Di
era industri yang semakin ketat ini, efisiensi menjadi kunci utama untuk sebuah
kesuksesan, yang menjadi roda utama dalam memakmurkan perusahaan. Beberapa
strategi dan teknik digunakan dan dicoba untuk bisa mencapai kesempurnaan.
Salah satu kunci utama dalam pengembangan perusahaan adalah outsourcing, yang sudah menjadi topik hangat yang sering
dibicarakan dalam dunia bisnis pada beberapa tahun terakhir. Sebelum mengenal
manfaatnya, ada baiknya jika kita pahami dulu apa arti dari outsourcing.
Outsourcing
adalah proses penggabungan fungsi bisnis dari lembaga atau para individu yang
telah dipilih, yang melakukan serangkaian pekerjaan atau tugas atas nama
perusahaan. Ada penyedia layanan seperti BPO Outsourcing atau Call Centre
Outsourcing yang telah membantu bisnis untuk berjalan tanpa gesekan.
Istilah
outsourcing dan offshoring sering digunakan secara bergantian, tetapi
sebenarnya pengertian antara keduanya cukup berbeda. Outsourcing berarti
menggunakan pihak ketiga untuk membuat produk atau melakukan layanan yang
nantinya akan digunakan perusahaan.
Outsourcing di unsplash.com
Ketika
startup atau bisnis kecil menggunakan perusahaan pihak ketiga untuk membantu
serangkaian tugas, itulah yang dinamakan outsourcing. Ketika konsumen menggunakan
layanan freelance online untuk mempekerjakan seseorang untuk melakukan sebuah
tugas, dia juga melakukan outsourcing.
Kamu
dapat melakukan outsourcing ke perusahaan atau individu yang berbasis di mana
saja, baik dalam ataupun luar negeri. Outsourcing tidak harus melibatkan
penyedia barang dan jasa asing.
Beberapa
perusahaan melakukan outsourcing ke luar negeri bahkan. Misalnya, perusahaan
mobil AS dapat memproduksi mobil di AS yang mencakup suku cadang yang dibuat di
Meksiko.
Pembuatan
suku cadang itu di-outsourcing ke perusahaan Meksiko. Tetapi ketika sebuah
perusahaan melakukan Offshoring, kadang ia juga memindahkan beberapa operasinya
sendiri ke negara lain.
Jadi,
jika perusahaan mobil AS yang sama membuka pabriknya sendiri di Meksiko, itulah
yang dinamakan offshoring. Jika sebuah perusahaan membuka call center di negara
lain itu juga termasuk offshoring.
1. Kemudahan akses untuk memperkerjakan para ahli di bidangnya
Terlepas
dari kenyataan bahwa perusahaan mungkin penuh dengan kelompok yang sangat
berkualitas, mereka mungkin tidak benar-benar menjadi spesialis di bidang
tertentu. Pada titik ketika perusahaan mempekerjakan orang-orang dari
organisasi outsourcing, biasanya perusahaan akan langsung memiliki akses ke
orang-orang dengan pengetahuan, pelatihan profesional, dan pengalaman tentang
varietas produk.
2. Meningkatkan keuntungan perusahaan
Perusahaan umumnya memutuskan untuk mengalihdayakan produksi barang dan jasa jika mereka pikir dapat menghemat uang dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Contoh yang paling sering dikutip dari kasus ini ada hubungannya dengan biaya tenaga kerja.
Perusahaan
mungkin melakukan outsourcing dan/atau offshoring ke negara yang memiliki biaya
tenaga kerja lebih rendah. Sementara beberapa orang mungkin melihat kehilangan
pekerjaan lokal sebagai efek negatif dari outsourcing, peningkatan keuntungan
yang dapat diperoleh membuat banyak sekali perusahaan sulit untuk menolak.
Perusahaan
juga dapat melakukan outsourcing untuk menghemat biaya pelatihan dan
mempekerjakan semua karyawan in-house, atau untuk menskalakan bisnis mereka.
