Tidak
ada prestasi sepak bola Indonesia yang patut untuk dibanggakan. Di saat negara
lain berlomba-lomba memajukan sepak bola, Indonesia justru masih berkutat
dengan skandal pengaturan skor, tawuran antar suporter, dan perebutan kekuasaan
di PSSI.
Sungguh
sebuah ironi, negara sebesar Indonesia tak kunjung berprestasi di sepak bola
internasional. Tak perlu terlalu tinggi, berbicara di level Asia Tenggara saja
kita masih belum mampu.
Padahal
negara-negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, yang notabene
tak lebih besar dari Indonesia, mereka justru mampu memenangkan kejuaraan di
level Asia Tenggara, yakni Piala AFF. Jika berbicara di level Asia Tenggara
saja tidak mampu, apa lagi di level Asia, atau bahkan dunia.
Nampaknya
masih terlalu jauh untuk Indonesia bisa tampil di Piala Dunia. Jangankan tampil,
lolos ke babak kualifikasi utama saja tak mampu.
Sementara
negara-negara lainnya sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat di sepak bola.
Lihat saja bagaimana Filipina, negara yang dulunya menjadi lumbung gol bagi
Timnas Indonesia, kini timnas mereka berhasil menduduki posisi ke-123 di
ranking FIFA.
Sementara
Indonesia masih berada di posisi ke-159. Bagaimana, miris bukan?
Lihat
saja bagaimana perkembangan Jepang. Timnas Jepang yang kini menjadi macan Asia
dan langganan tampil di Piala Dunia itu pernah memiliki kualitas permainan jauh
di bawah Timnas Indonesia.
www.panditfootball.com
Bahkan
Timnas Jepang pernah dikalahkan oleh Timnas Indonesia dengan skor 7-1. Gak
percaya kan, kalau Indonesia pernah sehebat itu?
Namun
kerja keras dan usaha mereka selama bertahun-tahun membuahkan hasil, kini
Jepang memiliki banyak pemain kelas dunia dan timnas yang hebat.
Tuan
rumah Piala Dunia 2022, Qatar juga demikian. Dulu Timnas Qatar pernah
dikalahkan oleh Indonesia dengan skor 2-1, tepatnya pada gelaran Piala Asia
2004 di China.
Dengan
keseriusan Qatar membenahi sepak bola, kini mereka pun berstatus sebagai juara
Piala Asia 2019. Di final mereka berhasil mengalahkan Jepang dengan skor
meyakinkan, yakni 1-3.
Indonesia Wakil Pertama Asia di Piala Dunia
fifa.com
Meskipun
sederet fakta tersebut semakin membuat miris persepakbolaan Indonesia, namun
setidaknya masih ada sedikit hal yang bisa kita banggakan dari sepak bola
Indonesia.
Ya,
kebanggaan itu adalah Indonesia menjadi negara pertama Asia yang tampil di
Piala Dunia, tepatnya pada Piala Dunia 1938 di Perancis. Namun bukan bernama
Indonesia, melainkan masih bernama Hindia Belanda.
Bisa
tebak bagaimana kiprah Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938?
Ya, Timnas Indonesia tidak bisa melangkah jauh di Piala Dunia 1938. Dengan langsung menggunakan format knock out, di
babak 16 besar Indonesia sudah harus berjumpa dengan Hungaria, negara yang
digdaya dalam sepak bola kala itu.
Hasilnya,
mereka dibantai oleh Hungaria dengan skor telak 6-0. Perbedaan kualitas
terlihat sangat mencolok kala itu.
Indonesia Tampil di Final Piala Dunia 1974
Percaya
gak kalau Indonesia pernah tampil di final Piala Dunia 1974, yang digelar di
Jerman Barat?
Kalau
dilihat dari kualitas timnas, saya sih gak percaya. Bukan hanya saya, kamu dan
semua orang Indonesia saya rasa juga tidak akan percaya dengan pernyataan yang
satu ini.
Karena
Timnas Indonesia saja tak kunjung mampu menjadi juara di Piala AFF, apa lagi
tampil di final Piala Dunia. Sungguh sebuah hal yang bisa dikatakan mustahil
untuk saat ini.
Tapi
percayalah, karena memang Indonesia pernah tampil di laga final Piala Dunia
1974. Ya, memang demikian adanya.
twitter.com
Namun
bukan Timnas Indonesia yang tampil, melainkan hanya koin mata uang rupiah
pecahan Rp2000, keluaran dari Bank Indonesia, yang tampil di final Piala Dunia
1974. Ya, koin itu digunakan oleh wasit asal Inggris, Jack Taylor untuk
menentukan tim mana yang berhak memegang bola terlebih dahulu.
Hasil Final Piala Dunia 1974
paimages.co.uk
Timnas
Indonesia sama sekali tidak ada di dalamnya, dan laga final itu pun
mempertemukan antara Jerman Barat melawan Belanda. Hasilnya Jerman Barat
berhasil memenangkan laga final, setelah mengalahkan Belanda dengan skor 1-2.
Pada
pertandingan itu dua gol Jerman Barat dicetak oleh Paul Breitner pada menit ke-25
melalui tendangan penalti dan Gerd Muller pada menit ke-43. Sementara gol
tunggal Belanda dicetak oleh Johan Neeskens pada menit ke-2, juga melalui titik
penalti.
