketika masa penjajahan Belanda dan Jepang. Hal ini ditandai dengan adanya Gedung Isola yang menjadi ikon bagi PTN ini. Pada awalnya, UPI dikenal dengan nama IKIP Bandung atau Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kemudian, pada tahun 1999 tepatnya tanggal 7 Oktober namanya berganti menjadi UPI. Selain itu, UPI telah beberapa kali melakukan pergantian pimpinan rektorat, mulai dari Prof. Dr. Sadarjoen Siswomartojo hingga Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si yang saat ini sedang menjabat sampai tahun 2020 mendatang.
Awal pendirian PTN ini adalah pada 20 Oktober 1954, dimana kampus utama ini terletak di sebelah utara Kota Bandung yang saat ini lebih akrab disebut dengan Kampus Bumi Siliwangi. Saat itu, UPI memiliki nama PTPG atau Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Pengajaran yang menjabat pada tahun tersebut, yaitu Mr. Muhammad Yamin. Salah satu alasan didirikannya perguruan tinggi tersebut adalah sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan dengan mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.
Villa Isola Saat Ini
Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-QEpTTzb3oi0/WRqob1Tn7UI/AAAAAAAACg0/CbroKpu-nvEpWSCYBVJMYiK3NosSoOemACLcB/s1600/UPI.jpg
UPI memiliki moto, yaitu “A Leading and Outstanding University” yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah “Universitas Pelopor dan Unggul”. Moto ini pun membuktikan bahwa UPI mampu menjadi universitas atau perguruan tinggi pelopor untuk menciptakan sumber daya manusia yang akan turut mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan, sehingga dalam hal tersebut UPI menjadi universitas yang unggul.
LOKASI KAMPUS
UPI pada dasarnya menganut sistem multikampus yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten. Kampus utama UPI terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Kota Bandung. Sedangkan, kampus daerah yang tersebar di Jawa Barat terletak di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, dan Purwakarta. Adapun kampus daerah yang terletak di Provinsi Banten adalah di daerah Serang.
Gerbang Utama Kampus UPI Bumi Siliwangi Bandung
Sumber: https://quipper-video-wordpress.s3.amazonaws.com/images/2017/04/2.1-upi-min.png
Kampus utama UPI atau disebut juga dengan Kampus Bumi Siliwangi terletak di daerah yang sejuk dan asri karena berbatasan langsung dengan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Wilayah tersebut sebagian besar dikelilingi oleh gunung sehingga menjadikannya sebagai lokasi yang berada di dataran tinggi. Maka jangan heran jika berkunjung ke kampus ini kita akan merasakan angin yang cukup kencang dan udaranya yang terasa dingin meskipun ketika cuaca sedang panas.
Karena kampus ini berbatasan dengan daerah Lembang yang notabene-nya menjadi tempat wisata favorit bagi warga Bandung maupun luar Bandung, maka jalan menuju kampus ini selalu tersendat oleh kemacetan, terutama jika akhir pekan tiba dimana banyak masyarakat yang ingin berlibur ke daerah Lembang. Tetapi hal ini menjadikan UPI sebagai kampus yang strategis dan membuat masyarakat mengetahui bahwa ada kampus pendidikan terbesar di Indonesia yang berada di daerah Bandung.
PENGALAMAN MENJADI MAHASISWI UPI
Saya merupakan salah satu mahasiswi UPI angkatan 2014 yang saat ini sudah lulus dan mendapatkan gelar sarjana. Program studi atau prodi yang saya ambil di universitas ini adalah Pendidikan Manajemen Perkantoran pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB). Karena prodi ini merupakan prodi pendidikan, maka gelar yang saya dapatkan adalah Sarjana Pendidikan (S.Pd). Agar bisa masuk di prodi tersebut, saya harus melewati suatu seleksi nasional yang disebut dengan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di tahun 2014. Seleksi ini berupa tes tertulis yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) dan soal IPS Terpadu karena prodi yang saya ambil termasuk pada rumpun Sosial dan Humaniora (SOSHUM). Seleksi ini bisa dikatakan yang paling sulit dan kemungkinan lolosnya adalah 50%. Begitu pula dengan saingannya yang berada di seluruh Indonesia dengan kemampuan yang beragam. Namun pada akhirnya saya dinyatakan lolos pada prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI untuk angkatan 2014.
