Menjadi mahasiswa tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Mahasiswa kebanyakan akan menemukan dilema ketika dia ingin mengeksplor dirinya lebih jauh. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti ikut organisasi, unit kegiatan mahasiswa, atau pun bekerja paruh waktu. Masalah ini membuat mahasiswa bingung untuk memilih yang mana. Antara organisasi atau bekerja paruh waktu? Organisasi akan memberikan kita banyak pengalaman, tapi bekerja paruh waktu juga akan memberikan kita pengalaman yang tak kalah penting. Jadi mana yang harus kita pilih antara bekerja atau ikut organisasi saat kuliah? Tak banyak yang beranggapan jika bekerja paruh waktu sambil kuliah akan membuat kuliah kita menjadi terganggu. Benarkah itu? Simak beberapa point di bawah mengenai kuliah sambil bekerja paruh waktu . image : https://pixabay.com/id/universitas-pendidikan-sekolah-2119707/
1. Kelelahan
Mereka yang bekerja paruh waktu sambil kuliah pasti akan merasakan kelelahan. Saat di kampus mereka sudah lelah otak dengan menangkap ilmu yang diberikan oleh dosen mereka. Setelah selesai kuliah, mereka harus melanjutkan aktivitas pekerjaan paruh waktunya. Lelah pasti mereka rasakan. Namun, hal ini harus mereka tahan karena di tempat kerja pikiran harus kembali fresh. Belum lagi jika mempunyai teman kerja yang menjengkelkan, itu akan membuat kita tambah malas untuk menjalaninnya. Kamu harus mengendalikan mood kamu karena kamu akan bersosialisasi dengan banyak orang di tempat kerja.
2. Waktu tidur
Umumnya manusia menyisihkan waktu 7 jam untuk istirahat malam yaitu tidur. Namun bagi mereka yang kuliah sambil bekerja paruh waktu sepertinya akan sulit untuk mendapatkan kualitas tidur yang cukup. Banyak tugas kampus yang harus mereka selesaikan setelah menjalani kerja paruh waktu. Bayangkan saja, orang yang kuliah dan tidak bekerja paruh waktu saja terkadang mengerjakan tugas kuliah sampai tengah malam. Bagaimana dengan mereka yang bekerja paruh waktu ya, pasti tidak akan mendapatkan jam tidur yang cukup. Tidur yang cukup sangat di butuhkan oleh tubuh kita. Jangan sampai kita malah terjatuh sakit dan akhirnya ketinggalan mata kuliah.
Mereka yang kuliah sambil bekerja paruh waktu akan sering berhadapan dengan time management yang buruk. Hal ini harus kita hadapi jika kita ingin kuliah sambil bekerja paruh waktu. Mereka harus membagi waktu antara bekerja dan juga kuliah. Hal yang biasanya sangat sulit adalah ketika ada tugas kuliah kelompok. Kamu harus mencari waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas dengan kelompok. Pikiran mereka pun sudah terkuras habis karena mengerjakan dua hal sekaligus yaitu kuliah dan juga bekerja. Mereka harus tetap fokus dalam kuliah dan menangkap ilmu dari dosen di kelas, setelah itu menyiapkan tenaga dan pikiran untuk pekerjaannya. Tentu time management sangat dibutuhkan disini.
4. Tugas
Kuliah sambil bekerja paruh waktu pasti akan siap dengan yang namanya tugas. Tugas ini sangat berpengaruh dengan nilai kita di kampus. Mengerjakan tugas adalah hal yang wajib. Namun, ketika kamu kuliah sambil bekerja maka kadang ada saja tugas yang terbengkalai dan akhirnya membuat nilai matkul kamu bermasalah. Maka hal yang harus kamu lakukan adalah memanage waktu yang baik agar kamu bisa menyisihkan waktu untuk mengerjakan tugas. Memang sulit tapi hal ini memang harus siap kamu tanggung jika kuliah sambil bekerja paruh waktu. Kadang hal ini juga membuat kita tidak fokus ketika berada di tempat kerja. Kita selalu saja memikirkan tentang tugas dan nilai kuliah kita yang entah akan bagaimana nasibnya.
5. Kurang ada waktu untuk orang terdekat
Kuliah sambil bekerja berarti kamu sudah siap untuk merelakan waktu untuk hangout bersama teman-teman dekat dan juga rela untuk tidak ada waktu untuk pasangan. Pasalnya kadang hari Sabtu atau Minggu bisa saja kamu harus tetap masuk bekerja. Tidak seperti anak muda kebanyakan yang menghabiskan waktunya untuk hangout bersama teman. Waktu untuk bersama keluarga juga otomatis akan berkurang. Padahal kamu sudah sangat penat dengan kegiatan kuliah dan juga kegiatan bekerja paruh waktu dan tentu saja kamu juga membutuhkan yang namanya refreshing.
