Dari tepi pantai dataran rendah di Indonesia, hingga puncak bukit dan hamparan sawah yang menjulang, candi-candi di Indonesia banyak berlimpah. Di tengah panasnya khatulistiwa Indonesia, jauh di dalam lanskap yang subur, tersembunyi beberapa bangunan kuno paling mengesankan di dunia.
Candi Hindu dan Budha di negara kepulauan ini dibuat dengan susah payah dari batu agar bisa berdiri selamanya. Negara ini bagaikan sebuah mozaik candi, kuil dan stupa, yang menunjukkan pengaruh Hindu, Budha, Kristen, dan Muslim yang terjalin dengan lembut ke dalam eratnya persatuan di Indonesia.
Mengunjungi beberapa candi di Indonesia selama festival regional atau perayaan nasional adalah cara yang fantastis untuk menyaksikan situs luar biasa ini dengan segala kemegahannya. Dari Festival Seni Bali yang semarak hingga festival paling suci dalam agama Buddha, Waisak; kalender Indonesia selalu dipenuhi dengan acara-acara tak terlupakan untuk ditambahkan ke rencana perjalananmu.
Bagi kamu yang berencana untuk melihat kecantikan menakjubkan dari candi-candi yang ada di Indonesia, berikut adalah 10 tempat wisata candi di Jawa yang paling menarik untuk kamu kunjungi:
Candi Hindu dan Budha di negara kepulauan ini dibuat dengan susah payah dari batu agar bisa berdiri selamanya. Negara ini bagaikan sebuah mozaik candi, kuil dan stupa, yang menunjukkan pengaruh Hindu, Budha, Kristen, dan Muslim yang terjalin dengan lembut ke dalam eratnya persatuan di Indonesia.
Mengunjungi beberapa candi di Indonesia selama festival regional atau perayaan nasional adalah cara yang fantastis untuk menyaksikan situs luar biasa ini dengan segala kemegahannya. Dari Festival Seni Bali yang semarak hingga festival paling suci dalam agama Buddha, Waisak; kalender Indonesia selalu dipenuhi dengan acara-acara tak terlupakan untuk ditambahkan ke rencana perjalananmu.
Bagi kamu yang berencana untuk melihat kecantikan menakjubkan dari candi-candi yang ada di Indonesia, berikut adalah 10 tempat wisata candi di Jawa yang paling menarik untuk kamu kunjungi:
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur di id.wikipedia.org
Borobudur di Jawa Tengah adalah candi Budha terbesar di dunia. Dan strukturnya akan tetap ada sampai ribuan tahun lamanya.
Borobudur selamat dari letusan gunung Merapi, bom teroris, dan gempa bumi tahun 2006. Candi ini menjulang tinggi di atas sawah hijau yang mempesona dan kampung yang menyertainya, struktur monumental ini dapat membuat candi-candi lain di Indonesia terlihat seperti hiasan-hiasan kecil.
Tampak seperti piramida berukir indah dengan dinding berbenteng yang mengelilingi bagian bawah dan patung-patung setinggi lima lantai yang naik ke atas. Faktanya, kubah tengah dimahkotai oleh 72 patung Buddha yang mengesankan.
Mungkin hal yang paling mengesankan tentang monumen ini adalah bahwa ia dibangun dengan tangan pada abad ke-9. Konstruksi nya yang kuat dan kokoh membuatnya bisa bertahan hingga ribuan tahun.
Kompleks ini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9, pada masa Dinasti Syailendra. Awalnya ada 10 tingkat di Borobudur, masing-masing termasuk dalam salah satu dari tiga bagian alam semesta Buddha Mahayana: Kamadhatu, lingkungan kehidupan manusia; Rupadhatu, bidang tengah dari 'bentuk'; dan Arupadhatu, melepaskan diri dari dunia.
Borobudur selamat dari letusan gunung Merapi, bom teroris, dan gempa bumi tahun 2006. Candi ini menjulang tinggi di atas sawah hijau yang mempesona dan kampung yang menyertainya, struktur monumental ini dapat membuat candi-candi lain di Indonesia terlihat seperti hiasan-hiasan kecil.
