Piala
Dunia, negara mana yang tidak ingin bermain di sana? Saya rasa pasti semua
negara ingin bermain di kejuaraan sepak bola terbesar se-jagat tersebut.
Namun
tentu saja untuk menuju ke sana tidak mudah, harus melalui perjuangan yang
keras dan melelahkan. Untuk bisa tampil di putaran final Piala Dunia, semua
negara harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu.
Sejauh
ini negara-negara dari Eropa dan Amerika Latin bisa dibilang menjadi yang
tersukses di Piala Dunia. Bahkan sampai saat ini gelar juara Piala Dunia
terbanyak masih dipegang raksasa asal Amerika Selatan, Brasil.
Di
posisi kedua ada Jerman dan Italia dengan koleksi 4 gelar juara. Sementara
Argentina, Perancis, dan Uruguay berada di tempat ketiga dengan koleksi 2 gelar
juara.
Buruknya Prestasi Negara Asia di Piala Dunia
reuters.com
Lantas
bagaimana dengan prestasi negara-negara Afrika, Amerika Utara, Oceania, atau
pun Asia? Bisa dibilang bahwa kehadiran mereka hanya menjadi pelengkap di setiap
gelaran Piala Dunia.
Berbicara
soal Asia, prestasi terbaik wakil benua Kuning itu di Piala Dunia hanya sampai
pada babak semi-final. Prestasi itu diukir oleh Korea Selatan, pada Piala Dunia
2002, di mana saat itu mereka menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang.
Buruknya
prestasi dan rendahnya peringkat koefisien negara-negara Asia di FIFA, membuat
Asia hanya mendapat jatah 5 wakil di putaran final Piala Dunia. Minimnya wakil
di Piala Dunia membuat semua negara Asia harus bersaing ketat untuk menuju ke
pentas dunia tersebut.
Hal
itu sebenarnya juga semakin mempersulit peluang Indonesia untuk lolos ke Piala
Dunia. Karena jangankan lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia saja masih kesulitan
untuk bersaing di level Asia.
Indonesia Pernah Membanggakan Asia di Piala Dunia
24jambola.com
Meskipun
prestasinya saat ini cukup mengenaskan, namun Indonesia pernah membanggakan
Asia. Ya, mereka tercatat di sejarah FIFA sebagai negara Asia pertama yang
berpartisipasi di Piala Dunia, tepatnya pada Piala Dunia 1938 silam di
Perancis.
Namun
saat itu nama dari negara ini bukanlah Indonesia, melainkan Hindia Belanda.
Karena memang saat itu Indonesia masih dalam penguasaan kolonial Belanda.
Nah,
sampai saat ini Indonesia juga masih menjadi satu-satunya negara ASEAN yang
pernah mencicipi kerasnya Piala Dunia.
Negara-negara
ASEAN masih kalah kualitas jika dibandingkan dengan negara-negara dari Asia
Timur dan Timur Tengah. Lihat saja bagaimana keperkasaan Arab Saudi, Iran,
Jepang, dan Korea Selatan, yang seakan sudah akrab dengan gelaran Piala Dunia
dalam beberapa dekade terakhir.
Indonesia, Vietnam, dan Thailand Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Untuk
mensiasati hal itu, Indonesia, Vietnam, dan Thailand dikabarkan bakal mengajukan
diri sebagai tuan rumah bersama pada gelaran Piala Dunia 2034 mendatang. Bahkan
dalam beberapa bulan terakhir, disebutkan bahwa mereka akan menjadi negara
favorit tuan rumah Piala Dunia 2034.
Dengan
menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, maka dipastikan Indonesia, Vietnam, dan
Thailand akan lolos secara otomatis ke putaran final Piala Dunia 2034. Karena
memang demikianlah hak yang diberikan kepada para tuan rumah Piala Dunia.
Apakah Mereka Layak?
Bagaimana,
menurutmu apakah mereka layak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034?
Melihat
kondisi yang ada, bisa dibilang bahwa Indonesia, Vietnam, dan Thailand masih
belum layak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Karena sebagai tuan
rumah, selain harus memiliki stadion megah bertaraf internasional, mereka juga
harus memiliki infrastruktur negara yang memadai untuk memanjakan para turis.