3. Meningkatkan efisiensi ekonomi
Outsourcing di unsplash.com
Terkadang
perusahaan melakukan outsourcing karena mempertimbangkan biaya peluang ketika
mereka melakukan atau memproduksi barang dan jasa sendiri. Misalnya, CEO
startup teknologi mungkin melakukan outsourcing sumber daya manusia karena dia
merasa waktunya akan lebih baik dihabiskan untuk bertemu dengan investor dan
mempercepat tim teknologinya daripada mengelola tunjangan karyawan.
Ketika
orang yang sangat terampil dapat mengalihdayakan tugas bernilai lebih rendah
dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tugas bernilai tinggi, bisnis
cenderung bisa mendapatkan manfaat. Pendukung outsourcing mengatakan bahwa
sistem ini juga dapat meningkatkan efisiensi keseluruhan dalam ekonomi dengan
mendistribusikan tugas kepada orang-orang yang memiliki tingkat keterampilan
yang sesuai untuk tugas-tugas itu dan membiarkan pekerja yang sangat terampil
menjadi lebih produktif.
4. Mitigasi risiko
Ketika
kamu memiliki mitra outsourcing, itu berarti kamu sudah mendistribusikan
beberapa tanggung jawab kepada mitra outsourcing. Jika perusahaan
mengalihdayakan mitra untuk acara khusus; misalnya, semacam kampanye atau
proses, maka pakar bidang tertentu akan menerapkan kemampuan mereka yang
ditingkatkan untuk merencanakan dan menyusun strategi ke tugas tertentu, yang
mengurangi potensi resiko.
5. Peningkatan layanan untuk pelanggan
Ketika
perusahaan memutuskan untuk melakukan outsourcing, mitra outsourcing akan memanfaatkan bakat dan pengalaman mereka
untuk meningkatkan kualitas produk. Produk berkualitas akan dikirimkan tepat waktu
dan tentu akan meningkatkan kepuasan konsumen.
Ini
mungkin juga mempengaruhi individu lain untuk menjadi pelanggan setia bisnis
perusahaan. Selain itu, pelanggan yang pernah membeli produk perusahaan juga
bisa menjadi pelanggan yang loyal.
6. Meningkatkan daya saing
Outsourcing
memungkinkan pasar untuk meningkatkan cakrawala yang kompetitif. Ketika
perusahaan memiliki mitra outsourcing yang strategis, tentunya tujuan yang
ingin dicapai adalah menyediakan
pelanggan dengan layanan terbaik.
Perusahaan
juga meningkatkan produktivitas serta mengelola sumber daya secara lebih
efisien. Sistem ini juga dapat meningkatkan standar perusahaan jauh lebih
tinggi daripada bisnis-bisnis yang mungkin belum tahu keuntungan dari
outsourcing dalam bisnis.
Bagi
karyawan sendiri, mereka bisa menjadi termotivasi untuk bisa menjadi lebih baik
daripada mitra outsourcing. Meski mereka tidak memiliki andil secara langsung
dalam sistem ini, dengan adanya outsourcing mereka bisa membangun rasa optimis
dan pantang menyerah.
7. Tenaga kerja fleksibel
Pada
model bisnis dimana perusahaan diharuskan untuk selalu menambah jumlah staf
demi mempertahankan konsistensi kerja, outsourcing memberikan kesempatan untuk
mendapatkan manfaat dari karyawan tambahan ketika perusahaan membutuhkannya dan
mengeluarkannya ketika mereka tidak lagi diperlukan tanpa adanya kontrak yang
menekan.
8. Kontinuitas pekerjaan
Salah
satu keuntungan signifikan dari outsourcing pekerjaan terkomputerisasi di luar
negeri adalah perbedaan besar yang mungkin perusahaan akan alami. Sistem
outsourcing bisa mempertahankan kontinuitas pekerjaan dikala ada beberapa
masalah menyangkut staff terjadi di perusahaan.