Tampak seperti piramida berukir indah dengan dinding berbenteng yang mengelilingi bagian bawah dan patung-patung setinggi lima lantai yang naik ke atas. Faktanya, kubah tengah dimahkotai oleh 72 patung Buddha yang mengesankan.
Mungkin hal yang paling mengesankan tentang monumen ini adalah bahwa ia dibangun dengan tangan pada abad ke-9. Konstruksi nya yang kuat dan kokoh membuatnya bisa bertahan hingga ribuan tahun.
Kompleks ini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9, pada masa Dinasti Syailendra. Awalnya ada 10 tingkat di Borobudur, masing-masing termasuk dalam salah satu dari tiga bagian alam semesta Buddha Mahayana: Kamadhatu, lingkungan kehidupan manusia; Rupadhatu, bidang tengah dari 'bentuk'; dan Arupadhatu, melepaskan diri dari dunia.
2. Candi Prambanan
Situs Warisan Dunia yang dinyatakan UNESCO ini adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, yang terdiri dari total 244 candi. Selesai dibangun pada abad ke-9, Prambanan mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter pada tahun 2006.
Berkat bantuan darurat yang diberikan kepada kompleks tersebut, sebagian besar kompleks tersebut sekarang telah dibuka untuk umum. Di dinding bagian dalam salah satu dari tiga candi utama terdapat ukiran yang menggambarkan kisah Ramayana, puisi epik India yang terdiri dari hampir 24.000 ayat.
Tak jauh dari kompleks Prambanan juga terdapat sekumpulan kecil candi Budha, Kompleks Candi Sewu, yang secara signifikan menunjukkan bahwa kedua kelompok agama itu hidup berdampingan secara damai.
Berkat bantuan darurat yang diberikan kepada kompleks tersebut, sebagian besar kompleks tersebut sekarang telah dibuka untuk umum. Di dinding bagian dalam salah satu dari tiga candi utama terdapat ukiran yang menggambarkan kisah Ramayana, puisi epik India yang terdiri dari hampir 24.000 ayat.
Tak jauh dari kompleks Prambanan juga terdapat sekumpulan kecil candi Budha, Kompleks Candi Sewu, yang secara signifikan menunjukkan bahwa kedua kelompok agama itu hidup berdampingan secara damai.
3. Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko di visitingjogja.com
Terletak di sisi selatan Jawa Tengah, reruntuhan Candi Ratu Boko yang sebenarnya bertengger tinggi di dataran tinggi. Bawalah bekal air minum dan bersiaplah untuk menaiki banyak anak tangga di tengah cuaca yang panas.
Sisa-sisa struktur yang hancur menunjukkan bahwa situs tersebut adalah benteng atau rumah besar untuk keluarga kerajaan baik dari Kerajaan Syailendra atau Mataram. Ada tembok luar yang hancur, parit kering, dan sebuah paviliun di titik tertinggi di daerah itu.
Jika kamu naik ke paviliun, kamu akan bisa menikmati panorama dengan pemandangan menakjubkan Candi Prambanan dan Gunung Merapi. Pemandangan matahari terbenam disini sangatlah menakjubkan.
Sisa-sisa struktur yang hancur menunjukkan bahwa situs tersebut adalah benteng atau rumah besar untuk keluarga kerajaan baik dari Kerajaan Syailendra atau Mataram. Ada tembok luar yang hancur, parit kering, dan sebuah paviliun di titik tertinggi di daerah itu.
Jika kamu naik ke paviliun, kamu akan bisa menikmati panorama dengan pemandangan menakjubkan Candi Prambanan dan Gunung Merapi. Pemandangan matahari terbenam disini sangatlah menakjubkan.
4. Candi Plaosan
Kamu akan menemukan bahwa penduduk Muslim sangat bangga dengan kehadiran candi di Jawa Tengah ini meskipun memiliki keterkaitan dengan agama lain, yakni Hindu-Budha. Pengunjung akan memasuki koleksi candi yang sangat besar melewati tatapan waspada dari para dwarapala, atau penjaga candi, yang masing-masing memegang ular, tongkat atau pedang untuk menangkal arwah jahat.
Daya tarik utama dari 248 candi perwara tersebut adalah vihara kembar, atau bangunan candi utama. Kedua bangunan candi bertingkat ini mungkin merupakan bangunan candi paling mengesankan di seluruh wilayah pulau Jawa.
