Baru-baru ini publik sepakbola sempat dimanjakan dengan banyaknya pertandingan berkualitas di Piala Dunia 2018. Banyak duel-duel seru dan juga kejutan di event empat tahunan itu, yang untuk kali ini berlangsung di Rusia. Semua negara dari belahan dunia bertanding demi merebutkan trofi berlapis emas. Pada edisi kali ini ada 32 pesera dari lima konfederasi yang bertarung di Piala Dunia 2018, mereka terbagi ke dalam 8 grup, yang masing-masing dihuni oleh empat tim.
Jerman yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Dunia sempat digadang-gadang bakal mempertahankan gelar juara mereka pada edisi kali ini. Namun tidak disangka, Jerman harus tersingkir di babak penyisihan Piala Dunia 2018, setelah di pertandingan terakhir harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 0-2.
Juara Piala Dunia lima kali, Brasil juga gagal menunjukkan dominasinya di Piala Dunia 2018. Karena langkah mereka harus terhenti di babak perempat-final, setelah dikalahkan Belgia dengan skor 1-2. Sementara tuan rumah Rusia langkahnya harus terhenti juga di babak perempat-final, kali ini mereka dikalahkan oleh Kroasia melalui babak adu penalti dengan skor 3-4.
Setelah melalui berbagai pertandingan dan banyak kejutan yang terjadi, Perancis dan Kroasia akhirnya bermain di babak final. Dengan materi pemain muda, timnas Perancis mampu menjadi juara Piala Dunia 2018, sekaligus menjadi trofi yang kedua bagi mereka setelah menang dengan skor 2-4 di partai puncak. Tak lama setelah itu, banyak media yang langsung mewartakan kemenangan tim berjuluk Les Blues tersebut.
Selain trofi dan tentunya hadiah berupa uang tunai, nama Perancis seakan langsung bergema di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, banyak sekali negara yang sangat bermimpi untuk bisa tampil di Piala Dunia. Namun tentunya itu juga bukan hal yang mudah untuk diwujudkan, karena untuk sampai di putaran final setiap negara harus melalui babak kualifikasi yang tentunya sangat melelahkan.
Namun melihat banyaknya keuntungan yang bisa mereka raih dengan tampil di Piala Dunia, rasanya bukan hal yang mengherankan jika semua negara ingin berpartisipasi, termasuk Indonesia. Akan tetapi seperti yang diketahui, meskipun terus bermimpi, namun Indonesia tak kunjung bisa lolos ke putaran final Piala Dunia. Jangankan lolos ke Piala Dunia, Indonesia pun rasanya masih sulit untuk bersaing di level Asia.
Banyak hal yang harus dibenahi oleh setiap tim yang ingin bermain di Piala Dunia, beberapa di antaranya adalah pembinaan usia muda dan infrastruktur. Dua hal itu pula lah yang menjadi alasan utama Indonesia tidak kunjung mampu bermain di Piala Dunia.
Namun apakah benar semua negara ingin bermain di Piala Dunia? Untuk saat ini memang iya, namun tidak di masa lalu. Bahkan ada negara yang rela melepaskan kesempatan tampil di Piala Dunia karena merasa bahwa kejuaraan tersebut tidak lebih penting dari turnamen lain yang mereka ikuti. Mau tahu negara mana saja yang sempat menolak ikut Piala Dunia? Ini dia jawabannya.
Inggris bisa dibilang sebagai kiblat sepak bola dunia. Bahkan kompetisi Liga Premier Inggris disebut-sebut sebagai kompetisi terbaik di muka bumi, dengan banyaknya pemain bintang dunia yang bermain di sana. Inggris juga disebut-sebut sebagai negara pertama yang memperkenalkan sepak bola. Oleh sebab itu, Piala Dunia tanpa kehadiran Inggris dianggap bagaikan sayur tanpa garam. Meskipun demikian, pada kenyataannya Inggris pernah menolak untuk tampil di gelaran Piala Dunia 1934. Mereka menilai bahwa Piala Dunia tidak lebih penting dari turnamen Home Championship.
Uruguay sering kali menjadi kuda hitam di setiap gelaran Piala Dunia. Oleh sebab itu, mereka pun akan selalu ditunggu di Piala Dunia. Negara yang satu ini berhasil menjadi juara di edisi peratama atau pada Piala Dunia 1930. Keberhasilan mereka menjadi juara di Piala Dunia 1930 membuat Uruguay diunggulkan pada Piala Dunia 1934. Namun siapa yang menyangka, Uruguay memilih untuk memboikot Piala Dunia 1934 yang diadakan di Italia.
Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk balas dendam kepada negara Eropa yang menolak bermain kala Piala Dunia dimainkan di Benua Amerika. Uruguay juga kembali menolak bermain di Piala Dunia 1938, yang kembali diadakan di Eropa, kali ini di Perancis. Uruguay baru kembali mengikuti Piala Dunia pada edisi 1950 yang kala itu dimainkan di Brasil. Hebatnya, Uruguay mampu keluar sebagai juara di Piala Dunia 1950, meskipun mereka absen di dua edisi sebelumnya.
Argentina (1938)
Siapa yang tidak tahu dengan kehebatan Argentina? Nama Argentina sempat melambung dengan pemainnya yang bernama Diego Armando Maradona, dan di masa kini nama mereka semakin dikenal setelah menjadi negara pemain terbaik dunia, Lionel Messi.
