de.wikipedia.org
Dengan fakta demikian, maka bukan suatu hal yang mengejutkan jika rekor yang ada di sepak bola selalu dikuasai oleh pemain-pemain asal Eropa dan Amerika Latin. Pertama, tentu saja kita tahu bahwa pemain dengan koleksi gelar juara Piala Dunia terbanyak masih dimiliki oleh legenda Brasil, Pele, di mana ia berhasil mempersembahkan trofi untuk tim Samba pada Piala Dunia edisi 1958, 1962, dan 1970. Kemudian ada juga pemain termahal dunia, yang saat ini disandang oleh bintang asal Brasil, Neymar, yang dibeli PSG dari Barcelona dengan nilai transfer 222 juta euro atau lebih dari 3 triliun rupiah. Sementara dari Eropa ada nama legenda timnas Jerman, Miroslav Klose yang menjadi pemain dengan torhen gol terbanyak di Piala Dunia, yakni dengan 16 gol. Sementara itu, jarang atau bahkan mungkin tidak pernah terdengar ada suatu rekor sepak bola yang dipegang oleh negara atau pemain asal Asia. Hal ini memang terbilang wajar, karena Asia bukanlah kiblat sepak bola dunia. Benua Kuning lebih terkenal sebagai kiblat olahraga bulu tangkis, di mana banyak negara Asia yang menjadi raksasa di olahraga yang satu ini, seperti halnya China, Korea Selatan, Jepang, dan juga Indonesia.
Meskipun banyak yang menganggap demikian, namun ternyata ada juga pemain asal Asia yang berhasil memegang rekor di sepak bola.
Striker Timnas Iran, Ali Daei
Ya, dia adalah striker asal Iran bernama Ali Daei, yang menjadi pemegang rekor jumlah gol terbanyak bersama tim nasional atau timnas. Tidak ada seorang pun yang mampu mencetak lebih dari 100 gol untuk timnas, kecuali Ali Daei. Bahkan legenda dunia seperti Pele dan Ferenc Puskas pun gagal menyamai produktifitas dari pria yang kini berusia 49 tahun tersebut.
Ali Daei yang kini sudah pensiun sebagai pemain sepak bola itu berhasil mencetak 109 gol dalam 149 penampilannya bersama timnas Iran. Pemain yang paling mendekati rekornya adalah striker baru milik Juventus, Cristiano Ronaldo, yang di mana dirinya telah berhasil mencetak 85 gol untuk timnas Portugal dari total 154 penampilannya.
Oleh sebab itu, pada masa lalu timnas Iran identik dengan Ali Daei, dan Ali Daei identik dengan timnas Iran. Di antara banyaknya gol yang berhasil ia ciptkana untuk timnas Iran, mungkin gol yang paling berkesan untuknya adalah ketika sukses membobol gawang Australia dan mengantarkan timnas Iran melaju ke putaran final Piala Dunia 1998 silam. Karena itu adalah kali pertama timnas Iran bermain di kejuaraan sepak bola terbesar sejagad raya itu setelah 20 tahun gagal.
Laga penentuan di babak kualifikasi Piala Dunia 1998 sendiri berlangsung cukup dramatis. Karena ketika memainkan leg pertama di Teheran, Iran harus puas bermain imbang dengan skor 1-1 melawan The Socceroos. Sementara itu, laga leg kedua yang dilangsungkan di Australia sendiri berjalan jauh dari harapan. Karena pada pertandingan itu timnas Iran harus tertinggal dengan skor 2-0 terlebih dahulu. Akan tetapi kemudian Ali Daei keluar sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol untuk timnas Iran. Dengan keunggulan agresifitas gol tandang, Iran pun berhak lolos ke putaran final Piala Dunia 1998.
Tingginya jumlah gol yang berhasil dicetak oleh Ali Daei bersama timnas Iran sebenarnya penuh dengan pengorbanan. Karena jadwal pertandingan timnas Iran yang tidak menentu dan terkesan berantakan membuat Ali Daei sering kali absen dari klub yang dibelanya, tidak terkecuali saat membela klub sekelas Bayern Munich. Sekedar informasi, Ali Daei pernah membela Bayern Munich pada periode 1998-1999 silam. Meskipun demikian, dia tidak segan absen membela Bayern Munich demi membela negaranya.
