  Masuk | Daftar

  1. Halaman Utama
  2. 
  3. Olahraga
  4. 
  5. Sepak Bola
  6. 

Empat Hal Keliru yang Membuat Suporter Sepak Bola Indonesia Semakin Brutal

27/03/2019 Modified 06/10/2022
Saat pertama kali mendengar suporter sepak bola Indonesia, apa yang ada di dalam pikiranmu?

Kalau boleh berpendapat, yang ada dalam pikiran saya pertama kali terkait suporter sepak bola Indonesia adalah fanatik, loyal, sekaligus rusuh. Karena memang sampai saat ini kerusuhan antar suporter di sepak bola Indonesia tak kunjung musnah.

Bahkan setiap musim selalu ada kerusuhan besar yang melibatkan suporter klub sepak bola di Indonesia. Tak hanya merusak fasilitas stadion atau melempari wasit dan lawan dengan botol, mereka juga tak segan membunuh suporter lawan yang dianggap sebagai rival.



sumberbola.com



Tentu saja kita masih ingat bagaimana kematian tragis dari suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, yang dikeroyok oleh puluhan pendukung Persib Bandung pada laga lanjutan Liga 1 2018 yang lalu. Tak ada yang salah dari Haringga, dia hanya berniat mendukung Persija yang kala itu tengah menjalani laga tandang di markas Persib.

Namun niat Haringga tak berjalan sesuai rencana, dia pun harus meregang nyawa dengan tragis di lapangan parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, dengan tubuh yang bersimbah darah.

Itu hanya segelintir kasus yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia. Saya rasa akan menjadi pembahasan yang panjang jika kita mengupas satu per satu kasus yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia.










Hal yang sebenarnya sangat miris, mengingat suporter sepak bola di negara tetangga sudah mulai berbenah dan berubah menjadi jauh lebih baik. Sementara suporter sepak bola kita masih dibutakan oleh fanatisme dan loyalitas yang berlebihan.

Bahkan sampai saat ini ada 4 kelompok suporter dengan basis terbesar di Indonesia yang masih bertikai. Mereka adalah kelompok suporter The Jakmania (suporter Persija), Bobotoh (suporter Persib), Aremania (suporter Arema FC), dan Bonekmania (suporter Persebaya Surabaya).

Tapi tahu gak, apa yang menyebabkan suporter sepak bola Indonesia seperti ini?

Hal ini terjadi karena ada 4 hal keliru yang terjadi dan telah mendarah daging di kalangan suporter sepak bola Indonesia. Disadari atau tidak, mungkin kamu juga telah merasakannya.

Rivalitas yang Tertanam di Alam Bawah Sadar



jawapos.com



Menurut seorang pakar ilmu psikoanalisis yang bernama Dr. Sigmund Freud, dia menjelaskan bahwa alam bawah sadar manusia memiliki kekuatan yang cukup besar.

Misalnya saja ketika seorang anak sering menyaksikan permainan Lionel Messi, dia cenderung akan memiliki tipikal permainan seperti pemain asal Argentina tersebut. Mulai dari gayanya menggiring bola hingga selebrasinya.

Lantas apa hubungannya alam bawah sadar dengan brutalnya suporter sepak bola Indonesia?

Jika kamu pendukung Persib dan sering menyaksikan langsung pertandingan di stadion, pasti kamu sudah tidak asing dengan nyanyian bernada rasis seperti: ‘The Jak an*ing, dibunuh saja’.

Apabila nyanyian itu kamu dengarkan secara terus menerus bahkan sejak berusia anak-anak, secara tidak langsung nyanyian itu akan tertanam di alam bawah sadar kamu. 

Secara tidak langsung alam bawah sadarmu pun mengatakan bahwa kamu harus membunuh suporter Persija, meskipun pada awalnya nyanyian itu diciptakan hanya untuk menjatuhkan mental pemain Persija.



tribunnews.com



Pada kondisi normal sehari-hari, memang membunuh adalah perilaku yang melanggar hukum negara dan norma. Akan tetapi ketika kamu berkumpul dengan ribuan pendukung Persib di stadion dan kemudian menyanyikan nyanyian rasis tersebut, secara refleks kamu pun ingin benar-benar melakukannya.

Hal ini lah yang kemudian menjadi penyebab kematian dari Haringga. 

