Mengikuti
perkembangan sepak bola Indonesia? Saya yakin, kamu pasti mengikuti
perkembangan sepak bola Indonesia, meskipun begitulah keadaannya.
Kenapa
saya berbicara demikian? Karena memang sepak bola Indonesia saat ini masih jauh
dari kata sehat, dan para petinggi PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia
pun mudah tergoda dengan uang suap.
Bagaimana
bisa maju, jika para petinggi PSSI hanya memikirkan kesejahteraan pribadi dari
pada kesejahteraan sepak bola Indonesia.
Memang
sungguh sebuah ironi, organisasi yang sejatinya didirkan untuk membantu
perkembangan sepak bola Indonesia justru dirusak dan digunakan oleh sekolompok
orang untuk merusak sepak bola Indonesia. Kasus suap hingga pengaturan skor
seakan sudah akrab di telinga para pecinta sepak bola Indonesia.
Jadi
jangan heran, kalau Timnas Indonesia tak kunjung berprestasi hingga saat ini.
Bisa sebutkan prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional?
Memang,
Timnas Indonesia tak kunjung memiliki prestasi yang membanggakan di level
internasional. Para pemain seakan dibuat kesulitan untuk mengangkat trofi suatu
kejuaraan, bahkan di level Asia Tenggara sekalipun, yakni Piala AFF, mereka tak
sanggup.
antarafoto.com
Paling baik, Indonesia hanya berhasil meraih posisi runner-up di kompetisi Piala AFF. Selebihnya, Indonesia tak mampu berbicara banyak.
Padahal
Indonesia adalah negara terbesar dan berpenduduk terbanyak di Asia Tenggara.
Sungguh ironi, negara sebesar Indonesia tak mampu memilih 11 pemain terbaik di
atas lapangan untuk mempersembahkan trofi Piala AFF.
Nama
besar Indonesia seakan kalah dengan Singapura. Negara kecil dengan luas wilayah
yang sedikit lebih besar dari Jakarta itu bahkan memiliki prestasi yang jauh
lebih membanggakan dari Indonesia, di mana mereka telah memenangkan 4 gelar
juara Piala AFF.
Tapi
apakah sepak bola Indonesia seburuk itu? Sebenarnya tidak juga.
Karena
Indonesia masih berprestasi di level junior, namun tidak di level senior.
Kenapa
saya berbicara demikian? Karena memang Timnas Indonesia di beberapa kelompok
umur mampu tampil membanggakan, bahkan Timnas Indonesia U-22 baru saja
dinobatkan sebagai juara Piala AFF U-22 2019.
Tidak
hanya itu saja, sebelumnya Timnas Indonesia U-16 juga berhasil dinobatkan
sebagai juara Piala AFF U-16 2018. Kemudian sebelumnya Timnas Indonesia U-19
juga berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013 yang lalu.
Tapi
entah apa yang menjadi alasannya, Timnas Indonesia justru lebih garang di level
junior ketimbang senior. Apakah kamu tahu alasannya?
Namun
Indonesia juga tidak sendiri, karena masih ada beberapa negara di belahan bumi
lainnya yang juga garang di level junior, namun melempem di level senior. Mau
tahu selengkapnya?
Ini
dia jawabannya!
Serbia
Tahu
kan di mana letak negara yang satu ini?
Sejak
lepas dari embel-embel Yugoslavia dan Serbia & Montenegro, Timnas Serbia
seakan sulit untuk bersaing di sepak bola internasional. Negara pimpinan
Presiden Aleksandar Vucic ini tak pernah sekali pun lolos ke Piala Eropa.
Namun
mereka memiliki catatan yang lebih baik di Piala Dunia, di mana mereka sempat
lolos ke babak penyisihan grup pada edisi 2010 dan 2018. Namun langkah mereka
hanya sampai di babak penyisihan grup, tanpa bisa lanjut ke babak 16 besar.
Jika
Timnas Serbia melempem di level senior, tidak demikian dengan di level junior.
Mereka bahkan berhasil tampil sebagai juara Piala Dunia U-20 2015 yang lalu.
Lebih hebatnya lagi, kala itu mereka berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Brasil dengan skor 2-1 melalui dua kali babak extra time.
Mali
Bicara
soal peringkat, sebenarnya Timnas Mali berada di posisi yang tak terlalu buruk.
Karena untuk saat ini, mereka masih berada di posisi 100 besar, tepatnya berada
di posisi 65 ketika artikel ini ditulis.
Meskipun demikian, mereka tidak memiliki prestasi yang cukup mentereng di level internasional. Prestasi terbaik mereka di level senior adalah menduduki posisi runner-up di Piala Afrika 1972 silam.
Selebihnya
mereka lebih banyak gugur di babak penyisihan grup, atau bahkan gagal lolos ke
babak utama Piala Afrika. Padahal secara peringkat dunia, mereka berada di
jajaran tim elit menengah.
Untuk
di level Piala Dunia, mereka belum sekali pun berhasil lolos ke babak utama.
Namun prestasi berbeda ditunjukkan oleh Timnas Mali di level junior.
Karena
mereka berhasil menduduki posisi ke-3 di Piala Dunia U-20 2015 yang lalu. Terbaru,
mereka berhasil menduduki posisi ke-4 di Piala Dunia U-17 2017.
Venezuela
www.bbc.com
Banyak
yang mengatakan bahwa Venezuela adalah tim terlemah di Amerika Selatan. Anggapan
itu bukan mengada-ngada, dan banyak fakta yang mengatakan demikian.
