Tertinggal Telak Belum Tentu Kalah, Sepak Bola Tidak Semudah Itu
Modified
Dalam sepak bola, hal yang paling ditunggu-tunggu dalam setiap pertandingan adalah sebuah gol. Bisa dibilang bahwa pertandingan berjalan kurang menarik jika tidak terjadi gol selama 90 menit. Anggapan ini wajar, karena memang tujuan utama dari sepak bola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang tim lawan. Karena menjadi tujuan utama dalam sepak bola, tentunya mencetak gol ke gawang tim lawan tidaklah mudah. Butuh kerja sama yang baik dan tendangan yang akurat untuk bisa membobol gawang tim lawan. Dalam sepak bola, semua pemain bisa mencetak gol, tidak terkecuali seorang kiper, yang notabene dia adalah pemain yang harus selalu berada di bawah mistar gawang. Untuk mencetak gol, pemain boleh menggunakan semua bagian tubuhnya, kecuali tangan.
Karena mencetak gol tidaklah mudah, tidak jarang kedua tim yang tengah bertanding kesulitan untuk mencetak gol. Jika sudah demikian, pertandingan pun berpeluang besar untuk berakhir dengan skor imbang 0-0. Sementara ketika tim lawan bermain jauh lebih baik, mereka akan dengan mudah untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan dengan skor telak. Karena ketika mereka sudah unggul, biasanya lawan akan bermain semakin gugup dan tim yang sudah unggul bisa dengan mudah untuk mengembangkan permainannya dengan tujuan mencetak gol tambahan. Oleh sebab itu, biasanya klub yang sudah unggul dengan skor telak, mereka hampir dipastikan bakal memenangkan pertandingan tersebut. Maka dari itu, suporter dari tim yang tertinggal dengan skor telak biasanya akan langsung meninggalkan stadion meskipun laga belum berakhir, karena mereka sudah bisa menebak bahwa timnya akan menelan kekalahan pada pertandingan tersebut.
Namun sebenarnya tidak selamanya demikian, karena dalam sepak bola semuanya masih mungkin terjadi dalam 90 menit. Sepak bola tidak semudah itu. Meskipun ada tim yang tertinggal terlebih dahulu dengan skor telak, bukan berarti mereka akan kalah pada pertandingan itu. Bahkan dengan perjuangan yang luar biasa, mereka pun bisa membalikkan keunggulan dan justru memenangkan pertandingan itu. Sulit memang, tapi begitulah sepak bola. Dalam sepak bola, hal itu biasa disebut dengan epic comeback. Mau tahu comeback paling dramatis dalam sepak bola? Simak ulasan yang berikut ini.
Liverpool 3-3 AC Milan, Final Liga Champions Eropa 2005
www.bolatimes.com
Laga antara Liverpool melawan AC Milan di final Liga Champions Eropa tahun 2005 di Istanbul, Turki bisa dibilang sebagai final paling dramatis sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, pada pertandingan itu Liverpool yang mewakili Inggris harus tertinggal dengan skor telak 0-3 di babak yang pertama. Skor pada babak pertama itu pun sempat membuat banyak pihak memprediksi bahwa Liverpool akan menjadi bulan-bulanan AC Milan. Karena memang di babak pertama mereka gagal menunjukkan permainan terbaiknya, dan AC Milan terus menguasai jalannya pertandingan.
Namun siapa sangka, Liverpool yang kala itu dilatih oleh Rafael Benitez mampu bangkit di babak yang kedua dan mencetak 3 gol untuk menyamakan kedudukan. Tiga gol Liverpool pada laga itu masing-masing dicetak oleh Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso. Hasil imbang pun bertahan hingga dua kali babak extra time. Luar biasanya, Liverpool mampu memenangkan adu penalti dan meraih gelar juara Liga Champions Eropa untuk yang kelima kalinya.
Uruguay 2-1 Brasil, Final Piala Dunia 1950
www.goal.com
Pada Piala Dunia 1950, Brasil disebut-sebut sebagai calon kuat juara. Selain memiliki kualitas skuat yang luar biasa, Brasil juga berstatus sebagai tuan rumah pada Piala Dunia edisi itu. Ketangguhan Brasil pun terlihat sejak di babak grup, bahkan sebelum melaju ke final mereka berhasil menghancurkan Swedia dengan skor 7-1 dan Spanyol dengan skor 6-1. Sementara Uruguay yang sempat menang telak 8-0 atas Bolivia di babak penyisihan grup, mereka justru harus bersusah payah untuk bisa sampai ke final.
Pada babak final yang dilangsungkan di Stadion Maracana, Brasil unggul lebih dulu dengan skor 0-1 melalui Albino Friaca pada menit ke-47. Akan tetapi Uruguay yang menjadi tim non unggulan justru mampu bangkit dan membalikkan skor menjadi 2-1 setelah mereka mencetak dua gol pada menit ke-66 dan 79. Uruguay pun berhasil meraih gelar juara Piala Dunia untuk yang kedua kalinya.
