Siapa
yang gak suka travelling? Kalau pertanyaan seperti ini dilontarkan, saya rasa
tidak akan pernah ada yang mengacungkan tangan.
Saya
merasa bahwa semua orang pasti suka dengan yang namanya travelling atau jalan-jalan ke berbagai tempat destinasi wisata. Tahu
kan kenapa alasannya?
Karena
dengan travelling, secara tidak
langsung kita akan menyegarkan otak. Tidak hanya tubuh, karena otak juga butuh
penyegaran setelah selama 5 hingga 6 hari kamu ajak bekerja keras untuk
memikirkan segala rutinitas harianmu.
Oleh
sebab itu, banyak yang mengatakan bahwa orang yang sering travelling akan memiliki kehidupan yang lebih bahagia. Karena otak
mereka selalu mendapat penyegaran saat travelling.
Anggapan
itu juga dibenarkan dengan banyaknya orang berduit yang sering travelling ke luar negeri, atau mungkin
dengan berkunjung ke berbagai tempat yang eksotis di dalam negeri. Kalau melihat
orang seperti itu, kamu pun pasti akan berpikiran bahwa mereka memiliki
kehidupan yang bahagia dan menyenangkan.
www.gapyear.com
Eh
tapi tahu gak, ternyata usut punya usut, gak selamanya loh travelling itu berdampak baik bagi dirimu. Karena travelling yang mungkin kamu anggap
menyenangkan itu juga memiliki banyak dampak yang berbahaya.
Dampak
ini baru akan kamu rasakan ketika kamu sudah terlalu sering travelling. Nah, hati-hati buat kamu
yang suka travelling.
Berikut
adalah 8 bahaya yang akan kamu rasakan ketika terlalu sering travelling. Semua yang berlebihan itu
pasti punya dampak negatif, jadi sewajarnya saja.
Mempertanyakan Banyak Hal yang
Terjadi
Terlalu
sering travelling dipastikan memiliki
banyak dampak yang negatif. Tentunya selain menghabiskan banyak uang juga ya.
Sadar
atau tidak, ketika kamu sudah terlalu sering travelling, maka kamu akan sering mempertanyakan banyak hal yang
kamu temui di sekitarmu. Baik hal-hal yang kamu temui dalam kehidupan
sehari-hari atau pun yang kamu jumpai saat travelling
ke suatu tempat atau negara lain.
Mulai
dari ‘kenapa budaya di sana seperti ini?’ hingga ‘kenapa kok tempat wisata ini
dibangun di sini?’. Kadang kala kamu juga akan bertanya-tanya, ‘kenapa ya kok
tiket wisata di sana mahal?’, dan yang lain sebagainya.
Secara
tidak langsung, pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan mengusik pikiranmu. Semakin
banyak pertanyaanmu yang belum terjawab, maka pikiranmu akan semakin terusik.
Skeptis dan Suka Mengkritik
Tanpa
kamu sadari, terlalu sering travelling
juga akan merubahmu menjadi pribadi yang skeptis dan suka mengkritik. Bahkan,
saat berkunjung ke suatu tempat, tak menutup kemungkinan kamu akan mengkritik
hal-hal kecil yang sebenarnya itu remeh temeh.
Entah
itu pasir pantai yang kotor, ombak pantai yang terlalu tinggi, air terjun yang keruh,
atau bahkan mungkin banyaknya karang laut yang mati berserahkan di tepi laut
pun tak luput dari kritikanmu.
Nah,
dari pada terlalu banyak mengkritik, ada baiknya kamu ikut memikirkan cara
untuk menanggulangi berbagai hal tersebut. Kalau menurutmu, ada gak cara lain
untuk menanggulangi berbagai hal di atas?
Rewel dengan Kesehatan Diri Sendiri
Ketahanan
tubuh setiap orang itu berbeda antara satu sama lain. Ada yang mudah lelah saat
travelling, namun ada juga yang
tubuhnya masih terlihat segar meskipun sudah travelling ke berbagai tempat yang jauh.
Dengan
kondisi yang demikian, ada kalanya kamu akan merasa iri ketika melihat orang
yang tak mudah lelah ketika travelling.
Kalau sudah iri, pasti kamu akan berusaha untuk mendapatkan bentuk kebugaran
tubuh seperti mereka.
Nah,
kalau sudah seperti itu, biasanya kamu akan lebih rewel atau bahkan pemilih
untuk dirimu sendiri. Kamu yang biasanya tak pernah rewel dalam menentukan menu
makanan, bisa jadi kini akan lebih rewel ketika akan memesan makanan, demi mendapatkan
bentuk kebugaran tubuh yang kamu inginkan.
Selera Fashion Meningkat
Terlalu
sering travelling tentunya akan
semakin membuatmu melek akan fashion.
Bagaimana tidak, setiap daerah atau bahkan negara memiliki tren fashion yang tak sama antara yang satu
dengan yang lainnya.
Jika
sudah demikian, pasti kamu akan lebih konsumtif dalam hal fashion. Karena kamu akan berusaha untuk meniru atau mencontoh
fashion yang ada di daerah atau negara lain yang kamu anggap lebih menarik.
