Menaiki
satu jenis transportasi masa yang pertama kali diperkenalkan pada publik kadang
bisa menimbulkan rasa kepuasan tersendiri. Misalnya, MRT yang menjadi moda
transportasi baru di ibukota sempat menjadi objek rasa penasaran banyak orang.
Karena
pengalaman yang baru inilah membawa mereka untuk ikut merasakan bagaimana
rasanya pada saat mengendarai moda transportasi satu ini. Rasa penasaran ini
tak hanya terbatas pada MRT saja, namun juga model atau jenis transportasi yang
lainnya.
Kapal
pesiar sudah lama menjadi ikon kekayaan dan keagungan. Bagaimana tidak,
dulunya, untuk masuk kedalam kapal saja, kamu diharuskan memiliki izin khusus
atau kasta sosial yang tinggi.
Layaknya
di film Titanic, para penumpang kapal pesiar tentu mengharapkan sesuatu yang
istimewa. Sesuatu yang baru, yang belum pernah mereka lihat dan rasakan
sebelumnya, meskipun sekarang kita bisa merasakan pengalaman yang sama dengan
lebih mudah.
Nah,
meski harga tiket untuk kapal pesiar tergolong mahal, perlahan tapi pasti tarif
untuk naik perlahan mengalami penurunan. Hasilnya? Kini lebih banyak orang yang
bisa merasakan bagaimana indah dan megahnya sebuah kapal pesiar.
Bagi
kalian yang sangat penasaran dan sangat ingin menaiki kapal pesiar, tentu ada
beberapa hal yang perlu diketahui, kan? Berikut adalah beberapa tips sebelum
kamu travelling dengan kapal pesiar :
Kapal di Pixabay.com
Tips Naik Kapal Pesiar
1. Pesan melalui spesialis (atau agen yang terkenal akan reputasinya)
Sangat
mudah untuk tergoda oleh penawaran pelayaran online dengan harga miring, tetapi
jika ini adalah perjalanan pertama mu, semua akan terbayar bila kamu mau
membayar untuk berkonsultasi dengan agen perjalanan spesialis yang memastikan
kapal mana yang sesuai untukmu.
Di
luar negeri, daftar agen yang berafiliasi dengan Cruise Lines Industry
Association (CLIA) tersedia secara online. Agen perjalanan rantai yang besar
dapat mendorong jalur pelayaran tertentu yang dengannya mereka memiliki
perjanjian komisi, jadi selalu mintalah berbagai rekomendasi.
Di
Indonesia sendiri, kamu mungkin bisa menemukan beberapa agen yang bisa
dipercaya. Agensi yang tidak menjual apa-apa selain berlayar, secara alami,
cenderung memiliki pengetahuan terbesar.
Agen
yang baik akan mempertanyakan padamu secara luas tentang selera, rentang usia,
dan jenis liburan yang telah kamu ambil di masa lalu. Tentu saja, kamu juga
bisa menggali informasi secara online terlebih dahulu; baca ulasan anggota, dan
jangan malu-malu memposting pertanyaan di forum.
2. Kenali sesama penumpang
Untuk
penjelajah pertama kali, semua jalur pelayaran nampak terlihat sama. Tentunya,
hal ini tidak sama sekali benar, setiap jalur pelayaran pasti akan memiliki
tipe penumpang yang berbeda, baik itu dari rentang umur, hobi, dan faktor
lainnya.
Misalnya,
di kapal pesiar internasional seperti Royal Caribbean, banyak dari penumpang
adalah orang Amerika yang memang ingin mencari suasana liburan yang baru.
Sebaliknya, di kapal pesiar Asia, sebagian besar penumpang akan berasal dari
Singapura.
Hal
serupa pun juga akan terjadi di kapal pesiar di Alaska, dimana kamu akan
cenderung menjadi minoritas kecil di antara kerumunan orang-orang Amerika.
Pelayaran sungai dengan Scenic Tours, Emerald Waterways, dan APT menarik banyak
warga Australia, karena perusahaan-perusahaan tersebut adalah milik Australia.
3. Cobalah Mini-Cruise terlebih dahulu
Ibaratnya, celupkan kaki dulu ke dalam air sebelum berenang. Sebelum kamu benar-benar menaiki kapal pesiar dengan ukurang yang amat besar, kamu bisa mencoba kapal yang lebih kecil, atau yang biasa disebut dengan mini-cruise.
Cobalah
beberapa kapal pesiar yang terdekat dari Indonesia seperti Carnival, Royal
Caribbean, dan Celebrity Cruises yang menawarkan 'sample' ini keluar dari
pelabuhan Australia dengan layanan satu hingga tiga malam di atas kapal.
Beberapa kapal pesiar ini bertema seputar topik yang hangat dibicarakan seperti
makanan dan anggur, komedi, dan olahraga.
Mencoba
mini-cruise bisa menjadi “Trial Mode” bagi kamu yang belum pernah naik kapal
sebelumnya. Jika kamu belum pernah berlayar sebelumnya, wajar rasanya jika kamu
memiliki kekhawatiran tentang mabuk laut (yang tentunya bisa diobati).
Penumpan
yang merasa gugup mungkin ingin meminimalkan yang namanya “Sea Days” (ketika
kapal berlayar sepanjang hari dan tidak berhenti di pelabuhan) dengan terbang
langsung ke lokasi transit, kemudian baru menggunakan kapal untuk mencapai
tujuan. Kamu pun bisa mencoba opsi ini, meskipun tentu harganya bisa jauh lebih
mahal.
Di
lautan, tentu ada banyak sekali kemungkinan yang terjadi. Perjalanan dari
Pasifik Selatan juga membutuhkan setidaknya dua hari di laut dengan keadaan
laut yang seringkali berombak.