Pria yang tak bersalah itu pun harus meregang nyawa, karena menjadi korban pengeroyokan suporter Persib, yang di alam bawah sadarnya sudah tertanam keinginan untuk menghabisi setiap suporter Persija.

Mudah Menyamaratakan



tribunnews.com



Faktor selanjutnya adalah mudahnya orang Indonesia menyamaratakan atau menggeneralisasi berbagai hal.

Dalam lingkungan sepak bola, kita pasti sering mendengar pernyataan bahwa setiap orang Jawa Barat adalah Bobotoh. Hal ini jelas salah besar, karena tidak semua orang Jawa Barat menyukai Persib, bahkan ada juga yang menyukai Persija.

Dalam hal ini, seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant, memisahkan pernyataan menjadi dua bagian. Yang pertama adalah pernyataan secara analitik dan kemudian pernyataan secara sintetik.

Paham gak maksudnya?

Yang dimaksud dengan pernyataan analitik adalah suatu pernyataan yang dibenarkan secara definisi. Sebagai contohnya yaitu pernyataan yang mengatakan bahwa ‘Persib adalah tim asal Jawa Barat’.

Ya, meskipun mereka menggelar pertandingan di luar Jawa Barat atau bahkan di luar Pulau Jawa, Persib akan tetap menjadi tim asal Jawa Barat, tepatnya Bandung. 

Sementara pernyataan sintetik adalah pernyataan yang tidak selalu benar, dan bahkan hanya digunakan untuk penambahan informasi saja. Contohnya adalah pernyataan bahwa ‘Orang Jawa Barat adalah pendukung Persib’.



persib.co.id



Padahal tidak semua orang Jawa Barat itu suka Persib, meskipun mayoritas atau sebagian besar dari mereka menyukainya. Namun karena mudahnya orang Indonesia menyamaratakan, sehingga mereka selalu berpikiran bahwa orang Jawa Barat adalah suporter Persib atau Bobotoh. 

Hal itu lah yang kemudian mendasari banyaknya pengrusakan kendaraan bermotor plat D di Jakarta, terutama ketika berlangsungnya laga antara Persija melawan Persib di ibu kota. Karena mereka memiliki pemikiran bahwa setiap orang yang mengendarai kendaraan bermotor plat D adalah seorang Bobotoh.

Pembenaran yang Berkelompok



goal.com



Kerusuhan suporter pasti akan melibatkan banyak orang atau kelompok. Bahkan dalam kasus pembunuhan Haringga, dia pun harus meregang nyawa di tangan banyak orang setelah menjadi korban pengeroyokan yang brutal.

Karena menurut Freud, seseorang akan dengan mudah melakukan kesalahan jika di sekitarnya banyak orang yang melakukan kesalahan yang sama. 

Karena para pelanggar mengetahui bahwa dia tidak sendirian dalam melakukan kesalahan tersebut. Inilah yang kemudian dinamakan pembenaran yang berkelompok, meskipun apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang salah.

Maka dari itu, dalam sepak bola sangat jarang ada seorang suporter yang memasuki lapangan dan kemudian berbuat onar seorang diri. Hampir semua kerusuhan dilakukan oleh banyak suporter, bahkan jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Tidak Bisa Membedakan Lawan dan Musuh



breakingnews.co.id



Pasti kamu sudah tahu bahwa sepak bola itu adalah olahraga beregu. Setiap komponen dalam sepak bola pasti akan saling membutuhkan satu sama lain, tidak bisa mereka bekerja secara individu.

Filsuf asal Perancis, Jean-Paul Sartre pernah mengatakan: “Di dalam sepakbola, segalanya menjadi lebih rumit dengan hadirnya kesebelasan lawan”.

Apa yang dia katakan oleh Sartre tak asal, namun ada makna dibaliknya. Dia lebih memilih menggunakan kata ‘lawan’ di dalam sepak bola ketimbang kata ‘musuh’.

Karena memang arti kata lawan dan musuh itu sudah berbeda. Sebagai lawan kita harus saling berkompetisi, bukan saling memusnahkan layaknya musuh.

Sementara dalam sepak bola, ‘lawan’ adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi demi berlangsungnya sebuah pertandingan. Bisa dibayangkan jika lawan harus dimusnahkan, maka pertandingan pun tak akan bisa berlangsung.

Nah, jika pendukung Bobotoh ingin memusnahkan (membunuh) suporter Persija, apakah Persib akan berjaya selamanya dan selalu menjadi juara di setiap kompetisi?

