Bagaimana bisa sedemikian seriusnya?
Berikut adalah fase-fase dalam sakit putus cinta yang dapat menjadi penyakit berbahaya:
1. Fase kesepian
Fase ini merupakan fase pertama setelah putus cinta. Disini biasanya kita akan merasa kehilangan atau merindukan mantan yang terbiasa menemani kita. Pikiran akan selalu merindukan masa lalu yang bahagia, dan mungkin kita akan senang mendengarkan musik yang mengingatkan kembali pada masa-masa itu.
Jangan dustai diri sendiri dengan melakukan sesuatu tanpa arah atau tujuan yang tidak jelas. Karena hal itu hanya bersifat menyembuhkan sementara dan akan semakin membuat kesedihan bertambah parah setelahnya. Jika berlarut-larut, akan membuat kita tersesat jauh dari jalan kita semula. Dan yang paling berbahaya pada masa ini adalah pengaruh orang yang kita temui yang memanfaatkan keadaan ini dan memperburuknya, misal mengenalkan obat-obat narkotika sebagai obat rasa sakit hati tersebut, atau mencandui alkohol.
Solusi :
Pada fase ini paling tepat untuk kita introspeksi diri.l sebanyak mungkin. Bacalah buku-buku yang menguatkan, misalnya seperti buku La Tahzan yang mampu membuat kita merasa tidak sendiri di dunia ini yaitu dengan berserah diri pada Tuhan.
2. Fase penyesalan
Jika fase kesepian tidak terselesaikan, biasanya akan berujung pada rasa kesepian dan cenderung ingin kembali ke mantan. Hal ini bukan solusi yang tepat, karena bagaimanapun ketika kita telah putus cinta itu merupakan satu pertanda adanya ketidak sesuaian diri kita dengan mantan. Jadi, kembali ke mantan belum tentu kita tidak tersakiti lagi, kecuali kita siap dengan resiko dan kesalahan yang sama kesekian kali.
Solusi :
Tanyakan ke diri anda dan buatlah daftar sejujur jujur nya tentang kelebihan dan kekurangan mantan dalam hubungan sebelumnya. Berikan nilai pada masing masing poin yang telah didapatkan. Bernilai minus pada sisi kekurangan dan bernilai plus pada kelebihan, kemudian jumlahkan. Itulah nilai mantan di hubungan yang lalu. Jika nilai tidak lebih dari 90, abaikan dia. Carilah kegiatan lain yang positif yang membuat kita merasa tidak kesepian, seperti bergabung dengan klub bahasa, musik, dll.
3. Fase melupakan
Akhirnya, setelah mengalami masa-masa sulit, fase ini adalah fase terakhir patah hati. Karena kita mungkin akan terbiasa dengan keseharian tanpa kehadiran mantan. Pada fase inilah kita harus menentukan pilihan, membuka lembaran baru atau tetap hidup di bayang bayang masa lalu. Jika kita memilih hidup di masa lalu dan kembali pada mantan, mama akan cenderung untuk mengingat ingat kesalahan masa lalu jika tidak siap memaafkannya 100%. Dan ini tidak baik untuk kesehatan diri sendiri dan akan memicu stress yang berujung pada penyakit fisim seperti maag, darah tinggi, dll.
Solusi :
Cobalah mengenal orang baru, namun jangan terlalu terburu-buru atau memaksakan diri untuk menerima kehadiran orang lain. Telusuri pelan pelan, dan berpindahlah jika tidak menemukan kenyamanan yang diinginkan.
Bahagia itu pilihan. Jadi apa pilihanmu? Mau sakit demi sang mantan, atau mau sehat demi jodoh baru kita?
