Padahal sebelum dibeli oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008 yang lalu, Manchester City adalah klub yang tidak terlalu diperhitungkan. Namun setelah tahun 2008, Manchester City langsung berubah menjadi salah satu klub yang cukup disegani di Inggris. Di era kepemilikan Mansour, klub berjuluk The Citizens itu sudah berhasil mengoleksi 7 gelar bergengsi, di mana tiga di antaranya adalah gelar juara Liga Premier Inggris.
Di Perancis, ada nama PSG. Klub asal ibu kota itu awalnya sama sekali tidak diperhitungkan di kancah sepak bola dunia. Namun setelah dibeli oleh Nasser Al-Khelaifi, klub berjuluk Les Parisiens itu berhasil menjelma sebagai salah satu tim rakasasa di Eropa, dan bahkan di dunia. Sejak dibeli oleh Al-Khelaifi pada tahun 2011 yang lalu, PSG telah mengoleksi 14 gelar prestisius. Dari 14 gelar itu, 5 gelar di antaranya adalah juara Ligue 1.
Dengan kekuatan finansial mereka, kini PSG memiliki banyak pemain berkualitas dunia. Bahkan sampai saat ini PSG masih menjadi klub dengan pembelian termahal, di mana kala itu mereka membeli pemain Barcelona asal Brasil, Neymar dengan nilai transfer sebesar 222 juta euro atau setara dengan 3,9 triliun rupiah.
Sementara itu, bicara soal prestasi juga pasti tidak akan lepas dari yang namanya klub besar, entah klub yang besar karena sejarah atau klub yang besar karena kekuatan finansial mereka, layaknya Manchester City dan PSG. Untuk klub yang besar karena sejarah, sebut saja Manchester United, Real Madrid, Barcelona, Juventus, hingga Bayern Munich. Mereka adalah klub yang syarat akan prestasi, karena memang sejak dahulu mereka selalu diperkuat oleh pemain yang berkualitas dan mereka terkenal sebagai klub dengan pengembangan pemain muda yang cukup bagus.
Klub yang besar karena sejarah atau klub yang besar karena finansial, mereka sama-sama memiliki banyak pemain bintang di dalam skuatnya. Dengan banyaknya pemain berkualitas yang mereka miliki, mereka sering kali berhasil meraih sebuah prestasi di akhir musim. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa prestasi identik dengan sebuah klub besar, baik klub yang memiliki nama besar karena sejarah atau pun karena kekuatan finansial.
Namun sebenarnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Karena ada juga beberapa klub atau bahkan suatu tim nasional dari sebuah negara yang sama sekali tidak diperhitungkan, namun mereka mampu menjuarai sebuah turnamen yang bisa dibilang cukup bergengsi. Seperti yang berikut ini, 5 tim medioker yang sangat mengejutkan dalam sejarah.
Yunani (Juara Piala Eropa 2004)
vidio.com
Kenal dengan timnas Yunani? Mungkin secara tim kamu akan mengenal mereka. Namun kamu kemungkinan besar tidak akan bisa menyebutkan siapa saja nama-nama pemainnya. Ya, karena memang Yunani bukanlah sebuah tim besar, layaknya Italia, Jerman, Inggris, atau Spanyol. Timnas Yunani juga sering kali hanya menjadi pelengkap dari sebuah turnamen. Karena dalam sebuah turnamen besar, Yunani selalu kalah bersaing dengan tim-tim yang punya nama besar. Mereka bahkan sering menjadi lumbung gol bagi lawan-lawannya.
Namun siapa sangka, Yunani juga pernah keluar sebagai juara Piala Eropa 2004, yang dilangsungkan di Portugal. Meskipun namanya tidak diperhitungkan, namun timnas Yunani berhasil tampil mengejutkan di laga perdana babak penyisihan grup dengan mengalahkan timnas Portugal, yang kala itu diperkuat oleh beberapa bintang dunia seperti Luis Figo, Deco, hingga Cristiano Ronaldo.
Usai mengalahkan Portugal, langkah Yunani pun tidak terbendung dan mereka berhasil mengalahkan tim dengan nama besar lainnya seperti halnya Perancis. Mereka pun berhak tampil di laga final, dan kembali berhasil mengalahkan Portugal melalui gol semata wayang dari Angelos Charisteas. Gelar juara Piala Eropa 2004 menjadi trofi internasional pertama yang diraih oleh tim Seribu Dewa.
FC Porto (Juara Liga Champions 2003/04)
twitter.com
Bicara soal kompetisi Liga Champions Eropa, pasti tidak akan lepas dari yang namanya Real Madrid. Karena sampai saat ini klub raksasa asal Spanyol itu masih menjadi pemegang gelar juara Liga Champions Eropa terbanyak. Hebatnya lagi, Real Madrid juga berhasil memenangkan tiga edisi terakhir Liga Champions Eropa, di mana yang terakhir mereka mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1 di laga final.
Selain Real Madrid, gelar juara Liga Champions juga hampir selalu diraih oleh tim-tim dengan nama besar, sebut saja AC Milan (7 gelar), Bayern Munich, Liverpool, Barcelona (5 gelar), dan juga Ajax Amsterdam (4 gelar).