Itu dia beberapa hal yang akan dihadapi oleh mereka yang kuliah sambil menjalani bekerja paruh waktu. Terasa sangat berat ya, berarti bekerja sambil kuliah itu tidak baik ya? Tunggu dulu, kamu juga harus melihat sisi positif jika kamu bekerja di sela-sela kuliahmu. Berikut adalah keuntungan bagi kamu yang kuliah sambil menjalani kerja paruh waktu.
1. Punya penghasilan
Kuliah sambil bekerja paruh waktu tentu saja akan membuat anda mempunyai penghasilan tambahan selain uang saku dari orang tua. Kamu bisa menikmati uang hasil kerja keras sendiri. Kamu akan lebih menghargai uang karena kamu tau bagaimana sulitnya mencari uang. Dengan punya penghasilan sendiri kamu juga bisa membeli barang kesukaan tanpa harus mengganggu uang sakumu. Kamu lebih hebat untuk urusan uang di banding mereka yang tidak bekerja paruh waktu. Kamu juga bisa menabung uang gaji dari pekerjaan paruh waktumu dan bisa di gunakan sebagai modal usaha. Anak kampus punya penghasilan adalah anak kampus yang keren.
2. Pikiran terbuka
Kuliah sambil bekerja paruh waktu tentu akan membuat kamu bertemu dengan berbagai macam orang. Kamu bisa mempelajari seseorang dan juga karakteristiknya. Kamu juga akan mempunyai teman kerja atau atasan yang umurnya lebih tua dan juga memiliki lebih banyak pengalaman di banding kamu. Kamu bisa belajar dari mereka dan ini akan membuat pikiran kamu lebih terbuka. Kamu juga akan berpikiran lebih dewasa ketika kamu sering berkomunikasi dengan orang yang lebih berpengalaman. Tentu hal ini akan membuat diri kamu lebih baik di banding mereka yang tidak keluar dari zona kampus.
Ini adalah hal yang paling menjajikan jika kamu kuliah sambil bekerja paruh waktu. Kamu akan di lihat oleh perusahaan sebagai orang yang sudah memiliki pengalaman kerja. Kamu tau bagaimana caranya untuk disiplin, tau bagaimana caranya time management dan tau bagaimana dunia kerja berlangsung. Perusahaan kebanyakan lebih suka dengan orang yang sudah berpengalaman bekerja. Jika di bandingkan dengan temanmu yang ikut organisasi maka kamu jauh lebih baik dari mereka. Pengalaman organisasi sulitnya bersama-sama, gagalnya pun bersama-sama. Pengalaman bekerja paruh waktu memegang tanggung jawab besar. Jika gagal maka itu adalah salah kamu sendiri, tentu tanggung jawab yang kamu pegang lebih berat di bandingkan anak organisasi. Ini membuat perusahaan lebih tertarik untuk melirik kamu karena sudah punya pengalaman bekerja sebelumnya.
4. Luas link
Kamu yang kuliah sambil bekerja paruh waktu pasti akan mempunyai lingkungan pergaulan yang lebih luas di banding dengan mereka yang tidak. Hal ini sangat bagus karena akan membantu kamu untuk mencari link pekerjaan. Pasalnya pergaulan yang kamu punya adalah pergaulan yang isinya dunia kerja bukan tentang dunia kampus lagi. Hal ini adalah hal positif yang kamu dapatkan dari lelahnya kuliah sambil bekerja paruh waktu. Ingat tujuan kuliah selain menuntut ilmu adalah mencari dan memperluas link.
5. Punya keahlian
Kamu yang kuliah sambil bekerja paruh waktu tentu saja mempunyai skill yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Kamu punya poin positif disitu. Kamu bisa menjual keahlian kamu kepada perusahaan tempat kamu melamar nantinya. Tentu saja ini akan membuat prospek kerja kamu semakin besar nantinya. Selain dari nilai, perusahaan juga menilai skill dan juga attitude kandidat calon karyawannya.
Itu dia keuntungannya jika kamu kuliah sambil bekerja paruh waktu. Bagaimana kamu tertarik untuk menjalaninya? Kuliah sambil bekerja paruh waktu memang tidak mudah dan membutuhkan tenaga lebih. Selain itu kamu juga harus bisa mengatur waktu dengan baik. Namun, keuntungan dari kuliah sambil bekerja paruh waktu juga bisa membantu kamu ketika kamu sudah lulus dan ingin melamar pekerjaan.
Saya punya pengalaman tentang teman saya yang bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya. Dia sudah lulus dan melamar di sebuah perusahaan. Kala itu dia sedang test interview berbarengan dengan dua orang. Dua orang tersebut adalah seorang anak BEM ketika di kampus. Alangkah terkejutnya dia setelah mengetahui bahwa dua orang yang punya pengalaman sebagai anak BEM tidak lulus tahap selanjutnya dari proses perekrutan di perusahaan tersebut. Sedangkan teman saya bisa lolos. Ini membuktikan bahwa pengalaman organisasi saja tidak cukup untuk menolong kamu untuk melamar pekerjaan kelak.