Liverpool 4-3 Borussia Dortmund, Perempat Final Liga Europa 2016
www.skysports.com
Liverpool memang bisa dibilang sebagai spesialis comeback di laga penting. Setelah epic comeback di final Liga Champions Eropa tahun 2005, Liverpool juga kembali melakukannya di babak perempat-final Liga Europa 2016 melawan Borussia Dortmund, wakil Jerman.
Di leg pertama, Liverpool berhasil menahan imbang Borussia Dortmund dengan skor 1-1. Sementara di leg kedua yang berlangsung di Anfield, pertandingan berjalan tidak sesuai seperti apa yang diharapkan oleh Liverpool. Karena pada laga itu Borussia Dortmund sudah unggul 0-2 di 10 menit pertama. Liverpool sempat memperkecil kedudukan pada menit ke-48 melalui gol dari Divock Origi. Akan tetapi Borussia Dortmund kembali mencetak gol melalui Marco Reus pada menit ke-57, dan membuat skor berubah 1-3. Untuk bisa lolos ke babak semi-final, Liverpool pun harus mencetak 3 gol tambahan. Dengan sisa waktu yang ada, hal itu nampaknya cukup sulit untuk dilakukan.
Namun bola itu bundar, dan semuanya masih bisa terjadi selama wasit belum meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Liverpool pun berhasil mencetak gol untuk memperkecil kedudukan pada menit ke-66 melalui kaki Philippe Coutinho. Seakan belum ingin menyerah, Liverpool kembali mencetak gol pada menit ke-77 melalui Mamadou Sakho. Epic comeback pun terjadi ketika Liverpool berhasil mencetak gol ke-4 melalui tandukan Dejan Lovren pada menit ke-90+1. Liverpool pun akhirnya berhak lolos ke babak semi-final, memang agregat 5-4 dari Borussia Dortmund.
Barcelona 6-1 Paris Saint-Germain, Babak 16 Besar Liga Champions Eropa 2017
youtube.com
Paris Saint-Germain sebenarnya sudah berada di atas angin, setelah mereka berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa 2017 di Parc de Prince. Bahkan banyak yang bilang bahwa laga leg kedua melawan Barcelona di Camp Nou hanya sebuah formalitas semata bagi Paris Saint-Germain. Namun nyatanya laga leg kedua adalah pengubur mimpi mereka. Karena di pertandingan itu Barcelona mampu tampil menggila dengan mengalahkan mereka 6-1.
Kemenangan itu terasa sangat spesial, setelah Barcelona berhasil mencetak 3 gol hanya dalam waktu 12 menit. Neymar berhasil mencetak 2 gol, pada menit ke-88 dan 90+1. Sementara Sergi Roberto mencetak gol kemenangan Barcelona pada menit ke-90+5. Barcelona pun berhak lolos ke babak perempat final dengan skor agregat 6-5. Epic comeback yang mengagumkan.
Jerman Barat 3-2 Hongaria, Final Piala Dunia 1954
gettyimages.co.uk
Jerman Barat kala itu bukanlah sebuah kekuatan sepak bola, jauh berbeda dengan Jerman di era kini. Karena kala itu Jerman Barat masih dalam tahap membangun sepak bola, setelah mereka mengalami kekalahan pada Perang Dunia II. Sementara kala itu Hongaria dikenal sebagai tim dengan kekuatan yang menakutkan, dengan pemain bintang mereka yang bernama Ferenc Puskas.
Jerman Barat dan Hongaria sudah bertemu di babak penyisihan grup Piala Dunia 1954. Di pertemuan itu Jerman Barat kalah telak 8-3 dari Hongaria. Oleh sebab itu, ketika keduanya bertemu di final, tidak banyak yang mengharapkan Jerman Barat. Hal itu didukung setelah di pertandingan itu Hongaria sudah unggul 0-2 atas Jerman di 10 menit pertama. Akan tetapi kemudian Jerman mampu membalikkan keunggulan, tepatnya setelah mereka mencetak gol ketiga pada menit ke-84 melalui Helmut Rahn. Kemenangan itu membuat Jerman Barat untuk pertama kalinya meraih gelar juara Piala Dunia.
Nah, itu lah beberapa epic comeback yang paling dramatis dalam sejarah sepak bola. Hal itu pun menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola. Selama wasit belum meniup panjang peluit tanda berakhirnya laga, semuanya masih bisa terjadi.
Artikel ini saya tulis karena memang saya adalah seorang pecinta sepak bola. Informasi yang saya tulis di atas bersumber dari media ternama asal luar negeri. Sebagai seorang pecinta sepak bola, saya ingin membuka pandangan kebanyakan orang bahwa tertinggal dengan skor telak terlebih dahulu bukan berarti sudah kalah. Selagi masih ada waktu, maka masih ada peluang untuk mencetak gol dan bahkan membalikkan kedudukan.