Pernah kepikiran menjadi seorang atlet? Waktu kecil, dulu saya pernah bercita-cita menjadi seorang atlet bulutangkis, setliah melihat banyaknya para atlet bulutangkis yang terlihat keren dan kaya.
Sebuah alasan yang sebenarnya gak masuk akal, namun apalah pengetahuan anak kecil mengenai seorang atlet. Namun pada kenyataannya memang seperti itulah, awal mula saya menyukai olahraga yang satu ini dan memiliki keinginan yang besar untuk menjadi seorang atlet.
Untuk mewujudkan cita-cita, pada masa duduk di bangku SMP, saya sempat memiliki keinginan untuk mengikuti sebuah club bulutangkis. Namun orangtua berkata lain, mereka lebih menginginkanku untuk fokus ke sekolah. Hal yang membuatku secara perlahan-lahan mulai meninggalkan cita-cita untuk menjadi seorang atlet.
Seiring berjalannya waktu, saya pun mulai sadar bahwa menjadi seorang atlet bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa untuk bisa mencapai puncak prestasi dan bisa menyandang seorang ‘atlet’.
Tidak ada jalan instan bagi seorang atlet untuk menjadi sosok yang terkenal dan bergelimang harta, tanpa adanya sebuah kerja keras dan pengorbanan.
www.gocekan.com
Meskipun menjadi seorang atlet hanyalah sebuah mimpi tanpa bisa menjadi kenyataan, namun masih ada hal yang terus mengganjal di benakku. Sebuah tanda tanya besar tentang kekayaan para atlet di dunia bulutangkis, yang notabene bukanlah sebuah olahraga yang populer seperti halnya sepak bola.
Saya sempat berpikir bahwa seorang atlet bulutangkis tidak akan mendapatkan uang jika mereka tidak memenangkan sebuah turnamen atau kejuaraan.
Sementara memenangkan turnamen atau pun sebuah kejuataan bukanlah hal yang mudah, karena kamu harus bersaing dengan banyak pemain hebat lainnya. Tapi kenapa kok banyak atlet bulutangkis yang kaya, menurutmu dari mana pendapatan mereka?
Hadiah Kejuaraan
Kalau yang ini saya yakin kalian sudah pada tahu. Ya, salah satu sumber pendapatan seorang atlet bulutangkis adalah hadiah kejuaraan. Meskipun memenangkan kejuaraan bukanlah hal yang mudah, namun kepuasaan pasti akan dirasakan para atlet jika berhasil memenanginya.
Selain adanya rasa bangga, kemenangan di partai final juga akan memberikan mereka guyuran uang tunai senilai ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Setidaknya ada beberapa kejuaraan dengan hadiah yang cukup mencengangkan. Pertama ada Dubai Superseries Finals dengan total hadiah mencapai 1,5 juta US dolar atau setara dengan 20,13 miliar rupiah. Kemudian ada tiga kejuaraan Super Series dengan total hadiah sebesar 13,42 miliar rupiah, yakni China Open, Indonesia Open, dan All England.
Jadi bisa dibayangkan bagaimana kekayaan mereka jika berhasil memenangkan kejuaraan tersebut. Mereka akan langsung menjadi seorang milyarder, mengingat banyaknya hadiah juara yang ditawarkan. Berdasarkan informasi, pemain Indonesia dengan hadiah kejuaraan tertinggi adalah ganda Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya atau yang bisa disebut dengan Minions.
Bukan suatu hal yang mengherankan, karena pasangan Minions itu berhasil memenangkan banyak kejuaraan penting selama tahun 2018, di antaranya adalah dengan memenangi All England, Indonesia Open, Japan Open, Denmark Open, dan China Open.
Kemudian mereka juga memenangi Indonesia Masters, India Open, Hong Kong Open, dan Asian Games 2018. Itulah sederat prestasi yang diraih oleh Minions di sepanjang tahun 2018, atau masih ada yang kurang?
Kontrak Individu
Menurutmu apa sih kontrak individu itu? Selain dari hadiah sebuah kejuaraan, para pemain juga mendapatkan uang dari kontrak individu dari sponsor sebuah produk. Akan tetapi nominal dari kontrak individu akan berbeda-beda setiap pemain, tergantung dari kesepakatan dengan pihak sponsor.
Banyak hal yang mempengaruhi kontrak individu setiap pemain, seperti halnya ranking BWF, prestasi atlet, usia, hingga penampilan fisik. Bagi para pemain dengan penampilan fisik yang menarik seperti Jonatan Christie, maka dia akan mendapatkan uang lebih dari perannya sebagai brand ambassador sebuah produk.
Ngomong-ngomong apakah kamu juga kenal dengan Jonatan Christie?
Berapa besarnya kontrak Individu seorang atlet bulutangkis?
badmintonindonesia.org
Mengutip dari informasi yang tersedia di laman qerja.com, untuk pemain yang berada di elite A, atau yang berada di ranking BWF urutan 1-10, maka dia bisa memperoleh kontrak individu hingga mencapai angka 1 miliar rupiah per tahun.