Sejauh
ini Venezuela belum pernah mencicipi satu pun gelar juara di Copa Amerika, yang
tak lain adalah kompetisi terbesar antar negara di Amerika Selatan. Catatan
terbaik mereka adalah menduduki posisi ke-4 pada Copa Amerika 2011 yang lalu,
ketika kejuaraan tersebut dilangsungkan di Argentina.
Jika
di Copa Amerika saja tak mampu berbicara, bagaimana di Piala Dunia? Ya,
Venezuela juga tak pernah sekali pun lolos ke babak utama Piala Dunia.
Boleh saja semua orang memandang remeh Timnas Venezuela senior, namun jangan untuk tim muda mereka. Asalkan kamu tahu, Timnas Venezuela U-20 baru saja menjadi runner-up Piala Dunia U-20 2017 yang lalu.
Mereka
kalah tipis dari Timnas Inggris U-20 di babak final. Tahu kan bagaimana kekuataan
Timnas Inggris muda?
Indonesia
Ini
nih negara kita, Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan di atas, Timnas
Indonesia tak memiliki prestasi yang mentereng di level senior.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka seakan demam panggung ketika bermain di turnamen besar, terlebih ketika sudah mencapai babak final. Anggapan itu memang sejalan dengan fakta bahwa Timnas Indonesia sudah lima kali masuk ke babak final Piala AFF, namun semua harus berakhir dengan status runner-up.
Tak
ada satu pun gelar juara! Bagaimana perasaanmu melihatnya, cukup geregatan bukan?
Namun
jangan sesekali meremehkan kekuatan Timnas Indonesia muda. Karena mereka
memiliki banyak prestasi yang cukup membanggakan, meskipun hanya di level Asia
Tenggara.
Mulai
dari Timnas Indonesia U-16, U-19, dan U-22, semuanya pernah meraih gelar juara
di Piala AFF kelompok umur. Sangat membanggakan!
Inggris
Nah,
Inggris ternyata juga masuk ke dalam daftar ini. Menyangka gak sih kamu?
Inggris
memang dikenal sebagai negara dengan kompetisi terbaik di dunia. Bagaimana
tidak, kompetisi Liga Premier Inggris dikelola secara profesional oleh FA dan para
pemain terbaik dunia pun berkumpul di sana.
Namun
kompetisi yang hebat tak selalu berhasil melahirkan timnas yang garang pula.
Karena meskipun dihuni oleh para pemain ternama dunia, Timnas Inggris hanya
mampu satu kali meraih gelar juara Piala Dunia, tepatnya pada edisi 1966 silam
ketika mereka menjadi tuan rumah.
Kemudian
di Piala Eropa, mereka juga tak pernah sekali pun berhasil juara di sana.
Prestasi terbaiknya adalah mencapai babak semi-final pada Piala Eropa 1996
silam.
Hal
berbeda justru dialami oleh Timnas Inggris muda, di mana mereka beberapa kali
mampu tampil sangat membanggakan. Bahkan Timnas Inggris U-20 dan U-17 berhasil
menjadi juara di Piala Dunia kelompok umur pada tahun 2017 yang lalu.
Tidak
hanya itu, pada tahun yang sama, Timnas Inggris U-19 juga berhasil menjadi
juara Piala Eropa U-19. Di final, mereka mengalahkan Timnas Portugal U-19
dengan skor tipis 2-1.
Kesimpulan
Prestasi
Timnas Indonesia di level senior memang tidak ada yang membanggakan, yang ada
malah bikin malu.
Bagaimana
mau berprestasi, jika para pengurus PSSI saja masih sibuk untuk memperkaya
diri. Bukannya memajukan sepak bola Indonesia, mereka malah merusak sepak bola
Indonesia dengan praktik suap dan pengaturan skor yang mereka lakukan.
Sungguh
miris memang, negara sebesar Indonesia harus dihadapkan dengan kasus-kasus
sedemikian rupa, yang tentunya sangat mencoreng nama sepak bola Indonesia di
mata dunia.
koran.tempo.co
Meskipun
demikian, para pemain Timnas Indonesia kelompok umur masih layak mendapatkan apresiasi.
Karena mereka berhasil meraih prestasi yang jauh lebih baik dari pada para
pemain senior.
Lihat
saja ketika mereka berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013, Piala AFF U-16 2018,
dan yang terakhir menjuarai Piala AFF U-22 2019. Sangat membanggakan bukan?
Dengan
fakta yang ada, bisa dibilang bahwa para pemain junior Indonesia lebih garang
ketimbang para pemain senior. Namun nyatanya Indonesia juga tidak sendiri,
karena setidaknya ada 4 negara lain yang prestasi level junior mereka jauh
lebih baik ketimbang level senior.
Keempat
negara itu adalah Serbia, Mali, Venezuela, dan Inggris.
Artikel
ini saya tulis untuk menunjukkan bahwa prestasi sepak bola Indonesia tak
sepenuhnya jeblok. Memang iya untuk level senior, namun tidak untuk level
junior, yang di mana mereka telah beberapa kali mengharumkan nama bangsa dan
negara.
Selain
itu, saya menulis artikel ini karena memang saya adalah salah satu pecinta
sepak bola, yang selalu mengikuti perkembangan sepak bola Tanah Air. Meskipun
masih carut marut, namun kita harus tetap mendukung sepak bola Indonesia demi
menunjukkan jiwa nasionalisme yang ada di dalam diri.