Pernikahan adalah proses menyatunya dua insan yang saling mencintai satu sama lain. Menikah memang menjadi tujuan bagi semua pasangan yang sedang memadu kasih. Pernikahan tidak selamanya berjalan dengan mulus. Kadang ada saja masalah yang terjadi dalam berumah tangga. Memang masalah dalam suatu hubungan itu adalah hal yang wajar. Namun, tidak banyak dari mereka yang sampai mengalami fase perceraian. Tentu hal ini sangat disayangkan. Perceraian menjadi momok yang menakutkan bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Memang terkadang perceraian menjadi salah satu jalan keluar bagi pasangan yang memiliki masalah. image : https://pixabay.com/id/keluarga-perceraian-pemisahan-3090056/
Kegagalan rumah tangga menjadi mimpi buruk bagi anda. Bukan hanya anda yang akan merasakan dampak negatif dari perceraian, tapi juga buah hati anda yang bisa terkena dampaknya. Berikut adalah dampak yang akan dirasakan oleh anak ketika mereka mempunyai orang tua yang bercerai.
1. Prestasi
Anak yang mempunyai orang tua yang sudah bercerai akan mengalami banyak sekali tekanan. Banyaknya tekanan membuat dia terlalu banyak berfikir tentang dirinya sendiri. Akibatnya, dia jadi kekurangan waktu untuk belajar. Bahkan dia sudah kehilangan minat untuk belajar. Prestasi anak tentu saja akan menurun namun anda harus terus mendukung anak anda dan terus semangati dia untuk belajar dan mengejar cita-citanya. Namun, ada juga anak yang prestasi akademinya bagus walaupun memiliki orang tua yang bercerai dan keluarga yang kacau. Itu semua memang tergantung dari diri anak sendiri tapi dampak perceraian anak memberikan banyak tekanan kepada anak sehingga membuat prestasinya luntur.
2. Lingkungan negatif
Anak yang mempunyai orang tua yang sudah bercerai biasanya akan masuk kedalam lingkungan yang negatif. Dia akan mulai mencoba hal-hal yang tidak baik seperti melakukan seks bebas dan juga mencoba narkoba. Dia melakukan itu untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelarian karena masalah yang dihadapinya. Tentu hal ini sangat merugikan diri anak. Dia akan mulai membenci orang tuanya karena dia akan berpikir bahwa orang tuanya tidak peduli lagi dengan dirinya.
Anak yang menjadi korban perceraian orang tuanya biasanya akan menjadi pribadi yang tertutup dan akan bersikap apatis pada suatu hubungan. Sikap apatisnya kepada hubungan lahir karena pengalaman orang tuanya yang bercerai. Dia akan membuat pola pikir bahwa hubungan bukanlah suatu keharusan dan bukan merupakan suatu hal yang penting.
4. Jarang pulang
Anak yang mempunyai orang tua yang bercerai biasanya akan sangat malas untuk pulang ke rumah. Rumah baginya bukan tempat yang nyaman karena itu tempat dia menyaksikkan orang tuanya bertengkar dan juga memberikan memori yang tidak baik bagi anak. Dia akan lebih sering menginap di rumah temannya.image : https://pixabay.com/id/wajah-wanita-perceraian-kesedihan-2254765/
Itu adalah dampak serius yang akan buah hati anda rasakan ketika orang tuanya bercerai. Tentu hal ini harus anda antisipasi sedini mungkin. Apalagi jika anda mempunyai anak yang masih kecil, itu bisa menyebabkan trauma yang mendalam bagi buah hati anda. Jika anak anda sudah remaja maka anda harus selalu mengarahkan anak anda agar jangan sampai terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik. Lantas apa saja yang harus orang tua lakukan kepada anak ketika mereka bercerai? Berikut adalah hal yang harus orang tua lakukan.
1. Yakinkan Anak
Hal utama yang harus orang tua lakukan kepada anak mereka adalah meyakinkan anak mereka bahwa ini bukan akhir dunia bagi anak. Anda juga perlu meyakinkan anak bahwa dia akan tetap merasakan cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kebanyakan anak akan merasakan ketakutan tidak akan mendapatkan kasih sayang orang tua lagi ketika orang tua mereka bercerai. Tugas anda adalah meyakinkan anak anda.
2. Dengarkan anak
Anda sebagai orang tua harus menjadi pendengar yang baik bagi anak anda. Jangan biarkan anak anda kehilangan peran anda sebagai orang tua. Biarkan anak anda menumpahkan segala sesuatu yang ada di kepalanya. Hal ini penting, agar anak anda merasa bahwa dia masih mempunyai orang tua yang pas untuk dijadikan sebagai tempatnya bercerita.
3. Beri waktu
Setelah anda bercerai dengan pasangan anda, anak akan merasa bingung dan juga takut. Anda harus memberinya waktu agar dia terbiasa dengan keadaan yang sekarang. Selain itu anda juga harus memberi tau bahwa anda dan pasangan sudah tidak bisa hidup bersama seperti dulu. Anak membutuhkan waktu untuk menerima semua itu. Lamanya waktu tergantung dari kondisi anak sendiri.