Setelah dinyatakan lolos dan diterima pada universitas tersebut, tentunya tahap selanjutnya adalah dengan melakukan daftar ulang, seperti verifikasi berkas dan pembayaran uang semester. Pada tahun 2014, biaya kuliah yang diterapkan di PTN seluruh Indonesia adalah sistem Uang Kuliah Tunggal atau UKT. UKT setiap mahasiswa/i akan berbeda karena disesuaikan dengan penghasilan orangtuanya. Jika UKT selesai dibayarkan, maka tahap selanjutnya adalah verifikasi berkas di UPI tepatnya di Gedung Direktorat Akademik UPI. Ada yang menarik dari proses daftar ulang ini, yaitu ketika calon mahasiswa baru atau yang biasa disebut dengan MARU telah selesai melakukan daftar ulang, maka para anggota himpunan di setiap jurusan akan menyambutnya. Waktu itu saya disambut oleh para mahasiswa/i senior yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran (HIMAPENA). Kegiatan tersebut dinamakan proses Penjaringan MARU yang memang rutin diadakan oleh setiap himpunan jurusan dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Penjaringan ini dilakukan untuk pendataan jumlah mahasiswa yang resmi tergabung di jurusan tersebut, serta untuk mengetahui minat dan bakat dari setiap MARU. Para anggota himpunan pun memberikan arahan kepada MARU mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan ketika OSPEK.
Langkah selanjutnya yang harus dihadapi oleh para mahasiswa baru atau MARU adalah OSPEK. Di UPI, kegiatan OSPEK tersebut diberi nama MOKA-KU atau Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum. Menurut saya, kegiatan OSPEK di UPI termasuk dalam skala yang ringan, maksudnya para MARU tidak diberikan tugas yang aneh dan menyulitkan. Dari seragam yang digunakan pun hanyalah setelan hitam putih, dimana perempuan menggunakan rok dan laki-laki menggunakan celana. Bagi perempuan muslim menggunakan kerudung putih yang menutupi dada, sedangkan perempuan yang tidak berkerudung dianjurkan untuk mengikat rambutnya dengan rapi. UPI ini memang menuntut para perempuan berpenampilan sopan dan rapi, terutama untuk muslimah. Karena UPI terkenal dengan lingkungannya yang religius dan dekat dengan lingkungan pesantren yang terkenal, yaitu Daarut Tauhiid yang tak lain merupakan milik da’i kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
SBY saat memberikan kuliah umum di Gymnasium UPI
Sumber: http://img.bandungnewsphoto.com/2015-09/975/img-8676.jpg
Kegiatan MOKA-KU UPI dilaksanakan selama kurang lebih 4 hari. Saat itu, kegiatan ini di mulai pada tanggal 26 – 29 Agustus 2016, dari pukul 05.00 – 16.00 WIB. Rangkaian acara yang dilaksanakan cukup menarik, mulai dari pengenalan kampus, berbagai kegiatan orasi, parade UKM, pemecahan rekor MURI, dan beberapa kuliah umum yang diberikan oleh para dosen dan bintang tamu pilihan. Dari yang saya rasakan, setiap UPI menyambut mahasiswa baru selalu ada kegiatan kuliah umum dari beberapa tokoh dan pejabat tinggi negara, mulai dari Ust. Yusuf Mansyur, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan bisa mendengarkan dan menyimak secara langsung pembicaraan dari tokoh-tokoh tersebut. Sebagai universitas negeri, UPI cukup sering didatangi oleh sejumlah public figure dan acara-acara edukatif yang terkenal di televisi, seperti Kampus Kompas TV dan Mata Najwa On Stage dengan mendatangkan bintang tamu yang tengah menjadi bahan pembicaraan media pada saat itu. Ketika kegiatan MOKA-KU telah berakhir, para MARU pun secara resmi dinyatakan sebagai bagian dari keluarga besar UPI yang ditandai dengan penyematan jas almamater UPI yang berwarna abu-abu.
Masuklah pada tanggal 1 September 2014, dimana hari tersebut menjadi hari pertama saya kuliah di UPI. Gedung FPEB ini pada saat itu masih belum rampung, sehingga para mahasiswa pun harus melaksanakan KBM atau kegiatan belajar mengajar dengan berpindah-pindah ruangan, mulai dari bagian belakang Gedung Perpustakaan, Gedung FPEB lama yang terletak disamping Gedung FPIPS, dan di Gedung Garnadi yang merupakan gedung utama dari FPEB. Pada awal tahun 2016, akhirnya ruangan kelas untuk FPEB sudah rampung seluruhnya. Terdapat 6 lantai yang memiliki sekitar 6 – 7 ruangan di setiap lantainya. Ruangannya cukup nyaman dan luas dilengkapi dengan AC dan proyektor yang sudah terpasang. Para mahasiswa pun bisa merasakan KBM yang nyaman tanpa harus berpindah-pindah ruangan setiap pergantian jam.