Jika
kamu sudah merasa mual di awal perjalanan dan tidak memiliki obat sakit kepala,
langsung pergilah ke pusat medis kapal, di mana suntikan Phenergan (dengan
tambahan biaya tentunya) dapat membuat rasa mual mu mereda secara instan.
Kapal di Pixabay.com
4. Jadilah orang yang terorganisir
Paling
tidak, kamu harus mempunyai beberapa daftar tentang apa saja yang akan kamu
lakukan di atas kapal pesiar. Tujuannya, tentu agar kamu bisa memanfaatkan
waktu secara maksimal, dan supaya kamu tidak sampai tertinggal oleh kapal (yang
mana cukup sering terjadi belakangan ini).
Banyak
pelabuhan mudah dijelajahi secara mandiri, dengan caramu sendiri. Di waktu yang
senggang, kamu bisa mengunjungi pantai sesekali dengan menggunakan bus
antar-jemput (yang biasanya disediakan dengan tambahan biaya) atau naik
transportasi lokal.
Banyak
jalur pelayaran memungkinkan tur dan perawatan spa untuk dipesan secara online
sebelum keberangkatan. Tetapi, kamu pun bisa merencanakan untuk mendapatkan
fasilitas ini atau tidak.
Jika
kamu tahu bahwa kapal berhenti di tempat yang eksotis, kamu juga bisa berdiam
diri di atas kapal sementara yang lain sedang bersenang-senang mengikuti tur.
Kenapa? Karena kolam renang dan dek biasanya akan kosong dan kamu pun bisa
berpura-pura berada di kapal pesiar pribadi.
Rencanakan
jadwal malammu juga. Jika ada acara tertentu yang ingin kamu lihat, jangan
gunakan waktu untuk mengantri makanan di restoran (yang mana bisa berlangsung
untuk waktu yang lama).
5. Jangan lupakan mata uang apa yang berlaku di atas kapal
Semua
jalur pelayaran mengoperasikan sistem non-tunai untuk pembayaran, jadi kamu
akan mendaftarkan kartu (baik debit atau kredit) pada saat Check-in yang
kemudian akan digunakan sebagai alat pembayaran. Pada pelayaran apa pun yang
tidak all-inclusive, kamu mungkin akan menghabiskan cukup banyak uang selama
liburan, entah itu untuk tagihan bar, perawatan spa, belanja di toko-toko, atau
biaya lain yang sebenarnya tidak begitu penting.
Meskipun
mata uang onboard mungkin tidak akan menjadi faktor penentu pelayaran mu, ada
baiknya untuk memeriksa mata uang apa yang berlaku di pelayaran tertentu.
Misalnya, pada kapal Carnival dan Princess, mata uang yang digunakan adalah
mata uang Australia.
Tapi
di Royal Caribbean, Holland America, dan Celebrity, mata uang yang digunakan
adalah US dollar. Nah, mengapa hal ini menjadi penting?
Alasannya
adalah kamu bisa memanfaatkan perbedaan nilai tukar mata uang. US dollar yang
menguat bisa membuat segalanya menjadi lebih mahal. Namun sebaliknya, apabila
ia melemah, seluruh harga layanan di kapal pun bisa menjadi lebih murah.
6. Ada beberapa paket minuman yang tersedia (tentu ada juga yang tidak beralkohol)
Beberapa
jalur pelayaran menawarkan paket minuman. Ini mungkin tampak menarik pada
awalnya, tetapi berpikirlah sebelum kamu membelinya.
Paket-paket
minuman ini adalah ladang ranjau yang tak terduga. Celebrity Cruises, misalnya,
menawarkan paket untuk air kemasan, minuman ringan, paket non-alkohol klasik,
dan paket non-alkohol premium.
Bila
kamu adalah orang yang suka untuk memilih tur daripada berdiam diri di atas
kapal, tentu paket minuman bukanlah pilihan yang cocok. Selain hanya membuang
uang, setiap paket minuman akan dikenakan “pajak” sebesar 15% sampai 18% yang
biasanya akan digolongkan sebagai tip untuk pelayaran.
Untuk
bisa berlayar dengan aman, alangkah baiknya jika kamu menghindari opsi ini.
Selain karena ketidaknyamanan di atas, kamu pun bisa menghemat biaya yang bisa
digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Kapal aida di Pixabay.com
7. Jangan takut untuk menyatakan complain
Jika
kamu naik ke kapal dan tidak merasa senang dengan apa yang kamu dapat,
misalnya, lokasi kabin, atau pengaturan meja yang tidak sesuai saat makan
malam, janganlah menderita dalam keheningan. Kebanyakan hal ini sebenarnya
dapat diperbaiki, bahkan pada saat itu juga.
Untuk
masalah ruang makan, bicaralah dengan pelayan kepala dengan tenang. Itu terjadi
sepanjang waktu dan mereka sebenarnya sudah terbiasa berurusan dengan situasi
rumit, termasuk orang-orang yang tidak mendapatkan kursi yang sesuai pesanan,
sehingga terpisah dengan keluarga atau teman.
Untuk
hal lain, kru di belakang meja resepsionis ada untuk membantumu sepanjang
waktu. Jika ada sesuatu yang hilang di kabin, selalu tanyakan pada pelayan
kabin.
Itulah tadi beberapa tips yang bisa kamu lakukan, terlebih jika ini adalah pengalaman pertamamu untuk traveling dengan kapal pesiar. Berlibur dengan kapal pesiar merupakan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup, jadi pastikan waktumu digunakan untuk bersenang-senang dan bergembira.