Sementara untuk pemain yang berada di ranking BWF urutan 11-20 atau elite B, maka dia bisa mendapatkan kontrak individu sebesar 500 juta rupiah. Kalau kamu dapat uang sebanyak itu untuk apa?
Bonus Sponsor
badmintonindonesia.org
Pernah gak sih kamu ngeluh gara-gara banyaknya iklan yang nempel di jersey atlet? Bagus juga polosan, lebih terlihat menarik, dari pada di tembel-tembel dengan sponsor. Sungguh sangat menganggu penampilan mereka di atas lapangan, yang sebenarnya akan terlihat lebih gagah dengan jersey yang simpel dan polosan.
Boleh saja sih ngeluh, tapi asalkan kamu tahu bahwa sponsor memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup seorang atlet. Selain mereka akan memberikan kontrak individu, sponsor juga sering memberikan bonus kepada para atlet yang berprestasi atau yang berhasil memenangkan sebuah kejuaraan.
Kira-kira prestasi terbaikmu di dunia olahraga apa?
Menurut informasi, pemasukan seorang atlet bulutangkis papan atas dunia dari sisi sponsor bisa mencapai angka 2 miliar rupiah per tahun. Benar-benan menjanjikan!
Bonus Kejuaraan
badmintonindonesia.org
Pernah dengar pepatah yang mengatakan bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha?
Di dunia bulutangkis, pendapatan para atlet juga sejalan dengan prestasi mereka. Jadi semakin mereka berprestasi, maka pendapatan mereka pun akan semakin mengalir dengan deras.
Karena tidak jarang, pemerintah juga ikut campur tangan dalam memberikan bonus kepada para atlet yang berprestasi.
Sebagai contoh, pemerintah sempat menjanjikan bonus sebesar 500 juta rupiah bagi para atlet yang berhasil meraih gelar juara di All England. Masih belum cukup?
Jawabannya adalah iya.
Karena di level Olimpiade, pemerintah juga menjanjikan para atlet yang berhasil meraih medali, baik itu emas, perak, atau pun perunggu dengan bonus yang menggiurkan. Seperti halnya di Olimpiade Rio de Jainero 2016, di mana pemerintah menjanjikan bonus sebesar 5 miliar rupiah bagi para atlet yang berhasil meraih medali emas. Untuk yang meraih medali perak dan perunggu, masing-masing akan mendapatkan 2 miliar dan 1 miliar rupiah.
Tidak cukup sampai di situ, pemerintah juga memberikan Tunjangan Hari Tua (THT) kepada para atlet yang memenangkan medali di ajang Olimpiade. Untuk peraih emas, maka dia akan mendapatkan THT sebesar 20 juta rupiah per bulan, 15 juta rupiah per bulan untuk peraih perak, dan 10 juta per bulan untuk peraih perunggu.
Bagaimana, apa kamu gak tertarik jadi atlet?
Pensiun saja masih dapat uang, bahkan ngalahin gaji seorang pegawai dengan jabatan yang tinggi.
Bonus dari Klub
okezone.com
Sama halnya seperti pemain sepak bola, atlet badminton juga memiliki sebuah klub yang menaungi mereka. Bagi klub-klub besar seperti PB Djarum, PB Djarum Kudus, PB Jaya Raya Jakarta, PB dan Mutiara Bandung, mereka sering kali memberikan guyuran bonus kepada para atlet mereka yang berprestasi.
Bagaimana, kurang enak apa coba jadi atlet bulutangkis yang berprestasi?
Kesimpulan
Tidak hanya bersumber dari hadiah kejuaraan saja, namun banyak sektor yang bisa menjadi pemasukan seorang atlet bulutangkis. Setidaknya ada lima sektor yang menjadi pemasukan mereka, mulai dari hadiah kejuaraan, kontrak individu, bonus sponsor, bonus kejuaraan, hingga bonus dari klub.
Jadi jangan heran kalau banyak atlet bulutangkis yang kaya raya, bahkan kekayaannya pun melebihi para pimpinan perusahaan. Dari kelima sektor itu, para atlet yang berprestasi bisa mendapatkan pemasukan hingga miliyaran rupiah.
Meskipun terlihat enak, namun banyak perjuangan berat dan pengorbanan besar yang dilakukan oleh para atlet sebelum akhirnya mereka berhasil meraih sebuah prestasi. Karena sesuai dengan pepatah, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Ngomongnya saja pingin jadi atlet, tapi kerjaannya hanya main game dan males-malesan, ya mana bisa.
makassar.terkini.id
Nah, itu lah beberapa ulasan dari saya mengenai sumber pendapatan seorang atlet badminton. Jadi tidak hanya bersumber dari hadiah kejuaraan saja.
Oh ya, ada tambahan lagi, di mana di setiap babak para atlet juga akan mendapatkan hadiah dari suatu kejuaraan, tentunya dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Jadi meskipun tidak berhasil memenanginya, namun dia tetap akan mendapatkan pemasukan ketika mengikuti sebuah kejuaraan, ya meskipun tidak terlalu besar.
Artikel ini saya tulis berdasarkan pengetahuan saya mengenai bulutangkis dan berdasarkan informasi tambahan dari laman yang terpercaya.
Laman Terpercaya