Dengan kemampuan yang dimilikinya, tidak jarang wonderkid ini dihargai dengan nilai yang sangat tinggi, bahkan hingga menyentuh angka triliunan rupiah. Seperti yang kita tahu, klub besar dan kaya asal Perancis, PSG, rela mengaktifkan klausul pembelian permanen pemain muda andalan AS Monaco, Kylian Mbappe Lotin dengan nilai transfer sebesar 190 juta euro atau sekitar 3 triliun rupiah pada bursa transfer musim panas 2018. Padahal saat ini Mbappe masih berusia 19 tahun, usia yang cukup muda dengan label harga setinggi langit. Namun terbukti, PSG tidak sia-sia menggelontorkan banyak uang demi mendapatkan jasa pemain asal Perancis tersebut. Karena di musim perdananya (2017/18) ketika masih menjadi pemain pinjaman dari AS Monaco, Mbappe berhasil tampil ‘ganas’ dengan berhasil mencetak 21 gol hanya dari 44 penampilannya di semua kompetisi.
Dengan skill yang dimilikinya di usia muda, Mbappe diprediksi akan menjadi bintang sepak bola di masa depan. Dia bahkan disebut-sebut sebagai penerus mega bintang asal Barcelona, Lionel Messi, yang bakatnya juga sudah tercium sejak muda.
Meskipun banyak yang menganggap demikian, namun itu bukan suatu jaminan bahwa Mbappe akan terus bersinar di masa depan. Karena banyak juga pemain bintang yang bersinar di usia muda, namun perlahan kariernya mulai hancur ketika memasuki usia emas sebagai pemain sepak bola, seperti halnya Mario Gotze. Seperti diketahui, Gotze yang berhasil mencetak gol kemenangan Jerman di final Piala Dunia 2014 ketika masih berusia 22 tahun, kini kariernya mulai menurun dan bahkan mulai jarang mendapat kesempatan bermain bersama klubnya, Borussia Dortmund.
Sementara itu, bukan suatu jaminan juga bahwa pemain yang gagal bersinar di usia muda tidak bisa menjadi pemain bintang di usia matang. Banyak juga pemain bintang yang berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sepak bola di usia yang sudah tidak muda lagi, seperti 7 pemain sepak bola yang berikut ini.
Luca Toni
www.lapresse.ca
Kenal dengan Luca Toni? Jika kamu penggemar sepak bola Italia, pasti sudah tidak asing dengan nama yang satu ini. Ya, Toni dianggap sebagai pemain bintang yang terlambat berkembang. Nama Toni baru bersinar ketika berhasil membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006, dengan mengalahkan Perancis di final. Toni sendiri dipanggil menjadi bagian dari skuat Italia setelah dirinya berhasil tampil apik bersama Fiorentina dengan mencetak 33 gol pada musim 2005/06 yang lalu. Padahal saat itu dia sudah menginjak usia 29 tahun. Sebelum membela Fiorentina, Toni hanya memperkuat klub-klub medioker di Italia seperti Modena, Fiorenzuola, Lodigiani, Trevisio, dan Vicenza. Oleh sebab itu, namanya tidak terlalu diperhitungkan di sepak bola Italia, hingga akhirnya dia menjelma sebagai pemain bintang. Usai membela Fiorentina, karier Toni terus menanjak dengan bergabung bersama tim-tim raksasa seperti Bayern Munich, Juventus, hingga akhirnya memutuskan pensiun bersama Hellas Verona pada tahun 2016 silam.
Antonio Di Natale
Karie muda Antonio Di Natale bisa dibilang tidak terlalu bagus. Karena pria yang kini sudah berusia 41 tahun itu lebih banyak dipinjamkan ke klub-klub medioker seperti Iperzola, Varase, dan Viareggio yang tidak bermain di kompetisi kasta tertinggi Italia. Nama Di Natale mulai dikenal oleh publik ketika dirinya berhasil mengantarkan Empoli promosi ke Serie A pada tahun 2002, dan menjadi top skor klub tersebut. Padahal saat itu usianya sudah menginjak angka 25 tahun. Di usia itu lah, Di Natale untuk pertama kalinya dipanggil bergabung bersama tim nasional Italia.
Karier Di Natale kembali mengalami masa fluktuatif, hingga kemudian namanya kembali bersinar ketika memutuskan bergabung bersama Udinese pada tahun 2004 silam. Prestasi individu terbaik Di Natale adalah menjadi top skor Serie A di dua musim beruntun, yakni pada musim 2009/10 dan 2010/11, ketika usianya sudah menginjak kepala tiga.
Ian Wright
Ian Wright tidak memiliki karier muda yang cukup cemerlang, layaknya Mbappe. Karena pemain yang menjadi legenda Arsenal itu baru mendapatkan kontrak profesional pertama di usia 22 tahun bersama Crystal Palace, yang kala itu masih bermain di kompetisi kasta kedua Inggris. Enam musim membela Crystal Palace, Wright akhirnya dikontrak oleh Arsenal pada tahun 1991, ketika usianya sudah menginjak angka 28 tahun.