Kelemahan Outsourcing
1. Kualitas kerja akan sulit untuk dipertahankan
Outsourcing di unsplash.com
Perusahaan
yang melakukan outsourcing tentu akan berorientasi pada keuntungan. Mereka
mungkin lebih fokus pada keuntungan daripada menyelesaikan tugas mereka dengan
kompeten.
Nah,
langkah seperti ini kadang-kadang mungkin tidak memenuhi kualitas dan standar
bisnis dengan cara yang diharapkan pelanggan dari bisnis atau produk atau
layanan perusahaan. Dan ini dapat menjadi alasan untuk degradasi nama dan
reputasi perusahaan untuk jangka panjang.
Jadi
lebih baik berkomunikasi dengan baik dengan mitra outsourcing untuk hasil
kualitas yang lebih konsisten lagi.
2. Masalah manajemen bisa saja timbul
Setiap
perusahaan membutuhkan manajer yang sangat berkualitas, yang mampu memenuhi
permintaan tenaga kerja dan memastikan bahwa semua layanan terus disampaikan
dengan baik dan diperbarui meskipun ada beberapa persyaratan perusahaan yang
dirubah.
Jika
ini bukan kualitas dari seorang manajer yang dimiliki perusahaan, maka
perusahaan bisa saja berhenti untuk melakukan outsource bisnis mereka karena
manajemen yang buruk.
3. Risiko keamanan dan privasi
Setiap
kali perusahaan akan melibatkan seseorang yang baru dalam bisnis, baik itu
pemasok baru atau karyawan baru, perusahaan secara langsung akan terekspos oleh
adanya resiko privasi. Hal yang sama juga berlaku untuk mitra outsourcing.
Pelanggan
hanya berbagi data pribadi mereka dengan perusahaan karena mereka mempercayai
perusahaan dan itu harus dihormati. Outsourcing berarti perusahaan juga
menempatkan risiko privasi dan keselamatan perusahaan kepada orang lain
daripada pihak perusahaan sendiri.
Jadi,
perusahaan harus bisa secara efektif mengurangi risiko ini sebaik mungkin.
4. Perbedaan budaya karyawan
Tentu
ada perbedaan yang mencolok antara karyawan perusahaan yang merupakan orang
lokal di mana perusahaan berdiri, dan mitra outsource yang berasal dari luar
wilayah perusahaan. Hal ini akan berdampak pada kebudayaan karyawan yang lebih
beragam, yang bisa berefek negatif jika tidak dikendalikan oleh manajer.
Manajer
dan karyawan harus bisa bersama-sama mengurangi perbedaan dengan saling
menghormati dan toleransi. Hal ini penting untuk menghindari rasisme dan
radikalisme yang bisa menghancurkan persatuan karyawan.
5. Adanya banyak biaya yang tersembunyi
Meskipun
outsourcing dianggap murah, banyak perusahaan outsourcing mungkin tidak memberitahu
mengenai biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan. Ketika perusahaan
tanpa sengaja menandatangani perjanjian panjang tersebut tanpa membaca syarat
dan ketentuan dengan hati-hati maka mereka juga bisa mendapat beban biaya yang
tidak terduga.
Nah,
begitulah pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem outsourcing
yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sedang ingin melakukan ekspansi.
Outsourcing adalah masalah rumit yang cenderung memancing reaksi yang kuat,
terutama dari internal perusahaan.
Jika
kamu adalah anggota dewan eksekutif atau hanya manajer proyek atau program,
setiap kali kamu memutuskan untuk melakukan outsourcing mitra atau tim untuk
organisasi atau, yang jelas kamu perlu memahami potensi dan keuntungan yang
didapat dari hal tersebut. Jadi sebelum merencanakan untuk melakukan
outsourcing, lebih baik memahami manfaatnya, dan sekaligus kelemahan dari
outsourcing.