Strategi Iklan

Tidak dapat disangkal bahwa Instagram telah menjadi salah satu sumber daya paling kuat bagi fotografer dari semua gaya dan tingkatan. Pasangkan kehadiran media sosial yang kuat dengan situs web fotografi yang solid dan kamu akan menjadi seorang yang terkenal di bidangmu. Tetapi, membangun kehadiran di media sosial yang kuat tidak semudah menciptakan portofolio online yang menakjubkan. Mempelajari cara mempromosikan akun Instagram membutuhkan waktu dan energi, tetapi dapat berdampak besar pada karier profesionalmu. Untuk meningkatkan kehadiran Instagram mu serta mengembangkan akun mu sendiri, kamu harus memanfaatkan fitur platform ini sebaik mungkin, dari gambar profil hingga tagar. Setiap langkah akan menimbulkan tantangan baru, jadi kamu harus melihat proses ini sebagai serangkaian lari maraton daripada sprint. Secara konsisten mengurus promosi akun Instagram akan menghasilkan hasil yang jauh lebih baik daripada membakar semua energi mu untuk cara yang lain. Ada 10…

Seperti kita ketahui, 2 dari 10 Orang terkaya di Indonesia menurut Versi Forbes pada tahun 2018 adalah pemilik perusahaan Rokok. Pernahkah anda berfikir saat melihat iklan rokok di TV ataupun di Baliho? apa yang membuat Produk Rokok mau tetap beriklan padahal mereka telah memiliki pelanggan loyalnya tersendiri ? Karena saya basicnya adalah seorang marketing, tentu saja pertanyaan tersebut menjadi menarik. Sehingga ketika saya dan teman-teman marketing lain, serta teman advertiser cukup panjang berdiskusi, mengapa Perusahaan rokok yang bahkan dari sisi branding dan profitnya pun sudah cukup baik, mengapa masih tetap mau beriklan ? Kami merasa 3 alasan berikut ini mungkin dapat menjadi alasan mengapa Produk selaris Rokok masih mau beriklan di Televisi, Internet, Event atau bahkan Baliho: 1. Ingin menjadi Top Of Mind Image Source: Marketoonist.com Telah menjadi suatu yang di-idam-idamkan dan di-impi-impikan oleh banyak perusahaan dimana brand dan produknya berada dalam posisi top…

Inilah 10 Cara Promosi di Instagram Untuk Pemula

3 Alasan Mengapa Produk Orang Terkaya di Indonesia Sekalipun Masih Harus Tetap Beriklan