Namun usia senja tidak menghalangi Wright untuk bersinar bersama Arsenal. Bahkan bersama Arsenal lah, nama Wright mulai dikenal dan diperhitungkan. Tidak tanggung-tanggung, Wright berhasil menjadi top skor klub selama enam musim beruntun, mulai musim 1991/92 hingga 1996/97.
Didier Drogba
Kamu fans Chelsea? Jika iya, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Didier Drogba, mengingat dia bisa dibilang sebagai salah satu legenda klub. Akan tetapi perlu kamu ketahui, bahwa karier muda Drogba tidak begitu cemerlang. Karena memang pemain asal Pantai Gading itu hanya bermain bersama klub antah berantah Perancis, seperti Guingamp dan Le Mans.
Drogba baru bermain di klub ternama pada usia 25 tahun, itu pun hanya bersama Olympique Marseille. Namun siapa sangka, bersama Olympique Marseille lah karier Drogba mulai bersinar. Karena setelah berhasil mengantarkan Olympique Marseille menjadi runner up Liga Europa (dulu Piala UEFA) pada musim 2003/04, Drogba kemudian didatangkan oleh Chelsea ketika usianya menginjak 26 tahun. Bersama Chelsea, Drogba berada di puncak kejayaannya dengan berhasil mencetak 157 gol dari 341 penampilannya. Dari periode 2004 sampai 2012, Drogba berhasil mempersembahkan 4 gelar Liga Premier Inggris, 4 gelar juara Piala FA, dan 1 trofi juara Liga Champions.
Rickie Lambert
Rickie Lambert muda sama sekali tidak terkenal. Bagaimana tidak, di usia muda dirinya hanya bermain bersama klub-klub antah berantah seperti Macclesfield Town, Stockport Country, Rochdale, atau Bristol Rovers. Pada tahun 2009 atau pada saat dirinya berusia 27 tahun, dirinya pindah ke Southampton, klub yang kala itu masih bermain di kompetisi kasta ketiga.
Namanya mulai mencuat ke permukaan setelah berhasil menjadi top skor kompetisi kasta kedua Inggris dengan mencetak 27 gol pada musim 2011/12. Ia juga berhasil mengantarkan Southampton promosi ke Liga Premier Inggris di musim berikutnya. Di musim perdananya bermain di Liga Premier Inggris bersama Southampton, Lambert berhasil mencetak 15 gol dan mencetak 13 gol di musim kedua. Hasilnya, dia pun berhasil masuk ke skuat utama Inggris untuk Piala Dunia 2014, ketika usianya 32 tahun.
Jamie Vardy
Sebelum tahun 2015, rasanya tidak banyak yang mengenal siapa itu Jamie Vardy. Karena memang sebelum tahun itu, dirinya hanya berkarier bersama klub-klub medioker tanah Britania seperti Stocksbridge Park Steels, Halifax Town, atau Fleetwood Town. Ketika didatangkan Leicester City pada tahun 2012, namanya juga belum setenar sekarang.
Nama Vardy mulai mencuat setelah berhasil mengantarkan Leicester City menjadi juara Liga Premier Inggris pada musim 2015/16 yang lalu. Meskipun sama sekali tidak diperhitungkan, namun di musim itu Vardy berhasil mencetak 24 gol, ketika usianya 29 tahun. Penampilan apiknya pada musim itu, membuat nama Vardy masuk dalam daftar skuat timnas Inggris untuk Piala Eropa 2016.
Thiago Silva
br.rfi.fr
Ketika muda, Thiago Silva sama sekali tidak menunjukkan kebintangannya. Karena dia hanya bermain bersama klub medioker Brasil, RS Futebol dan Juventude. Saat memutuskan hengkang ke Eropa demi memperbaiki kariernya, karier Thiago justru semakin hancur. Karena dia hanya bermain di FC Porto B dan kemudian hengkang ke Dynamo Moskow, di mana ketika di sana dirinya justru sama sekali tidak mendapat kesempatan tampil di level kompetitif.
Melihat kariernya yang tidak berkembang, Silva memutuskan kembali ke Brasil dan memperkuat Fluminese. Namanya sendiri mulai mencuat setelah dirinya dibeli oleh AC Milan pada musim 2009/10. Bersama AC Milan, Silva menemukan karier terbaiknya, di mana dirinya berhasil menjadi pemain kunci atas keberhasilan AC Milan juara Serie A musim 2009/10.
Nah, itu lah 7 pemain yang terlambat berkembang sebagai pemain sepak bola. Hal itu membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berkembang dalam suatu hal, termasuk dalam bermain sepak bola.
Artikel ini saya tulis karena kecintaan saya terhadap sepak bola. Selain itu, setelah mendapat berbagai informasi, saya juga ingin meluruskan banyaknya pendapat yang mengatakan bahwa pemain bintang pasti akan terlihat bakatnya di usia muda. Padahal berdasarkan fakta, banyak juga pemain bintang yang bahkan menjadi legenda klub, justru baru memulai karier kebintangannya di usia yang tidak lagi muda. Selain berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, artikel ini saya tulis berdasarkan pengetahuan tentang sepak bola yang saya miliki.