Karena
kebanyakan negara ASEAN hanya memfokuskan pembangunannya di pusat-pusat kota
besar. Pembangunan mereka belum merata hingga ke pelosok.
jawapos.com
Selain
ketiga negara tersebut, sebenarnya masih ada Malaysia, yang sempat tertarik
untuk menjadi peserta tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Namun mereka masih
bimbang dengan hal tersebut.
Jika
berbicara soal infrastruktur, kenapa Singapura tidak mencalonkan diri menjadi
tuan rumah Piala Dunia 2034? Padahal Singapura salah satu negara maju di Asia,
bahkan dunia.
Sekarang
coba kamu pikir, apa gunanya menggelar Piala Dunia di negara yang mayoritas
penduduknya tidak peduli dengan sepak bola?
Karena
alasan itu lah, Indonesia, Vietnam, dan Thailand menjadi target paling
realistis untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Selain
memiliki masyarakat yang gila akan sepak bola, ketiga negara tersebut juga
masih memiliki 3 keunggulan lainnya.
Animo Penonton
kompasiana.com
Bisa
dibilang tingginya animo masyarakat untuk datang langsung ke stadion adalah
syarat tak tertulis untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Bisa dibilang bahwa
negara tuan rumah Piala Dunia harusnya negara dengan kultur sepak bola yang
kuat.
Nah,
fanatisme suporter dari Indonesia, Vietnam, dan Thailand sudah tidak perlu
diragukan lagi. Bahkan Indonesia disebut sebagai negara dengan suporter paling
fanatik di dunia.
Gak
percaya? Lihat saja bagaimana setiap pertandingan Timnas Indonesia di kancah
internasional.
Meskipun
tak kunjung berprestasi, namun setiap pertandingan Timnas Indonesia selalu
disaksikan langsung oleh puluhan ribu orang di dalam stadion. Stadion tidak
pernah sepi ketika Timnas Indonesia berlaga.
Tak
hanya ketika bermain di dalam negeri, suporter Timnas Indonesia juga sering
kali tetap memberikan dukungan saat bermain di luar negeri. Bagaimana, apakah
kamu juga pernah menyaksikan langsung pertandingan Timans Indonesia?
Berpengalaman
goal.com
Bisa dibilang para calon tuan rumah Piala Dunia juga harus memiliki pengalaman untuk menggelar turnamen sepak bola internasional. Kalau tidak demikian, maka peluang mereka bisa dibilang cukup tipis untuk bisa memenangkan bidding.
Nah,
Indonesia, Vietnam, dan Thailand juga sudah memiliki banyak pengalaman untuk
menggelar turnamen sepak bola internasional.
Indonesia
sendiri pernah menjadi tuan rumah bersama pada Piala Asia 2007 yang lalu,
bersama dengan Malaysia, Thailand, Vietnam. Kemudian Indonesia juga pernah
menggelar Piala AFF, SEA Games, dan beberapa bulan yang lalu juga menjadi tuan
rumah Asian Games 2018.
Bagaimana
dengan Thailand dan Vietnam? Bisa dibilang kedua negara itu tak memiliki banyak
pengalaman menggelar kejuaraan internasional layaknya Indonesia, tapi yang
jelas mereka pernah menjadi tuan rumah.
Thailand
sendiri menggelar turnamen internasional bertajuk King’s Cup sejak tahun 1968
silam, dan beberapa kali menjadi tuan rumah Piala AFF. Untuk Vietnam, mereka
juga pernah menjadi tuan rumah bersama di Piala Asia 2007, dan 4 kali menjadi
tuan rumah Piala AFF.
Kualitas Timnas
www.the-afc.com
Memang
sampai saat ini kualitas Timnas Indonesia, Vietnam, dan Thailand masih berada
di bawah peta persaingan sepak bola dunia. Mereka bukan termasuk negara digdaya
di cabang sepak bola.
Meskipun
demikian, ketiganya sama-sama menyimpan potensi untuk menjadi tim raksasa di
cabang sepak bola pada masa yang akan datang.
Saat ini bisa dibilang Thailand adalah tim ASEAN dengan prestasi paling bersinar. Karena Thailand sempat berhasil menembus babak kualifikasi utama Piala Dunia 2018, yang di mana tidak ada satu pun negara ASEAN lainnya yang mampu melakukannya.