Namun siapa yang menduga, Liga Champions Eropa juga pernah dimenangkan oleh wakil Portugal, FC Porto. Ya, FC Porto berhasil membuat kejutan dengan menjadi juara Liga Champions Eropa musim 2003/04, hanya dua bulan sebelum timnas Yunani membuat kejutan yang sama dengan menjuarai Piala Eropa 2004. Pada Liga Champions Eropa edisi itu, FC Porto berhasil mengalahkan sesama tim kuda hitam di partai final, yakni AS Monaco dengan skor telak 3-0. Perjuangan FC Porto untuk sampai di partai puncak juga dilalui dengan tidak mudah, di mana mereka sempat harus berjumpa dengan Manchester United.
HSC Montpellier (Juara Liga Prancis 2011/12)
www.iconsports.co.uk
Bicara soal Ligue 1 atau Liga Perancis, pasti yang ada dibenakmu adalah PSG, AS Monaco, Olympique Lyonnais, Saint-Etienne, atau mungkin Olympique Marseille. Tidak salah sebenarnya, karena memang mereka adalah klub tersukses di Perancis, dan mereka juga memiliki nama besar di sana.
Sampai saat ini gelar juara Ligue 1 terbanyak dipegang oleh Saint-Etienne dengan koleksi 10 gelar, disusul oleh Olympique Marseille dengan 9 gelar, dan kemudian AS Monaco dengan 8 gelar. Namun tahu kah kamu, bahwa gelar juara Ligue 1 juga pernah dimenangkan oleh klub medioker, sebut saja mereka HSC Montpellier.
Kalau menyebutkan nama klub yang satu ini, pasti kamu tidak akan kenal dengan nama-nama pemain mereka atau bahkan siapa pelatihnya. Karena memang nama HSC Montpellier tidak terlalu dikenal di Perancis, apa lagi Eropa. Meskipun demikian, klub yang berdiri tahun 1919 itu pernah memenangkan gelar Ligue 1, tepatnya pada musim 2011/12 yang lalu.
Pada awal musim itu, HSC Montpellier sempat diprediksi bakal menjadi salah satu tim yang akan terdegradasi, mengingat mereka hanya diperkuat oleh pemain-pemain yang bisa dibilang kelas dua di Perancis. Namun mereka berhasil membuat kejutan dengan menjadi juara Ligue 1 di akhir musim 2011/12. Ini sekaligus menjadi gelar juara pertama bagi HSC Montpellier di kompetisi Ligue 1.
Denmark (Juara Piala Eropa 1992)
youtube.com
Timnas Denmark sebenarnya gagal lolos ke putaran final Piala Eropa 1992. Akan tetapi beberapa saat jelang berlangsungnya turnamen tersebut, UEFA menunjuk Denmark untuk menggantikan Yugoslavia, yang dilarang tampil karena terjadi perang saudara di negara mereka. Praktis, Denmark hanya memiliki waktu persiapan selama kurang lebih dua minggu. Dengan mepetnya waktu persiapan, pastinya tidak banyak yang memperhitungkan Denmark. Karena dengan persiapan satu tahun sekali pun, tidak ada jaminan bagi tim tersebut untuk berhasil menjadi juara Piala Eropa, apa lagi hanya memiliki waktu persiapan selama dua minggu.
Namun prediksi itu berhasil dipatahkan oleh Denmark. Mereka berhasil menjadi juara Piala Eropa 1992 setelah di partai final mengalahkan tim raksasa, Jerman dengan skor 2-0. Ini menjadi satu-satunya gelar juara Piala Eropa yang pernah diraih oleh Denmark.
Leicester City (Juara Liga Inggris 2015/16)
studybreaks.com
Baru-baru ini publik sepak bola juga dikejutkan dengan sepak terjang Leicester City. Ya, klub berjuluk The Foxes itu berhasil menjadi juara Liga Premier Inggris musim 2015/16, menyingkirkan dominasi klub-klub mapan seperti Manchester United, Liverpool, hingga Chelsea.
Keberhasilan Leicester City memang sangat mengejutkan. Selain tidak diperkuat para pemain bintang, Leicester City adalah klub yang baru saja promosi ke Liga Premier Inggris. Leicetsre City berhasil promosi ke kompetisi kasta kedua atau Divisi Championship setelah mereka menjuarai kompetisi kasta ketiga atau Ligue One pada musim 2008/09. Kemudian mereka promosi ke Liga Premier Inggris, setelah menjuarai Divisi Championship pada musim 2013/14. Praktis, Leicester City hanya butuh waktu selama 7 musim untuk naik dari kompetisi kasta ketiga hingga akhirnya menjadi juara Liga Premier Inggris.
Nah, itu lah 5 tim medioker paling mengejutkan dalam sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa bola itu bundar, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola.
Artikel ini saya tulis berdasarkan kecintaan saya kepada sepak bola. Selain itu, saya juga sering mendengar anggapan bahwa klub sukses atau klub kaya lah yang berhak untuk memenangkan sebuah kompetisi. Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Setelah saya mencari referensi dari beberapa sumber, didapatkan artikel seperti yang saya tulis di atas.