Tanpa adanya Persija dan pendukungnya, mungkin saja Persib tak akan terlihat sempurna. Atau bahkan mungkin jika tak ada Persija sebagai lawan mereka, Persib tak akan pernah ada di orbit sepak bola Indonesia.

Kesimpulan


Sampai saat ini masih terjadi banyak kerusuhan antar suporter sepak bola di Indonesia. Tak hanya melakukan pengrusakan dan pelemparan botol, bahkan mereka juga melakukan pengeroyokan yang sangat keji hingga menghilangkan nyawa seseorang yang tak berdosa.

Hal ini terjadi karena ada empat hal keliru yang telah mendarah daging di kalangan suporter Indonesia. Keempat hal itu adalah rivalitas yang sudah tertanam di alam bawah sadar, mudah menyamaratakan, pembenaran yang berkelompok, dan tak bisa membedakan mana lawan atau pun musuh.

Para suporter sepak bola Indonesia harus menghilangkan keempat hal tersebut, agar tercipta kompetisi yang lebih baik dan tak lagi terjadi kerusuhan hingga pembunuhan suporter. 

jawapos.com



Artikel ini saya tulis karena memang saya terus mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, yang kian hari semakin carut marut. Secara pribadi, saya juga cukup geram dengan tingkah laku suporter Indonesia, yang di mana kelakukan mereka bisa mencoreng nama Indonesia di mata dunia.

Dengan ditulisnya artikel ini, saya pun berharap kerusuhan dan pembunuhan suporter sepak bola Indonesia tak lagi terjadi di kemudian hari. Karena sepak bola seharusnya menjadi olahraga yang ramah dan bersahabat untuk siapa saja.

Sumber1




#Suporter, #Sepak-Bola, #Indonesia
Skor: 1.04
 Komentar
 0 Disukai
0
  Bisa dipercaya?  
0

   


NFT 123ish 3D Gold Coin Art Collection




Komentar terbaik hari ini
Jadilah yang pertama mengomentari

Papan Diskusi


Masuk dan buat komentar anda


Indonesia, Jangan Mau Jadi Tuan Rumah Piala Dunia!

Kamu Harus Tahu, Indonesia Pernah Tampil di Final Piala Dunia 1974

Kamu Termasuk Suporter atau Penonton? Tahu Bedanya Gak?

Prestasi Nol, Indonesia Disarankan Berkompetisi di Benua Lain. Bisa?

Garang di Level Junior, Melempem di Level Senior. Itulah Indonesia!

Cacat Moral dan Korup, Akar dari Kebencian Masyarakat Indonesia pada PSSI

Mengukur Kelayakan Indonesia dan ASEAN Jadi Hots Piala Dunia 2034

Naturalisasi, Solusi Jangka Pendek yang Menghancurkan Sepak Bola Indonesia

6 Wisata di Indonesia Ini Bakal Mengingatkanmu dengan Thailand

Info dan Review Teh Cap Poci

Kamu Harus Tahu Inilah 10 Rumah Sakit Terbaik di Indonesia

7 Tempat di Indonesia yang Menjadi Lokasi Syuting Film Hollywood

Review dan Informasi Produk Lifebuoy

Sejarah dan Informasi Lengkap Kopi Kapal Api

10 Alasan Mengapa Jam Tangan Rolex Sangat Istimewa dan Mahal

10 Negara Paling Instagramable di Dunia, Indonesia Nomer Berapa Ya?

Kata Siapa Gak Bisa Cetak Gol, 7 Kiper Ini Lebih Hebat dari Morata

Fakta dan Info Tentang Bank HSBC

Inilah 10 Rekomendasi Mie Ramen Terenak yang Cocok di Lidah Orang Indonesia

Fakta dan Info Tentang Maybank ini Wajib Kamu Ketahui

Pulau We

Review Handbody Scarlett

Review Shopie Paris Brand Lokal yang Go Internasional

Suku Maya, tentang Ramalan Kiamat dan Sepak Bola

Pengaturan privasi diubah!

Apakah Anda terus mengedit entri atau keluar dan mengeditnya nanti?

Not logged in, Please login to continue

Lokasi: Indonesia (id)
  • United States (us)
  • 日本 (jp)
  • Indonesia (id)
  • India (in)
Syarat dan Ketentuan | Kebijakan Pribadi | Tentang Kami
FAQ | Hubungi Kami
 
© 2025 123ish