Namun Argentina tidak selalu mengikuti Piala Dunia, dan bahkan mereka sempat mengikuti jejak Uruguay yang menolak tampil di Piala Dunia 1938. Mereka melakukan hal itu karena merasa kecewa, setelah Piala Dunia kembali dilangsungkan di Eropa, tepatnya di Perancis. Padahal mereka menilai bahwa seharusnya Piala Dunia dimainkan di Amerika Selatan, setelah pada edisi sebelumnya sudah dimainkan di Italia.
Sampai saat ini India memang belum pernah sekali pun tampil di Piala Dunia. Oleh sebab itu, tidak banyak yang tahu tentang kehebatan sepak bola Indonesia, termasuk saya. Namun ada fakta yang tersembunyi, di mana mereka nyaris lolos ke Paial Dunia 1950, yang kala itu digelar di Brasil, setelah tiga wakil Asia lainnya, Indonesia, Myanmar, dan Filipina mengundurkan diri.
Kala itu sempat banyak yang menuding bahwa FIFA melarang India berpartisipasi di Piala Dunia karena pemain mereka yang bermain tanpa menggunakan sepatu. Namun federasi sepak bola India, AIFF menolak anggapan itu dan menjelaskan bahwa ketidakikutsertaan mereka karena menganggap Olimpiade lebih penting. Selain itu, India juga tidak bisa berangkat ke Brasil karena tingginya harga tiker penerbangan kala itu.
Turki, Indonesia, Mesir, dan Sudan (1958)
Keempat negara tersebut pernah menolak untuk bermain di Piala Dunia 1958 silam, yang diadakan di Swedia. Alasan utama mereka menolak berpartisipasi adalah karena kehadiran Israel di babak kualifikasi Benua Asia-Afrika. Israel berada satu grup dengan keempat negara tersebut di babak kualifikasi. Dengan alasan solidaritas kepada Palestina, keempat negara tersebut memutuskan untuk memboikot babak kualifikasi. Kemudian FIFA memutuskan Israel lolos ke babak play-off untuk melawan Wales. Hasilnya, Israel harus mengakui keunggulan Wales dengan skor 2-0.
Sampai saat ini keempat negara tersebut memang masih memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yang terus ditindas oleh Israel. Namun rasanya pemboikotan Piala Dunia tidak akan lagi mereka lakukan, mengingat begitu pentingnya turnamen tersebut di era modern.
Kamu pasti menganggap bahwa Afrika adalah gudangnya pemain berbakat dunia. Tim-tim asal Afrika juga dikenal memiliki kecepatan dan keunggulan segi fisik dari tim-tim lainnya. Oleh sebab itu, kehadiran negara Afrika di Piala Dunia akan sangat dinantikan.
Namun perlu diketahui, bahwa semua negara Afrika pernah menolak tampil di Piala Dunia 1966, yang dimainkan di Inggris. Hal itu terjadi lantaran mereka menuduh FIFA berlaku tidak adil, dengan hanya memberikan satu tiket ke Piala Dunia dari tiga benua, yakni Asia, Afrika, dan Oseania. Mereka memberikan lebih banyak kuota ke tim-tim asal Benua Eropa. Sementara itu, satu tiket yang diperebutkan oleh tiga benua itu akhirnya diraih oleh Korea Utara.
Uni Soviet (1974)
Uni Soviet, yang kini sudah pecah menjadi beberapa negara ternyata juga pernah memboikot gelaran Piala Dunia, tepatnya pada tahun 1974. Meskipun belum pernah menjadi juara, namun Uni Soviet pernah menjadi tim yang sangat ditakuti pada periode 1960 hingga 70’an.
Dari informasi, Uni Soviet menolak tampil di Piala Dunia 1974 yang dimainkan di Jerman Barat karena alasan politik. Mereka menolak bermain melawan Chile di babak play-off, yang kala itu mempertemukan tim runner-up dari Eropa melawan runner-up dari Amerika Selatan.
Mereka menjadikan keamanan sebagai alasan utama, setelah terjadinya kudeta yang dilakukan kepada Salvador Allende atas bantuan Amerika Serikat pada tahun 1973. Sebelumnya, Uni Soviet sempat meminta FIFA untuk memindahkan pertandingan ke tempat netral, namun otoritas sepak bola dunia itu menolaknya. Sehingga Chile dipastikan keluar sebagai pemenang dan berhak tampil di Piala Dunia 1974.
Nah, itulah beberapa negara yang menolak untuk bermain di Piala Dunia. Meskipun Piala Dunia adalah turnamen yang paling bergengsi di jagad sepak bola, namun dengan berbagai alasan yang ada nyatanya ada beberapa negara memilih untuk menolak bermain di sana. Meskipun demikian, negara-negara yang menolak bermain di Piala Dunia tidak dimasukkan dalam daftar hitam atau blacklist. Mereka masih diberi kesempatan tampil pada gelaran Piala Dunia yang lain, dengan catatan asalkan lolos dari babak kualifikasi.
Artikel ini sendiri saya tulis karena memang saya sangat menyukai sepak bola, dan saya mengikuti dengan seksama perkembangan sepakbola, salah satunya pada gelaran Piala Dunia 2018 Rusia. Selain berdasarkan pengetahuan yang saya dapat, saya juga menulis artikel ini berdasarkan data dari situs resmi FIFA selaku federasi sepak bola dunia.