Tidak Pernah Lama Membela Klub
Sebagai pemain jempolan, bisa dibilang bahwa Ali Daei terlambat berkembang sebagai pemain sepak bola. Karena bakatnya baru tercium di usia 20 tahun, ketika sedang membela klub di universitasnya. Tidak lama kemudian Ali Daei bergabung bersama tim kasta kedua Iran kala itu, Taxirani. Tidak perlu butuh waktu yang lama, pemain kelahiran 21 Maret 1969 langsung mencetak 14 gol di musim perdananya dan berhasil keluar sebagai top skor.
Tampil menggila bersama tim kasta kedua, tidak lama kemudian Ali Daei direkrut tim kasta tertinggi sepak bola Iran. Dalam kurun waktu enam musim, Ali Daei telah membela tiga klub. Meskipun sering bereganti klub, namun kemampuannya tidak berkurang dan hal itu dibuktikan di mana dirinya berhasil keluar sebagai top skor kompetisi dalam lima musim. Rekor Ali Daei sebenarnya bisa saja sempurna dengan menjadi top skor kompetisi selama enam musim beruntun, andaikan dirinya tidak menderita cedera tulang rusuk pada musim 1994 silam.
Tampil nyaris sempurna di level klub, membuat Ali Daei dipanggil untuk membela timnas Iran pada tahun 1993 silam. Tidak butuh waktu lama, Ali Daei kemudian ditasbihkan menjadi top skor di Piala Asia 1996 dengan koleksi 8 gol. Dalam 60 pertandingan, Ali Daei sudah mampu mencetak 40 gol untuk timnas Iran.
Pada tahun 1997, Ali Daei memutuskan untuk mencoba peruntungan di Eropa dengan membela Arminia Bielefeld, yang baru saja promosi ke Bundesliga atau kompetisi kasta tertinggi Jerman. Seperti sebelumnya, Ali Daei juga tidak menghabiskan waktu yang lama untuk membela Arminia Bielefeld, di mana di sana dia hanya bermain selama satu musim saja. Usai membela klub semenjana di Jerman, Ali Daei kemudian naik level dengan membela klub sekelas Bayern Munich. Dengan kepindahan itu, Ali Daei pun menjadi pemain asal Asia pertama yang mampu bermain di kompetisi Liga Champions Asia. Karena memang Bayern Munich sendiri adalah klub langganan Liga Champions. Ia bahkan bisa saja menjadi pemain Asia pertama yang mampu merebut gelar juara Liga Champions 1999, andaikan tidak kalah secara dramatis dari Manchester United dengan skor 1-2 melalui dua gol di penghujung pertandingan.
Ali Daei pun hanya satu musim membela Bayern Munich, dan kali ini dia terpaksa hengkang karena sering menjadi penghangat di bangku cadangan. Dari Bayern Munich, ia kemudian menyeberang ke Hertha Berlin. Selama tiga tahun membela Hertha Berlin, Ali Daei hanya sanggup mencetak 6 gol dari 59 penampilannya. Meskipun demikian, namanya akan selalu dikenang oleh pendukung Hertha Berlin setelah dirinya berhasil mencetak dua gol dan mengantarkan timnya mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1 di Liga Champions Eropa, Oktober 1999.
Merasa cukup berpetualang di Eropa, ia pun kemudian kembali bermain di Asia. Dalam jangka waktu lima tahun, pemain kelahiran Ardabil, Iran itu telah tmembela empat klub, yakni Al Shabab (UEA) musim 2002/03, Persepolis (Iran) musim 2003/04, Saba Battery (Iran) pada musim 2004-2006, dan yang terakhir dia membela Saipa FC, sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu pada tahun 2007 yang lalu.
Nah, itulah fakta mengenai Ali Daei, pemain Iran yang menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim nasional. Pasti kamu juga tidak pernah menyangka bahwa ada juga pemain asal Asia yang berhasil memegang rekor dalam dunia sepak bola.
Artikel ini saya buat karena kecintaan saya terhadap sepak bola dan untuk meluruskan pandangan para pecinta sepak bola. Karena saat ini negara-negara di benua selain Eropa dan Amerika Latin mulai menunjukkan eksistensinya dalam sepak bola. Banyak juga pemain asal Asia yang bermain di Eropa atau pun Amerika Latin, dan mereka menjadi bintang di sana.
Sumber1
Sumber2