Gedung Garnadi (FPEB) UPI
Sumber: http://fpeb.upi.edu/photo/etc/garnadi.jpg
Pada prodi ini, jumlah dosen yang tersedia adalah sekitar 18 orang. Pimpinan atau Ketua Prodi di Pendidikan Manajemen Perkantoran saat ini adalah Dr. Budi Santoso, M.Si yang telah menjabat dari tahun 2015. Beliau merupakan orang yang ramah, baik, dan cukup tegas dalam memimpin para dosen di Prodi tersebut, sehingga membuat orang-orang segan dan menghormati beliau ketika berada di dalam maupun di luar lingkungan kampus. Begitu pula dengan para dosen yang tergabung dalam prodi ini sangat baik dan benar-benar ahli di bidangnya, sehingga membuat para mahasiswa memahami tujuan dari adanya prodi ini.
Prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI mengarahkan para lulusannya untuk menjadi guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengajar mata pelajaran produktif pada jurusan Administrasi Perkantoran, menjadi sekretaris, dan tenaga administrasi. Selain itu, lulusannya pun diarahkan menjadi Arsiparis atau pengelola arsip di berbagai perusahaan atau lembaga, karena di prodi ini terdapat konsentrasi Manajemen Kearsipan. Kemudian, ada pula konsentrasi Manajemen Mutu yang mengarahkan mahasiswanya menjadi seorang Auditor. Penentuan konsentrasi untuk setiap mahasiswa adalah dengan melakukan Psikotes tertulis untuk mengetahui potensi, minat, dan bakat yang dimiliki setiap mahasiswa.
Gedung FPEB Baru
Sumber: http://fpeb.upi.edu/photo/galeri/tampak-depan_20160108110529.jpg
Total SKS atau Sistem Kredit Semester yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa di prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran adalah 151 SKS yang terbagi ke dalam 8 semester. Prodi ini memang mengharapkan mahasiswanya agar lulus tepat waktu, yaitu 4 tahun atau lebih baik lagi jika mahasiswanya tersebut mampu lulus hingga 3,5 tahun (7 semester). Setiap semesternya, para mahasiswa diharuskan mengontrak mata kuliah dengan total 23 SKS yang diikuti dengan dua kali program Semester Padat (SP). Oleh sebab itulah, para mahasiswa bisa lulus dengan cepat dan kurang dari 4 tahun.
Saya termasuk salah satu mahasiswi dengan lulusan tercepat, yaitu 3,5 tahun dengan predikat Cumlaude. Pada 24 Januari 2018, saya berhasil melaksanakan ujian sidang S1 dan satu bulan kemudian tepatnya 21 Februari 2018 secara resmi saya menyandang gelar S.Pd dengan mengikuti kegiatan Wisuda UPI 2018 Gelombang I yang bertempat di Gedung Gymnasium UPI. Saat ini, saya menjadi seorang guru honorer untuk mata pelajaran produktif jurusan Administrasi Perkantoran di salah satu SMK swasta di daerah Cimahi, Jawa Barat. Selama kuliah di UPI, saya sangat nyaman dan begitu menikmati bertemu dengan orang-orang baru, mengikuti berbagai kegiatan yang produktif, tergabung dalam himpunan mahasiswa jurusan yang disebut dengan HIMAPENA, dan mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi pada tingkat prodi di tahun 2017. Fasilitas yang terdapat di UPI pun cukup lengkap dan beberapa diantaranya memiliki standar internasional. Ilmu yang saya dapatkan dari para guru dan dosen pun sangat bermanfaat dan secara tidak langsung mengubah sikap dan meningkatkan kompetensi saya.
Menjadi salah satu mahasiswi UPI merupakan suatu kebanggaan bagi saya, terutama di lingkungan satuan pendidikan. Setiap lulusan UPI selalu dipercaya dan diterima oleh setiap lembaga pendidikan untuk terlibat di dalamnya. Meskipun beberapa orang terkadang menganggap sebelah mata para lulusannya yang hanya diarahkan menjadi guru, tetapi universitas ini tetap menjadi salah satu PTN yang memiliki banyak peminat dan menjadi salah satu PTN yang bergengsi di Bandung bahkan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa yang merantau ke UPI. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi setiap masyarakat dan tidak lagi memandangnya sebelah mata, karena PTN ini cukup sarat akan prestasi, baik dari mahasiswanya, dosen, dan berbagai aspek lainnya.