Itu
menjadi gelar kedua bagi Jerman Barat di gelaran Piala Dunia, setelah
sebelumnya mereka berhasil memenangkannya pada gelaran Piala Dunia 1954 di
Swiss.
‘Indonesia’ Jadi Pusat Perhatian
indosport.com
Koin
yang digunakan oleh wasit Taylor pada laga final Piala Dunia 1974 itu adalah
koin khusus yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, bekerja sama dengan WWF,
organisasi pecinta alam.
Pada
koin tersebut, salah satu sisinya bergambar harimau jawa, hewan yang sangat
langka. Sementara di sisi lainnya bergambar burung garuda pancasila.
Koin
ini sendiri menjadi benda yang sangat langka dan spesial, karena Bank Indonesia
hanya mencetaknya sebanyak tiga keping. Hal itu lah yang membuat koin ini
memiliki nilai yang sangat mahal, jauh melebihi nilai aslinya.
Namun
menariknya, wasit Taylor berhasil mendapatkan koin tersebut secara cuma-cuma.
Tidak dijelaskan dari mana dia berhasil mendapatkan koin tersebut, yang
kemudian mendapat kehormatan untuk menjadi koin tos pada laga final Piala Dunia
1974.
epa.eu
Sementara
itu, keunikan dari koin tersebut juga sempat mengundang perhatian dari kapten
Timnas Jerman Barat kala itu, Franz Beckenbauer. Pada jeda pertandingan, Beckenbauer
sempat menanyakan koin apakah yang dipakai oleh Taylor untuk tos-tosan.
Beckenbauer
pun sempat menanyakan kepada Taylor, kenapa dia tidak menggunakan koin
Poundsterling, mengingat dia adalah wasit asal Inggris. Namun Taylor hanya menjawab
pertanyaan Beckenbauer dengan senyum ranah.
Kesimpulan
Sampai
saat ini tidak ada pretsasi sepak bola Indonesia yang bisa dibanggakan.
Karena
di saat negara lain sibuk memajukan sepak bola mereka dengan memperhatikan
pengemban pemain usia muda dan perbaikam sarana serta prasana, Indonesia justru
masih harus berkutat dengan skandal pengaturan skor hingga tawuran antar
suporter. Hal yang sebenarnya sangat miris terjadi di negara sebesar Indonesia.
Jika
negara lain sudah mulai menuai hasil dengan lolos ke putaran final Piala Dunia,
tidak demikian dengan Indonesia. Jangankan tampil di Piala Dunia, memenangkan
gelar di kejuaraan level Asia Tanggera atau Piala AFF pun tak sanggup.
Di
level Asia juga demikian, Indonesia tidak mampu berbicara banyak. Bahkan mereka
terakhir kali lolos ke Piala Asia pada tahun 2007 silam, ketika mereka menjadi
tuan rumah bersama dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Meskipun
demikian, masih ada secuil prestasi sepak bola Indonesia yang patut untuk
dibanggakan. Ya, Indonesia menjadi negara Asia pertama yang bermain di Piala
Dunia, tepatnya pada Piala Dunia 1938 di Perancis.
Belum
berhenti di situ, Indonesia juga pernah tampil di laga final Piala Dunia 1974 yang
lalu. Namun yang tampil bukan Timnas Indonesia, melainkan koin mata uang rupiah
dengan nilai Rp2000, yang digunakan oleh wasit Jack Taylor untuk tos-tosan
dalam menentukan tim mana yang berhak memegang bola terlebih dahulu.
risma2006.blogspot.com
Itu
bukan koin sembarangan, karena itu adalah koin khusus yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia, bekerja sama dengan WWF. Kedua sisi koin tersebut menampilkan
gambar harimau jawa, binatang liar yang sangat langka, dan burung garuda
pancasila yang menjadi lambang negara.
Bank
Indonesia pun hanya mencetak koin tersebut sebanyak 3 keping, dan hal itu
membuatnya memiliki nilai jual yang sangat mahal. Akan tetapi Taylor berhasil
mendapatkannya secara gratis.
Keunikan
koin itu sempat membuat Franz Beckenbauer menanyakannya kepada Taylor saat jeda
pertandingan. Namun Taylor hanya menjawabnya dengan senyuman.
Final
Piala Dunia 1974 sendiri dimenangkan oleh Jerman Barat, setelah mengalahkan Belanda
dengan skor 2-1. Itu menjadi gelar juara Piala Dunia kedua yang diraih oleh
Jerman Barat, setelah gelar juara di Piala Dunia 1954.
Artikel
ini saya tulis karena memang saya adalah pecinta sepak bola Indonesia. Meskipun
tidak kunjung berprestasi, namun saya tetap mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia.
Saya
pun menyadari bahwa Indonesia tidak pernah tampil di Piala Dunia, kecuali pada
Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda. Hal itu pun menjadi satu-satunya
kebanggaan Indonesia di pentas Piala Dunia.
Namun
setelah membaca beberapa informasi, ternyata Indonesia juga pernah mencatatkan
tinta di Piala Dunia 1974. Bukan Timnas Indonesia, melainkan koin mata uang rupiah
keluaran Bank Indonesia yang digunakan untuk tos-tosan di awal pertandingan.