Hal
itu akan membuatmu lebih boros dari pada biasanya. Ya meskipun kamu berusaha
untuk membeli produk fashion yang
menurutmu murah dan pas di kantong.
Kecanduan Teknologi
Semakin
sering kami bepergian ke barbagai daerah atau negara, maka kamu pasti akan
menyaksikan perbedaan kemajuan teknologi antara di daerah asalmu dengan daerah
atau negara lain. Jika sudah seperti itu, secara tidak langsung kamu akan
berusaha untuk mengikuti atau bahkan membeli teknologi tersebut.
Bukan
salah sih memang, namun jika terus-terusan seperti itu, maka kamu akan kecanduan
yang dinamakan teknologi. Kamu akan kurang peduli dengan perkembangan yang ada
di sekitarmu, karena kamu akan lebih tertarik dengan perkembangan teknologi di
negara lainnya.
Menjadi Sangat Irit
Pernah
gak sih kamu ngirit demi bisa travelling
ke suatu tempat?
Saya
sendiri sebenarnya pernah melakukannya, di mana memilih untuk hidup lebih hemat
atau ngirit demi bisa travelling ke
Yogyakarta. Hal ini sebenarnya bukan masalah yang berarti, karena dengan
ngiritmu kamu bisa menabung untuk travelling
tanpa harus merepotkan orang lain.
Namun
jika kamu menerapkannya secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya
hal ini juga akan berdampak buruk bagi kamu. Jangan sampai kamu memilih untuk
makan mie instan atau bahkan hanya makan satu kali sehari demi bisa menabung
untuk travelling.
Memang
benar si kamu bisa menabung, namun dampaknya adalah kesehatan tubuhmu yang akan
terganggu. Kalau kamu sakit, bisa jadi biaya yang kamu persiapkan untuk travelling akan kepakai untuk membiayai
pengobatanmu.
Bagaimana,
bahaya juga kan kalau terlalu ngirit?
Banyak Mendapat Tantangan
sindonews.com
Tak
jarang kamu akan mendapatkan tantangan yang cukup serius ketika kamu sedang travelling, terutama ketika sedang
mendaki gunung. Kamu pasti tahu, kalau alam itu kejam dan tak bisa diprediksi.
Jika
menghadapi demikian, kamu harus membuat suatu keputusan yang tepat dan cepat.
Jangan sampai salah membuat keputusan ketika kamu sedang berada di alam.
Karena
bisa jadi, keputusan yang salah akan berdampak buruk bagi hidupmu.
Lebih Konsumtif
Jika
sebelumnya ada yang terlalu ngirit demi bisa travelling, kini ada juga kebalikannya. Karena tak jarang, kamu
akan menjadi pribadi yang lebih konsumtif ketika travelling ke suatu tempat atau negara.
Hal
ini tak lepas dari anggapan bahwa bepergian ke suatu tempat tak akan lengkap
jika tidak membeli oleh-oleh untuk keluarga atau pun orang terdekat. Jika kamu
termakan dengan anggapan tersebut, dipastikan kamu akan menghambur-hamburkan
uang secara berlebihan demi membeli oleh-oleh.
Jika
sudah demikian, maka dipastikan uang tabunganmu atau dompetmu semakin menipis.
Kesimpulan
Banyak
yang menganggap kalau travelling itu
menyenangkan, dan bisa berdampak baik bagi otak. Karena dengan travelling atau liburan, kamu secara
tidak langsung ikut menyegarkan otakmu.
Oleh
sebab itu, orang yang sering travelling
atau bepergian ke tempat atau negara lain dianggap memiliki kehidupan yang
lebih bahagia. Begitulah anggapan kebanyakan orang.
www.jurnal.id
Namun
asalkan kamu tahu, ternyata terlalu sering travelling
juga berdampak buruk bagi kehidupanmu. Setidaknya ada 8 akibat berbahaya yang
ditimbulkan ketika kamu terlalu sering travelling.
Kedelapan
bahaya itu adalah menjadi sering mempertanyakan hal yang terjadi, sehingga bisa
mengganggu pikiranmu. Kemudian menjadi pribadi yang skeptis dan suka
mengkritik, rewel dengan kesehatan sendiri, selera fashion yang meningkat,
kecanduan teknologi, menjadi sangat irit, banyak mendapat tantangan, dan lebih
konsumtif.
Meskipun
sebenarnya travelling adalah hal yang
baik untuk otak, namun jika dilakukan secara berlebihan juga akan berdampak
bahaya bagi kehidupanmu.
Bagaimana,
masih tetep melanjutkan hobi travelling-mu?
Artikel
ini saya tulis untuk menyadarkan semua para penggila travelling. Karena setelah semakin booming-nya aplikasi berbasis foto Instagram, travelling sekarang nampaknya sudah menjadi gaya hidup di kalangan
generasi milenial.
Padahal
tak selamanya travelling itu baik
untukmu. Karena jika dilakukan terlalu sering, maka hal itu akan memiliki banyak
dampak buruk untuk kehidupanmu.
Saya
menulis artikel ini juga berdasarkan pengalaman pribadi, mengingat saya adalah
salah satu orang yang hobi travelling.
Dari sekian dampak yang saya tuliskan di atas, ada beberapa yang sudah saya
alami secara pribadi.