Pernah gak sih kamu kepikiran kenapa kok banyak orang China menjadi warga negara Indonesia? Bahkan kebanyakan orang China yang bermigrasi ke Indonesia memiliki kehidupan yang bisa dibilang lebih baik ketimbang penduduk asli Indonesia.
Saya pun sampai saat ini belum memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Namun sempat tersirat di dalam benak, bahwa keberhasilan orang China di Indonesia tak lepas dari nilai tukar mata uang mereka yang lebih tinggi ketimbang Rupiah.
Selain itu, orang China juga terkenal lebih berani dalam berbisnis. Hal yang tak mengherankan, mengingat mereka memang memiliki banyak modal untuk memulai bisnis.
Berbeda halnya dengan orang Indonesia, yang kebanyakan mereka harus terkendala dengan modal ketika akan memulai berbisnis. Jika sama-sama memiliki banyak modal, tentu saja orang Indonesia tak akan kalah dengan orang China, mengingat banyak juga putra bangsa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berjiwa bisnis.
Jika Indonesia banyak dihuni oleh imigran asal China, bagaimana dengan imigran Indonesia di luar negeri? Apakah juga bernasib lebih baik, seperti halnya imigran China ketika menetap di Indonesia?
Bukan bermaksud merendahkan, bisa dibilang kondisi imigran Indonesia di luar negeri tak memiliki nasib yang jauh lebih baik. Karena mayoritas mereka yang mencari nafkah di negeri orang bekerja sebagai buruh kasar.
Namun tak sedikit juga orang Indonesia yang memiliki kehidupan lebih baik di luar negeri. Bahkan ada beberapa warga Indonesia yang menjadi ahli dalam bidang tertentu di luar negeri.
Bicara soal imigran Indonesia di luar negeri, menurutmu imigran dari suku manakah yang banyak mengadu nasib di negeri orang? Banyak yang bilang bahwa Suku Jawa adalah suku terbanyak yang memilih untuk mengadu nasib di negeri orang.
kumparan.com
Bahkan kamu juga pasti mendengar bahwa ada suatu negara di Amerika Utara yang bernama Suriname, yang di mana negara tersebut banyak dihuni oleh Suku Jawa. Namun banyaknya Suku Jawa di Suriname bukan untuk mengadu nasib, melainkan mereka memang telah menetap di sana sejak abad ke-19.
Ya, mereka menetap di sana setelah di bawa oleh penjajah Belanda dari Indonesia, dengan maksud dipekerjakan untuk kepentingan pihak kolonial. Kemudian mereka meneruskan keturunan dan kini menjadi salah satu suku terbesar di Suriname, dan mereka tetap menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa keseharian mereka.
Tapi apakah iya Suriname adalah negara dengan Suku Jawa terbanyak di dunia? Kalau saya sih menganggapnya itu sebuah hal yang benar.
Namun ternyata apa yang ada di benak kalian selama ini salah. Karena berdasarkan statistik, ada sebuah negara bernama Kaledonia Baru yang juga memiliki Suku Jawa tak kalah banyaknya dari Suriname.
Mengenal Kaledonia Baru
Di mana si Kaledonia Baru itu? Saya yakin banyak dari kalian yang belum tahu di mana letak negara yang satu ini, karena memang namanya yang tidak familiar.
Nah, mari kita terlebih dahulu berkenalan dengan Kaledonia Baru. Negara dengan luas wilayah yang hanya sebesar 18.275 km persegi ini terletak di Benua Oceania, tepatnya di sebalah selatan Papua Nugini dan di sebelah timur Australia.
Negara ini dipimpin oleh seorang presiden, dan beribu kota di Noumea. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2014 yang lalu, jumlah penduduk Kaledonia Baru hanya sebesar 268.767 jiwa.
Penduduk Kaledonia Baru terdiri dari banyak etnis, mulai dari etnis Asia hingga Afrika. Namun siapa sangka, bahwa etnis Jawa menjadi salah satu etnis yang mendominasi dengan total sekitar 7000 jiwa.
Para etnis Jawa tidak terpusat pada suatu tempat, namun tersebar di seluruh penjuru Kaledonia Baru. Jadi jangan heran, kalau kamu bisa dengan mudah menemukan Suku Jawa di berbagai sudut Kaledonia Baru.
Asal Muasal Etnis Jawa di Kaledonia Baru
Kamu pasti penasaran, kok bisa sih banyak orang Jawa berada di Kaledonia Baru? Apakah memang mereka ingin berpetualang?
Tentu saja tidak, karena dari informasi yang ada, Suku Jawa yang ada di Kaledonia Baru dibawa oleh bangsa Belanda untuk dipekerjakan di berbagai sektor. Mayoritas orang Jawa dipekerjakan oleh Belanda di sektor pertanian dan pertambangan nikel.
kaskus.co.id
Tapi kenapa kok orang Jawa yang dipekerjakan di sana? Alasannya karena Belanda menilai bahwa orang-orang dari Suku Jawa memiliki tubuh yang relatif kecil, sehingga mereka bisa dengan mudah masuk ke dalam lubang-lubang tambang yang kecil.