Daya tarik utama dari 248 candi perwara tersebut adalah vihara kembar, atau bangunan candi utama. Kedua bangunan candi bertingkat ini mungkin merupakan bangunan candi paling mengesankan di seluruh wilayah pulau Jawa.
5. Candi Sewu
Kehidupan Buddha memanifestasikan dirinya di candi pusat Mahadewa di Candi Sewu. Reruntuhan yang berasal dari candi pusat adalah empat lingkaran berisi 250 candi kecil yang didedikasikan untuk Dewa yang berbeda.
Terletak hanya sekitar satu kilometer dari Candi Hindu Prambanan, Candi Sewu adalah candi Budha terbesar kedua di Jawa. Jarak yang dekat menunjukkan bahwa umat Hindu dan Buddha kuno hidup dalam damai.
Pintu masuk megah ke candi utama menghadap ke timur dan berisi prasasti yang berasal dari bangunan tahun 792 Masehi. Candi Sewu adalah salah satu candi utama di Jawa yang aktif secara religius yang dimulai pada abad ke-8.
Terletak hanya sekitar satu kilometer dari Candi Hindu Prambanan, Candi Sewu adalah candi Budha terbesar kedua di Jawa. Jarak yang dekat menunjukkan bahwa umat Hindu dan Buddha kuno hidup dalam damai.
Pintu masuk megah ke candi utama menghadap ke timur dan berisi prasasti yang berasal dari bangunan tahun 792 Masehi. Candi Sewu adalah salah satu candi utama di Jawa yang aktif secara religius yang dimulai pada abad ke-8.
6. Candi Mendut
Candi Mendut adalah Candi Buddha abad kesembilan yang hanya berjarak 3 kilometer dari Borobudur. Ini adalah salah satu dari sekian banyak candi di dekat Yogyakarta yang dapat kamu kunjungi apabila kamu sempat.
Setiap tahun dirayakan festival tahunan yang memperingati Kelahiran Pangeran Siddhartha, dan prosesi akbar diadakan di sekitar area candi. Doa dimulai di Candi Mendut setelah itu parade akan dilanjutkan menuju Candi Borobudur dan Pawon.
Ribuan orang berkumpul dan melantunkan mantra serta bermeditasi untuk merayakan hari istimewa ini dengan semangat. Beberapa ritual juga dilakukan di candi selama festival ini.
Candi Mendut hanya berjarak satu jam perjalanan dari pusat kota, namun bisa membuka jalan untuk memperkaya pengalaman. Perjalanan menuju tempat ini saja sudah mengesankan, jadi pastikan untuk membawa kamera.
Setiap tahun dirayakan festival tahunan yang memperingati Kelahiran Pangeran Siddhartha, dan prosesi akbar diadakan di sekitar area candi. Doa dimulai di Candi Mendut setelah itu parade akan dilanjutkan menuju Candi Borobudur dan Pawon.
Ribuan orang berkumpul dan melantunkan mantra serta bermeditasi untuk merayakan hari istimewa ini dengan semangat. Beberapa ritual juga dilakukan di candi selama festival ini.
Candi Mendut hanya berjarak satu jam perjalanan dari pusat kota, namun bisa membuka jalan untuk memperkaya pengalaman. Perjalanan menuju tempat ini saja sudah mengesankan, jadi pastikan untuk membawa kamera.
7. Candi Sambisari
Candi Sambisari di kartanesia.com
Kompleks candi abad ke-9 ini terletak di dusun Sambisari, dan sangat dekat dengan bandara. Candi ini terdiri dari satu candi utama dan tiga candi kecil yang mengelilinginya.
Setelah terkubur ratusan tahun di bawah tanah, candi di Indonesia ini ditemukan pada tahun 1966. Butuh waktu 20 tahun penuh untuk menggali dan merekonstruksi ratusan keping batu yang menyatu membentuk candi.
Bangunan utama candi adalah sebuah mahakarya istimewa karena tidak memiliki pondasi atau dudukan seperti candi-candi lain di Yogyakarta dan Jawa pada umumnya. Kaki candi tetap polos tanpa adanya relief.