Meskipun
gagal lolos, namun Timnas Thailand sempat bermain mengejutkan dan beberapa kali
merepotkan tim-tim raksasa, dan bahkan mereka sempat menahan imbang Australia
dengan skor 2-2.
Untuk
Vietnam, mereka juga memiliki skuat yang mengerikan, terutama di kelompok umur.
Bahkan Timnas Vietnam U-23 berhasil melaju hingga ke babak final Piala Asia
U-23, sebelum akhirnya dikandaskan oleh Uzbekistan dengan skor 1-2.
Bagaimana
dengan Indonesia? Saya kira kamu pasti sudah tahu jawabannya.
Tapi, Permasalahannya…
Memang
ketiga negara tersebut sama-sama memenuhi persyaratan tak tertulis untuk
menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun apakah mereka layak?
Kalau
bisa saya katakan, mereka masih belum layak. Karena masih banyak permasalahan
dasar yang terjadi di ketiga negara tersebut, terutama mengenai isu keamanan.
Sebagaimana kita ketahui bersama, sampai saat ini Indonesia masih belum sepenuhnya aman dari ancaman terorisme. Di Vietnam masih marak terjadi kejahatan cyber crime, dan di Thailand masih
sering terjadi aksi pencopetan di jalan.
www.idntimes.com
Selanjutnya,
untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia, maka negara tuan rumah harus memiliki
stadion beratap dengan kapasitas minimal 45.000 penonton untuk menggelar
pertandingan di babak penyisihan grup.
Yang
jadi masalah adalah baik di Indonesia, Vietnam, dan Thailand, mereka sama-sama
tidak memiliki banyak stadion yang memenuhi kualifikasi tersebut.
Oleh
sebab itu, mereka dipastikan akan membangun stadion baru atau paling tidak
merenovasi stadion lama untuk memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh FIFA. Tentu
saja, pembangunan dan renovasi akan menghabiskan banyak anggaran dana.
Dengan batas akhir bidding tuan rumah Piala Dunia 2034 pada tahun 2026 mendatang, pihak pemerintah masih memiliki waktu sekitar 7 tahun untuk memikirkan hal tersebut, sebelum mengambil keputusan apakah akan mencalonkan diri atau tidak.
Jikalau
pihak pemerintah memberikan lampu hijau, tentu saja masih banyak rintangan
lainnya yang harus dihadapi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Karena
bisa saja mereka akan menghadapi persaingan dari Jepang, Korea Selatan, atau
Australia, yang memiliki kemungkinan besar untuk maju sebagai tuan rumah Piala
Dunia 2034.
Kesimpulan
Beberapa
waktu yang lalu sempat digaungkan pencalonan diri Indonesia menjadi tuan rumah
Piala Dunia 2034, berkolaborasi dengan Vietnam dan Thailand. Jika terpilih,
maka ketiga negara tersebut akan berpeluang besar untuk bermain di Piala Dunia
tanpa harus melalui babak kualifikasi.
Namun
apakah mereka layak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034?
Jika menilik dari animo penonton, pengalaman menggelar event sepak bola internasional, dan potensi timnas, bisa dikatakan
bahwa Indonesia, Vietnam, dan Thailand layak untuk menjadi tuan rumah Piala
Dunia 2034.
selular.id
Namun
mereka juga sama-sama memiliki masalah elementer, yang tentunya akan
berpengaruh besar pada pengajuan mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia
2034. Baik Indonesia, Vietnam, dan Thailand, mereka sama-sama belum memiliki
standar keamanan yang tinggi.
Saat ini Indonesia masih belum bersih dari teroris, Vietnam masih marak cyber crime, dan Thailand masih marak
aksi pencopet jalanan.
Selain
itu, ketiga negara tersebut juga tak memiliki banyak stadion yang sesuai dengan
kualifikasi FIFA untuk menggelar Piala Dunia.
Jika
memaksakan diri maju sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2034, maka butuh
pembangunan dan renovasi stadion secara besar-besaran, yang di mana hal itu
dipastikan akan membutuhkan anggaran dana yang sangat besar.
Artikel
ini saya tulis berdasarkan kecintaan saya terhadap sepak bola Indonesia. Karena
ingin melihat Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia, saya juga selalu
mengikuti perkembangan berita mengenai pencalonan Indonesia bersama dengan
Vietnam dan Thailand untuk menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia 2034.