4. Atur waktu
Anda harus mengatur waktu pertemuan dengan mantan anda. Anda harus diskusikan kapan waktu anda untuk bertemu anak dan kapan giliran mantan anda untuk menemui anak. Sering mengunjungi anak akan memberikan energi positif kepada anak. Anak juga akan merasa bahwa orang tuanya tetap ada untuk dirinya. Hal ini agar anak tidak kehilangan peran orang tua.
5. Ajarkan anak
Ajarkan anak anda agar tetap menghormati orang tuanya walaupun salah satu dari mereka sudah tidak tinggal bersama lagi. Hal ini penting untuk menjaga hubungan anak dengan orang tuanya. Jangan sampai anda malah mencuci otak anak anda dengan mengatakan hal yang buruk tentang mantan pasangan anda. Hal tersebut akan membuat anak takut bertemu dengan orang tuanya bahkan bisa menjadi benci. Tentu anda harus bersikap adil. Jangan larang anak anda jika dia ingin menemui mantan pasangan anda. Bagaimanapun juga dia adalah orang tuanya.
6. Tahan emosi
Ketika mengunjungi anak dan kebetulan ada mantan pasangan anda maka jangan pernah bertengkar di depan anak. Bertengkar di depan anak akan membuat anak semakin sedih dan juga akan semakin membuatnya beranggapan bahwa dia berbeda dengan anak-anak yang lain. Anda harus mengalahkan emosi anda dan menahan ego demi kebaikan buah hati. Pertengkarang ketika mengunjungi anak akan membuat suasana menjadi buruk.
7. Beritau anak
Ketika anak bertanya kenapa orang tuanya harus bercerai maka jawablah dengan jujur sebisa mungkin. Jangan pernah menutup-nutupinya karena akan membuat anak kesal jika dia tau jika anda membohonginya. Jawablah dengan jujur dan gunakan bahasa yang pas dengan usia sang anak.
8. Jangan menjelekkan
Jangan pernah menjelekkan mantan pasangan anda kepada anak karena itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Jangan mengatakan jika pasangan anda misalnya adalah orang yang kasar, orang yang jorok, atau orang yang suka ingkar janji. Jangan juga menjelekkan keluarga mantan pasangan anda karena bagaimana pun juga, anak masih bersaudara dengan keluarga mantan pasangan anda.
Setiap orang memang mendambakan kehidupan rumah tangga yang baik dan juga bisa langgeng. Namun berbagai rintangan tentu saja harus dihadapi ketika kita membangun rumah tangga. Hal yang paling penting dalam setiap hubungan adalah sebuah komunikasi dan juga mengalahkan ego. Pikirkan juga bagaimana perasaan yang anak rasakan ketika mereka tau bahwa orang tuanya bercerai.
Saya mempunyai teman yang merupakan korban perceraian orang tuanya. Dia mempunyai kehidupan yang cukup sulit untuk dijalani. Ketika orang tuanya bercerai, dia sudah berumur 17 tahun dan mempunyai adik yang banyak. Sebagai anak pertama dia harus mengayomi adik-adiknya dan memberikan contoh yang baik. Teman saya ini adalah laki-laki. Dia harus membuang keinginannya untuk kuliah dan memutuskan untuk bekerja. Dia bekerja untuk membantu Ibunya untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Tentu rasanya sangat disayangkan sampai-sampai dia mengubur impiannya untuk kuliah. Jika dia memaksa untuk kuliah mungkin adik-adiknya tidak akan bisa bersekolah. Ibu dan Ayahnya yang sudah bercerai memberikan dampak yang besar kepada dirinya. Dia seperti harus dewasa sebelum saatnya. Namun, karena hal itu dia menjadi pribadi yang kuat untuk menghadapi hidup dan juga menjadi orang yang lebih menghargai sebuah hubungan. Dia juga menjadi pribadi yang sangat menyayangi adik-adiknya. Dampak yang dia terima memang menghasilkan hal yang positif dan juga negatif. Namun, itu semua karena Ibunya yang selalu menguatkannya dan juga adik-adiknya. Pentingnya lingkungan yang mengayomi anak ketika mereka menjadi anak korban perceraian menjadi hal yang sangat memberikan dampak yang besar. Jadi jangan sampai kita salah langkah ketika menghadapi anak korban perceraian dan sebagai orang tua juga harus berhati-hati ketika menjelaskan arti perceraian kepada buah hati.
Sumber refrensi : http://www.rifka-annisa.org/id/berita/berita-umum/item/604-orang-tua-cerai-tidak-ingin-anak-jadi-korban-ini-tips-tipsnya
berikanlah yang terbaik untuk anak. Walaupun sebagai orang tua sudah memutuskan bercerai, selalu beri kasih sayang yang sama seperti sebelumnya kepada anak
berikanlah yang terbaik untuk anak. Walaupun sebagai orang tua sudah memutuskan bercerai, selalu beri kasih sayang yang sama seperti sebelumnya kepada anak