Tapi, ada ornamen tumbuhan rumit yang menghiasi bagian luar candi. Ini adalah salah satu dari sekian banyak candi di Yogyakarta yang dikunjungi ratusan wisatawan setiap tahunnya.
Setelah terkubur ratusan tahun di bawah tanah, candi di Indonesia ini ditemukan pada tahun 1966. Butuh waktu 20 tahun penuh untuk menggali dan merekonstruksi ratusan keping batu yang menyatu membentuk candi.
Bangunan utama candi adalah sebuah mahakarya istimewa karena tidak memiliki pondasi atau dudukan seperti candi-candi lain di Yogyakarta dan Jawa pada umumnya. Kaki candi tetap polos tanpa adanya relief.
Tapi, ada ornamen tumbuhan rumit yang menghiasi bagian luar candi. Ini adalah salah satu dari sekian banyak candi di Yogyakarta yang dikunjungi ratusan wisatawan setiap tahunnya.
8. Candi Penataran
Candi Penataran merupakan Candi Hindu yang sudah ada sejak Kerajaan Kediri dan digunakan hingga zaman Kerajaan Majapahit. Kompleks Penataran adalah kompleks candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud.
Berdiri di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut, Candi Penataran terletak di Desa Panataran, Blitar. Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815 dan tidak banyak dikenal hingga tahun 1850.
Kompleks candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jenderal pada masa penjajahan Inggris di Indonesia pada waktu itu. Nama asli Candi Penataran diyakini Candi Palah menurut Prasasti Palah yang dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra).
Raja memerintah Kerajaan Kediri antara tahun 1190 - 1200. Pura ini dibangun sebagai tempat upacara pemujaan dalam rangka menetralkan atau menghindari bahaya akibat meletusnya Gunung Kelud.
9. Candi Singosari
Candi Singosari adalah salah satu wisata paling bersejarah yang tidak boleh kamu lewatkan. Ditemukan pada abad ke-18, candi ini dulunya disebut sebagai Candi Menara (Tower Temple) oleh Belanda.
Candi ini juga dikenal sebagai Candi Kendedes, didirikan untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir dari Dinasti Singosari yang wafat pada tahun 1292 M. Warga Malang sering menyebutnya "Candi Kubah".
Dengan banyaknya alternatif nama, orang setuju untuk menamakannya "Candi Singosari". Dikenal dengan sebutan Candi Singosari karena letak candi tersebut berada di daerah dengan nama yang sama.
10. Candi Pawon
Candi Pawon juga dikenal sebagai Bajranalan. Salah satu bagian dari upacara ritual sakral Waisak, peziarah Budha yang melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur yang kolosal akan melewati sebuah candi yang kecil namun gagah bernama Candi Pawon.
Meski dalam bahasa Jawa kata “Pawon” diterjemahkan sebagai “Dapur”, diyakini juga bahwa nama tersebut berasal dari kata “Per-Awu-an” atau tempat yang mengandung abu. Arkeolog Belanda JG de Casparis mengklaim bahwa candi tersebut adalah tempat pemujaan untuk menyimpan abu Raja Indra (782 - 812 M), ayah dari Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
Daftar sepuluh Candi di Jawa yang telah disampaikan di atas menunjukkan bahwa negara kita adalah sebuah pemberian berkah teramat kaya dari Tuhan. Patutlah kita sebagai generasi bangsa turut menjaga bukti-bukti sejarah ini dengan mengetahui dan mengunjungi keberadaan mereka.
Meski dalam bahasa Jawa kata “Pawon” diterjemahkan sebagai “Dapur”, diyakini juga bahwa nama tersebut berasal dari kata “Per-Awu-an” atau tempat yang mengandung abu. Arkeolog Belanda JG de Casparis mengklaim bahwa candi tersebut adalah tempat pemujaan untuk menyimpan abu Raja Indra (782 - 812 M), ayah dari Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
Daftar sepuluh Candi di Jawa yang telah disampaikan di atas menunjukkan bahwa negara kita adalah sebuah pemberian berkah teramat kaya dari Tuhan. Patutlah kita sebagai generasi bangsa turut menjaga bukti-bukti sejarah ini dengan mengetahui dan mengunjungi keberadaan mereka.