Sebuah alasan yang masuk akal, coba bayangkan bagaimana jika orang-orang dengan postur tubuh tinggi yang dipekerjakan di tambang. Bisa-bisa aktifitas pertambangan menjadi terhambat, karena para pekerjanya kesulitan untuk melakukan aktifitas di dalam lubang-lubang tambang.
Ada Tiga Golongan Suku Jawa di Kaledonia Baru
Seiring dengan berjalannya waktu, penduduk dari Suku Jawa di Kaledonia Baru semakin bertambah. Lambat laun hal itu mulai memunculkan tiga golongan untuk membagi Suku Jawa yang ada di Kaledonia Baru.
Ketiga golongan itu adalah Niaouli, Wong Baleh, dan Wong Jukuan. Tahu apa maksudnya?
Nah, mari kita simak satu per satu. Untuk golongan pertama, yakni Niaouli, yang di mana golongan ini terdiri dari orang Jawa yang lahir di Kaledonia Baru, namun orang tua mereka asli kelahiran tanah Jawa.
Sementara untuk Wong Baleh, itu adalah golongan bagi mereka yang pernah pergi meninggalkan Kaledonia Baru dengan berbagai alasan, namun akhirnya kembali dan menetap di sana.
kaskus.co.id
Kemudian yang terakhir adalah golongan Wong Jukuan, yang merupakan golongan bagi mereka yang lahir di tanah Jawa, namun kini menetap di Kaledonia Baru.
Kini banyak orang dari Suku Jawa yang menduduki posisi strategis di Kaledonia Baru, bahkan ada yang menjabat sebagai wali kota. Tahu siapa namanya?
Bahasa Jawa Menjadi Bahasa Keseharian Mereka
Dengan banyaknya Suku Jawa yang tinggal di sana, jangan kaget kalau kamu mendengar sayup-sayup warga lokal berbicara dengan menggunakan Bahasa Jawa. Karena sama seperti di Suriname, banyak Suku Jawa di Kaledonia Baru yang juga menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa keseharian mereka.
Tentunya ini menjadi hal yang cukup unik, mengingat bahasa nasional Kaledonia Baru adalah Bahasa Perancis. Namun orang-orang dari Suku Jawa yang tinggal di sana masih memegang teguh bahasa mereka, yakni Bahasa Jawa.
Namun pemerintah lokal di Kaledonia Baru juga tetap menghormati orang-orang dari Suku Jawa, yang masih menggunakan bahasa nenek moyang mereka, yakni Bahasa Jawa.
Etnis Jawa di Kaledonia Baru Masih Tetap Menjaga Kelestarian Budaya Mereka
Tidak hanya dalam hal bahasa, namun orang-orang Suku Jawa di Kaledonia Baru juga tetap menjaga budaya nenek moyang mereka. Jadi jangan heran, kalau kamu masih bisa menjumpai acara-acara khas Jawa seperti khitanan, upacara pernikahan, hingga budaya-budaya lainnya yang masih erat kaitannya dengan budaya Jawa.
Jadi kalau kamu orang Jawa dan akan berkunjung ke Kaledonia Baru, jangan khawatir. Kamu dijamin akan langsung menyatu dengan mereka, karena memang kehidupan sehari-hari mereka tak jauh dari apa yang kamu temukan di tanah Jawa.
Nah, mereka yang jauh tinggal di Kaledonia Baru saja masih menjaga erat budaya Jawa, masa kamu yang tinggal di Jawa melupakan tradisi nenek moyang?
Kesimpulan
Tidak hanya Suriname, karena Kaledonia Baru juga merupakan negara dengan penduduk Suku Jawa terbanyak di dunia. Kaledonia Baru sendiri adalah negara yang terletak di Benua Oceania, sebelah selatan Papua Nugini dan sebelah timur Australia.
Orang-orang Jawa yang ada di Kaledonia Baru dibawa oleh bangsa Belanda untuk dipekerjakan di sektor pertanian dan pertambangan. Ada tiga golongan Suku Jawa di Kaledonia Baru, yakni golongan Niaouli, Wong Baleh, dan Wong Jukuan.
Sama seperti di Suriname, di Kaledonia Baru juga masih banyak orang Suku Jawa yang menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari mereka. Sementara bahasa resmi Kaledonia Baru adalah Bahasa Perancis.
international.sindonews.com
Selain bahasa, orang-orang Jawa di Kaledonia Baru juga masih melestarikan budaya Jawa. Jadi jangan heran kalau kamu menemukan banyak budaya Jawa yang masih dilakukan di negara dengan luas sekitar 18.275 itu.
Artikel ini saya tulis berdasarkan pengetahuan pribadi saya, tentunya setelah ditambah dengan beberapa informasi yang ada di laman terpercaya.
Awalnya saya juga meyakini bahwa negara dengan penduduk Suku Jawa terbanyak adalah di Suriname. Namun kemudian setelah membaca beberapa sumber, saya pun mengetahui bahwa negara di Pasifik, Kaledonia Baru juga memiliki Suku Jawa terbanyak.
Pasti kamu juga gak menyangka, bahwa kita masih memiliki saudara dari Suku Jawa yang tinggal jauh di Kaledonia Baru.